PPN Naik Jadi 12%, Masyarakat Beralih ke Frugal Living untuk Bertahan
loading...
A
A
A
1. Prioritas pada Kebutuhan, Bukan Keinginan
Frugal living mengajarkan seseorang untuk membedakan mana yang benar-benar dibutuhkan dan mana yang hanya keinginan. Misalnya, membeli barang karena fungsinya, bukan karena mereknya.
2. Menghindari Pemborosan
Gaya hidup ini mendorong efisiensi dalam segala hal. Seperti menggunakan barang hingga habis, mengurangi limbah, dan memperbaiki barang daripada langsung menggantinya dengan yang baru.
3. Investasi pada Nilai Jangka Panjang
Orang yang menerapkan frugal living lebih cenderung mengalokasikan uang untuk hal-hal yang memberikan manfaat jangka panjang, seperti pendidikan, kesehatan, atau investasi, dibandingkan pengeluaran impulsif.
4. Pola Konsumsi yang Cerdas
Ini meliputi berburu diskon, membeli barang dalam jumlah besar untuk menghemat, atau memilih produk yang tahan lama.
5. Memanfaatkan Sumber Daya yang Ada
Frugal living juga berarti menggunakan sumber daya yang dimiliki seoptimal mungkin, misalnya dengan memasak di rumah dibandingkan makan di luar.
Manfaat dan Tantangan Frugal Living
Frugal living yang sebagian orang diartikan sebagai pelit memberikan manfaat seperti meningkatkan tabungan, mengurangi utang, dan membangun kebiasaan finansial yang sehat. Namun, tantangannya adalah disiplin dalam membedakan kebutuhan dan keinginan, serta konsisten dalam mengatur anggaran.
Contoh Praktik Frugal Living
1. Mengatur Anggaran Bulanan: Membuat daftar pengeluaran dan mematuhi batas yang ditentukan.
2. Belanja Cerdas: Membandingkan harga sebelum membeli atau membeli barang bekas yang masih layak pakai.
3. Memanfaatkan Barang: Menggunakan barang hingga maksimal, seperti membawa botol minum sendiri untuk mengurangi pembelian air kemasan.
4. Mengurangi Hiburan Mahal: Mengganti liburan mahal dengan aktivitas lokal yang lebih hemat, seperti berkemah atau piknik.
5. Hidup Sederhana: Mengurangi gaya hidup konsumtif, seperti membeli pakaian baru hanya saat benar-benar diperlukan.