Atasi Syaraf Kejepit dan Struktur Tubuh Bermasalah dengan Terapi Genqi

Kamis, 14 November 2024 - 11:20 WIB
loading...
Atasi Syaraf Kejepit...
Periode kedewasaan atau istilah usia paruh baya rentan dengan masalah yang terkait dengan kesehatan. Foto/istimewa
A A A
JAKARTA - Periode kedewasaan atau istilah usia paruh baya rentan dengan masalah yang terkait dengan kesehatan. Salah satu contohnya banyak mereka yang dalam usia paruh baya (umur 40 tahun keatas) mengalami berbagai penyakit, contoh yang paling umum adalah masalah kondisi fisik seperti halnya urusan kelenturan tubuh dan syaraf kejepit.

Erika Halim beauty terapis sekaligus pemilik Igorgeous studio dan Genqi indonesia membuka klinik kecantikan dan kesehatan dengan metode pengobatan genqi terapi yang berasal dari China untuk menyembuhkan beberapa penyakit dengan metode akupuntur tanpa jarum, perpaduan tcm dengan budaya barat, mengatakan, pasien yang kerap datang ke kliniknya datang dengan permasalahan saraf kejepit, sakit pinggang, sakit kepala, susah tidur dan leher kaku.

"Banyak pasien berkunjung karena permasalahan struktur badan yang bermasalah atau juga syaraf kejepit. Rata-rata mereka pasien paruh baya yang merasakan nyeri mulai dari bagian punggung, kaki dan juga tangan. Jika masalah syaraf kejepit atau juga struktur tubuh tidak diselesaikan dengan cepat bisa menimbulkan efek yang fatal seperti kena serangan stroke dan merambah ke organ tubuh lainnya, misalnya akan lari ke lever, pencernaan dan fungsi organ vital lainnya, kata Erika Halim, saat ditemui di klinik genqi indonesia cabang Mampang, Jakarta Selaran, Kamis, (14/11/2024).

Istri dari Sugiarto Witaria ini juga menjelaskan syaraf tidak bisa berfungsi dengan normal ketika mendapat tekanan berlebih dari jaringan yang ada di sekitarnya. Oleh karena itu, timbul rasa nyeri yang menjadi indikasi terjadinya saraf terjepit. Selain itu faktor obesitas atau berat badan dan juga bertambahnya usia, juga bisa meningkatkan risiko terjadinya saraf terjepit. Hal lainnya adanya cedera lama dan juga akibat mengangkat beban berat, jarang berolahraga ataupun aktifitas kerja kantoran dengan frekuensi duduk yang terlalu lama juga menjadi salah satu penyebab terjadinya gangguan tersebut.

"Saya menangani pasien syaraf kejepit dan juga lainnya dengan menggunakan alat Genqi. Jadi pasien merasakan akupuntur tanpa jarum, perpaduan tradisional chinese medicine dengan teknologi barat, pengobatan menggunakan frekuensi memasukkan “Qi” dalam tubuh. Alat ini akan mendeteksi dan membenarkan bagian tubuh yang terasa sakit seperti kesemutan atau kebas dan otot yang melemah di bagian tubuh yang terkena saraf terjepit. Jadi tubuh kita akan memberikan signal saat memiliki masalah atau gangguan dan genqi ini bisa membantu mendeteksi nya. Pasien umumnya akan kita treatment dengan genqi akupuntur dengan durasi 40 menit sampai dengan 1 jam dengan level yang dinaikan secara berkala tergantung apa keluhannya dan juga tergantung masa pengobatannya, ujar Erika Halim yang pernah mengecap pendidikan di Malaysia dan juga China tersebut.



Untuk masalah gejala Stroke Erika memberikan gambaran, terapi Genqi sangat efisien dan bermanfaat memberikan kestabilan bagi pasiennya, namun demikian pasien juga harus disiplin selama melakukan pengobatan genqi terapi

"Untuk pasien stroke misalnya, alat ini akan merangsang syaraf yang mati dan sudah banyak pasien saya yangterkena stroke sudah bisa merasakan kembali rangsangan syaraf mereka selama kurang lebih 3 atau 4 kali pertemuan. Namun faktor yang tidak kalah pentingnya antara lain dukungan keluarga atau orang terdekat dan kemauan yang keras untuk sembuh dari si pasien tentunya akan sangat membantu percepatan sang pasien untuk sembuh, "ucapnya lagi.

Budi salah satu pasien yang melakukan treatmen di Igorgeous mengaku merasakan manfaat pengobatan gengqi dan kini lebih tampil sehat dan tidak mudah lelah saat melakukan rutinitas sehari-hari.

"Sudah hampir 2 bulan saya rutin di treatment, awalnya punggung bermasalah karena mungkin terlalu banyak duduk dikantor kemudian mengendarai mobil dalam keadaan macet sehingga suka tegang di area leher dan punggung. Tapi setelah di periksa oleh tenaga terapis disini, juga ditemukan masalah lainnya seperti lever yang bermasalah sehingga gangguannya melebar ke saluran pencernaan. Kemudian saya ditangani menggunakan alat genqi dan saya merasakan ada peredaran darah yang tidak lancar pada bagian tubuh tertentu khusunya bagian yang bermasalah. Setelah di treatment kini sudah lebih baik dan tidak kaku seperti sebelumnya. Habis di terapi suhu tubuh kita juga hangat, namun kita dianjurkan untuk banyak minum air putih hangat dan jangan mandi kurang lebih 6 jam setelah kita treatment, '" Kata Budi, Karyawan Swasta saat dijumpai selepas terapi genqi di klinik Mampang.

Erika Halim yang kini sudah membuka terapi Genqi di 4 cabang (Kelapa Gading, Mampang, Bali di Jimbaran dan Imam Bonjol ) dan dalam waktu dekat akan masuk pasar international Kanada, India dan Afrika, juga berpesan kepada pasiennya, selain tentunya melakukan treatment yang rutin, pasien juga dianjurkan untuk memulai pola makan yang benar dan melakukan olahraga rutin dengan intensitas yang disesuaikan dengan usia kita.



"Jadi walaupun pasien saya rutin melakukan terapi disini, menjaga pola hidup yang benar juga merupakan hal yang terpenting yang wajib kita lakukan. Misalnya jika kita sudah memasuki usia paruh baya harus mengurangi konsumsi makanan yang bersantan, lemak yang berlebihan dan jauhi minuman bersoda juga es. Lebih bagus banyak minum air putih yang hangat dan teh hijau. Hal yang mungkin tidak bisa dideteksi oleh genqi apabila pasien tersebut memiliki plat dalam tubuhnya akibat operasi pasang pen. Dan untuk wanita jika sedang datang bulan sebaiknya diperiksa setelah masa periodenya selesai. Umumnya para pasien kami yang menderita syaraf kejepit ataupun stroke yang sudah pernah treatment menggunakan genqi kondisinya jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya, " pungkas Erika Halim, master terapis Genqi Indonesia.
(dra)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2925 seconds (0.1#10.140)