Konser Spektakuler, Tony Welas Pukau Penonton dengan 22 Lagu
loading...
A
A
A
Fariz tampil dengan menenteng Keytar (Keyboard Guitar Shyntesizer) warna merah. Lagu romantis 'Hasrat & Cinta' yang dulu dinyanyikan Andi Meriem Matalatta pun mengalun merdu.
“Tony adalah adik teman gue. Karena suaranya bagus, gue ajak dia nyanyi di band Symphony. Dan lagu berikut ini kita buat bareng," ungkap Fariz RM, penyanyi dengan puluhan lagu hits ini, sebelum melantunkan 'Lensa Kamar Putih'.
Penonton masih berharap lagu ketiga dari Fariz RM, namun ia telah silam, dan berganti Eka Dali. Lagu indah 'Kala Surya Tenggelam' dari Chrisye pun mengalun merdu.
Penonton pun kembali larut dalam paduan suara yang semakin membahana. Penampilan Tony Wenas kembali menarik perhatian penonton, setelah ia mendaulat musisi Dwiki Dharmawan dan Rio Sidik tampil dalam nomor ' Zanzibar'.
"Perkenalkan pemain trumpet asal Surabaya Rio Sidik pemain dan Dwiki Dharmawan. Dwiki adalah pemain Piano yang hebat, Tapi saya pemain piano yang asik," canda Tony Wenas, disambut tawa penonton.
Setelah melepas Keytar (Keyboard Guitar Shyntesizer) miliknya, Dwiki menuju ke set keyboard disamping Tony Wenas. Ia membuka dengan intro lagu dari Toto, 'Rossana', yang dilantunkan oleh Kadri 'Karmila' Mohamad M gaenjelang penghujung konser, lagu-lagu lawas semakin memesona penonton.
Setelah Rossana, disusul dengan lagu abadi sepanjang masa, 'Love of My Life' dari Queen, dan lagu rock 'Carryon My Wayward' dari band legendaris, Kansas. Sarah Saputri, kembali hadir di atas panggung. Kali ini selain main Harmonica dia juga turut bernyanyi dalam lagu 'Lucy in The Sky with Diamond'. Dan penonton mulai bergoyang, saat Rio Sidik, tampil kembali dalam lagu 'Galih & Ratna' dan 'Copacabana'.
"Terima kasih untuk semua penonton, sponsorship dan panitia pelaksana dan keluarga besar PAPPRI yang telah membuat konser ini berjalan lancar. Sampai ketemu pada Konser berikutnya," tandas Tony Wenas sebelum melantunkan lagu terbaik sepanjang masa, 'Bohemian Rhapsody' dari Queen.
Kadri 'Karmila' dan Lilo, menjadi pamungkas dari Konser TunggalTony Wenas: The Piano Man, Goes to Surabaya. Mereka mengajak penonton yang tak beranjak dari tempat duduknya selama lebih kurang 2 jam dengan 22 nomor lagu yang diiringi oleh Krisna Prameswara (Music Director/Keyboard), Rere (Drum), Noldy (Guitar) dan kawan-kawan.
Adapun konser Tunggal ini merupakan pencapaian terbaik, dari perjalanan karir musikal Tony Wenas, selama lebih dari 40 tahun. Pergaulannya yang luwes, membuat Tony mendapat dukungan yang luar biasa dari banyak musisi. "Jika konser di Jakarta membuat DPP PAPPRI bisa mendonasikan dana dari keuntungan konser kepada para seniman musik di 22 provinsi, semoga di Surabaya sama seperti Jakarta, atau bahkan bisa lebih,' jelas Lexi.
“Tony adalah adik teman gue. Karena suaranya bagus, gue ajak dia nyanyi di band Symphony. Dan lagu berikut ini kita buat bareng," ungkap Fariz RM, penyanyi dengan puluhan lagu hits ini, sebelum melantunkan 'Lensa Kamar Putih'.
Penonton masih berharap lagu ketiga dari Fariz RM, namun ia telah silam, dan berganti Eka Dali. Lagu indah 'Kala Surya Tenggelam' dari Chrisye pun mengalun merdu.
Penonton pun kembali larut dalam paduan suara yang semakin membahana. Penampilan Tony Wenas kembali menarik perhatian penonton, setelah ia mendaulat musisi Dwiki Dharmawan dan Rio Sidik tampil dalam nomor ' Zanzibar'.
"Perkenalkan pemain trumpet asal Surabaya Rio Sidik pemain dan Dwiki Dharmawan. Dwiki adalah pemain Piano yang hebat, Tapi saya pemain piano yang asik," canda Tony Wenas, disambut tawa penonton.
Setelah melepas Keytar (Keyboard Guitar Shyntesizer) miliknya, Dwiki menuju ke set keyboard disamping Tony Wenas. Ia membuka dengan intro lagu dari Toto, 'Rossana', yang dilantunkan oleh Kadri 'Karmila' Mohamad M gaenjelang penghujung konser, lagu-lagu lawas semakin memesona penonton.
Setelah Rossana, disusul dengan lagu abadi sepanjang masa, 'Love of My Life' dari Queen, dan lagu rock 'Carryon My Wayward' dari band legendaris, Kansas. Sarah Saputri, kembali hadir di atas panggung. Kali ini selain main Harmonica dia juga turut bernyanyi dalam lagu 'Lucy in The Sky with Diamond'. Dan penonton mulai bergoyang, saat Rio Sidik, tampil kembali dalam lagu 'Galih & Ratna' dan 'Copacabana'.
"Terima kasih untuk semua penonton, sponsorship dan panitia pelaksana dan keluarga besar PAPPRI yang telah membuat konser ini berjalan lancar. Sampai ketemu pada Konser berikutnya," tandas Tony Wenas sebelum melantunkan lagu terbaik sepanjang masa, 'Bohemian Rhapsody' dari Queen.
Kadri 'Karmila' dan Lilo, menjadi pamungkas dari Konser TunggalTony Wenas: The Piano Man, Goes to Surabaya. Mereka mengajak penonton yang tak beranjak dari tempat duduknya selama lebih kurang 2 jam dengan 22 nomor lagu yang diiringi oleh Krisna Prameswara (Music Director/Keyboard), Rere (Drum), Noldy (Guitar) dan kawan-kawan.
Adapun konser Tunggal ini merupakan pencapaian terbaik, dari perjalanan karir musikal Tony Wenas, selama lebih dari 40 tahun. Pergaulannya yang luwes, membuat Tony mendapat dukungan yang luar biasa dari banyak musisi. "Jika konser di Jakarta membuat DPP PAPPRI bisa mendonasikan dana dari keuntungan konser kepada para seniman musik di 22 provinsi, semoga di Surabaya sama seperti Jakarta, atau bahkan bisa lebih,' jelas Lexi.