Dilaporkan Komunitas Suku Bugis-Makassar, Denny Sumargo Minta Maaf
loading...
A
A
A
Lebih lanjut, bintang film 5 CM ini menegaskan tidak bermaksud untuk merendahkan suatu suku. Hanya saja, ia ingin menyelesaikan permasalahannya dengan sang pengacara.
"Saya pribadi tidak merendahkan suku ku sendiri. Jadi saya tegaskan sekali lagi, ini urusanku dengan Farhat. Saya tidak mau terpecah belah," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, mantan atlet basket itu dilaporkan Komunitas Suku Bugis-Makassar ke Polda Metro Jaya atas dugaan menyebarkan kebencian terkait ras dan etnis dengan pasal 156. Ia pun terancam hukuman empat tahun penjara.
Adapun laporan polisi ini dibuat karena pernyataan artis 43 tahun itu yang menantang Farhat Abbas usai mengetahui pengacara tersebut mengaku sakit hati dengan sikapnya. Padahal saat bertemu ayah satu anak itu, mantan suami Nia Daniaty ini terlihat biasa.
"Disampaikan di situ dia ada kata-kata tentang ras tertentu, lebih tepatnya ras Bugis. Kurang lebih dia mengataka, 'saya Makassar, kau Bugis kan bos? Angkat pedangmu. Kau ada burung kan? Cabut pedangmu'. Kata-kata itu jelas menantang antar suku yang ada di Indonesia. Terutama Bugis-Makassar," papar perwakilan Komunitas Suku Bugis-Makassar.
"Saya pribadi tidak merendahkan suku ku sendiri. Jadi saya tegaskan sekali lagi, ini urusanku dengan Farhat. Saya tidak mau terpecah belah," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, mantan atlet basket itu dilaporkan Komunitas Suku Bugis-Makassar ke Polda Metro Jaya atas dugaan menyebarkan kebencian terkait ras dan etnis dengan pasal 156. Ia pun terancam hukuman empat tahun penjara.
Adapun laporan polisi ini dibuat karena pernyataan artis 43 tahun itu yang menantang Farhat Abbas usai mengetahui pengacara tersebut mengaku sakit hati dengan sikapnya. Padahal saat bertemu ayah satu anak itu, mantan suami Nia Daniaty ini terlihat biasa.
"Disampaikan di situ dia ada kata-kata tentang ras tertentu, lebih tepatnya ras Bugis. Kurang lebih dia mengataka, 'saya Makassar, kau Bugis kan bos? Angkat pedangmu. Kau ada burung kan? Cabut pedangmu'. Kata-kata itu jelas menantang antar suku yang ada di Indonesia. Terutama Bugis-Makassar," papar perwakilan Komunitas Suku Bugis-Makassar.
(dra)