Apa Itu Frugal Living? Ajakan di Media Sosial usai PPN Naik 12%
loading...
A
A
A
JAKARTA - Frugal living tengah menjadi perbincangan di media sosial usai pemerintah memutuskan untuk menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen dari tarif sebelumnya 11 persen. Ajakan ini digaungkan netizen sebagai bentuk protes.
“Pemerintah kemungkinan besar akan menaikkan PPN dari 11 persen menjadi 12 persen dan ini memang akan mendorong kenaikan inflasi," kata Chief Economist Permata Bank Josua Pardede dalam acara Permata Bank Wealth Wisdom 2024 di Park Hyatt Jakarta baru-baru ini.
Frugal living sendiri merupakan gaya hidup yang mengedepankan pengelolaan keuangan secara bijak dengan memprioritaskan kebutuhan di atas keinginan. Istilah frugal sering diterjemahkan sebagai hemat.
Dilansir dari Wealthsimple, Rabu (27/11/2024), lebih dari sekadar mengurangi pengeluaran, frugal living juga mencakup kemampuan memanfaatkan sumber daya secara maksimal tanpa mengorbankan kualitas hidup.
Konsep ini bukan hanya tentang hidup serba irit, melainkan membuat pilihan finansial yang cerdas agar seseorang dapat mencapai tujuan jangka panjang. Seperti menabung, berinvestasi, atau meraih kebebasan finansial.
Di sisi lain, sering kali, frugal living disalahartikan sebagai gaya hidup serba miskin atau pelit. Padahal, gaya hidup ini menekankan pada pengeluaran yang bijak, bukan mengorbankan kualitas hidup. Tujuannya adalah menciptakan kehidupan yang lebih baik dengan pengelolaan finansial yang efisien.
Penganut frugal living akan memisahkan antara kebutuhan dan keinginan. Misalnya, membeli bahan makanan sehat untuk dimasak di rumah dianggap lebih penting daripada makan di restoran mahal.
Hidup hemat bukan berarti memilih barang termurah, tetapi memilih barang dengan nilai terbaik yang tahan lama dan berkualitas. Contohnya, membeli sepatu dengan harga lebih tinggi tetapi awet bertahun-tahun.
Gaya hidup ini menekankan pengurangan pemborosan, baik dalam bentuk waktu, energi, maupun uang. Mengurangi konsumsi barang sekali pakai atau memanfaatkan barang bekas termasuk dalam praktik ini.
Frugal living mendorong seseorang untuk menabung dan berinvestasi. Uang yang dihemat dari pengeluaran sehari-hari bisa dialokasikan untuk tujuan finansial seperti dana darurat atau investasi masa depan.
Dengan memprioritaskan kebutuhan dan menghindari utang konsumtif, frugal living membantu mengurangi beban finansial.
Gaya hidup hemat membuat seseorang lebih sadar akan pengeluaran mereka, sehingga lebih mudah mengelola anggaran.
Dengan menabung dan mengelola pengeluaran secara bijak, seseorang dapat mempercepat pencapaian kebebasan finansial.
Mengurangi konsumsi berlebihan dan memanfaatkan barang secara efisien juga membantu mengurangi jejak karbon.
Catat semua pemasukan dan pengeluaran untuk mengetahui di mana uang Anda digunakan. Dari sini, Anda bisa mengidentifikasi pengeluaran yang bisa dikurangi.
Selalu bandingkan harga sebelum membeli barang. Gunakan diskon atau promosi jika memungkinkan.
Mengurangi frekuensi makan di luar dapat menghemat banyak uang dan lebih sehat.
Hindari membeli barang hanya karena sedang diskon atau mengikuti tren. Fokus pada apa yang benar-benar Anda butuhkan.
Manfaatkan uang yang dihemat untuk diinvestasikan pada instrumen keuangan yang sesuai, seperti reksa dana atau saham.
“Pemerintah kemungkinan besar akan menaikkan PPN dari 11 persen menjadi 12 persen dan ini memang akan mendorong kenaikan inflasi," kata Chief Economist Permata Bank Josua Pardede dalam acara Permata Bank Wealth Wisdom 2024 di Park Hyatt Jakarta baru-baru ini.
Apa Itu Frugal Living?
Frugal living sendiri merupakan gaya hidup yang mengedepankan pengelolaan keuangan secara bijak dengan memprioritaskan kebutuhan di atas keinginan. Istilah frugal sering diterjemahkan sebagai hemat.
Dilansir dari Wealthsimple, Rabu (27/11/2024), lebih dari sekadar mengurangi pengeluaran, frugal living juga mencakup kemampuan memanfaatkan sumber daya secara maksimal tanpa mengorbankan kualitas hidup.
Konsep ini bukan hanya tentang hidup serba irit, melainkan membuat pilihan finansial yang cerdas agar seseorang dapat mencapai tujuan jangka panjang. Seperti menabung, berinvestasi, atau meraih kebebasan finansial.
Di sisi lain, sering kali, frugal living disalahartikan sebagai gaya hidup serba miskin atau pelit. Padahal, gaya hidup ini menekankan pada pengeluaran yang bijak, bukan mengorbankan kualitas hidup. Tujuannya adalah menciptakan kehidupan yang lebih baik dengan pengelolaan finansial yang efisien.
Prinsip-prinsip Frugal Living
1. Memprioritaskan Kebutuhan
Penganut frugal living akan memisahkan antara kebutuhan dan keinginan. Misalnya, membeli bahan makanan sehat untuk dimasak di rumah dianggap lebih penting daripada makan di restoran mahal.
2. Mencari Nilai Terbaik
Hidup hemat bukan berarti memilih barang termurah, tetapi memilih barang dengan nilai terbaik yang tahan lama dan berkualitas. Contohnya, membeli sepatu dengan harga lebih tinggi tetapi awet bertahun-tahun.
3. Mengurangi Pemborosan
Gaya hidup ini menekankan pengurangan pemborosan, baik dalam bentuk waktu, energi, maupun uang. Mengurangi konsumsi barang sekali pakai atau memanfaatkan barang bekas termasuk dalam praktik ini.
4. Menyimpan dan Berinvestasi
Frugal living mendorong seseorang untuk menabung dan berinvestasi. Uang yang dihemat dari pengeluaran sehari-hari bisa dialokasikan untuk tujuan finansial seperti dana darurat atau investasi masa depan.
Manfaat Frugal Living
1. Mengurangi Stres Keuangan
Dengan memprioritaskan kebutuhan dan menghindari utang konsumtif, frugal living membantu mengurangi beban finansial.
2. Meningkatkan Kesadaran Finansial
Gaya hidup hemat membuat seseorang lebih sadar akan pengeluaran mereka, sehingga lebih mudah mengelola anggaran.
3. Mencapai Kebebasan Finansial
Dengan menabung dan mengelola pengeluaran secara bijak, seseorang dapat mempercepat pencapaian kebebasan finansial.
4. Ramah Lingkungan
Mengurangi konsumsi berlebihan dan memanfaatkan barang secara efisien juga membantu mengurangi jejak karbon.
Tips Memulai Frugal Living
1. Buat Anggaran Bulanan
Catat semua pemasukan dan pengeluaran untuk mengetahui di mana uang Anda digunakan. Dari sini, Anda bisa mengidentifikasi pengeluaran yang bisa dikurangi.
2. Belanja dengan Cerdas
Selalu bandingkan harga sebelum membeli barang. Gunakan diskon atau promosi jika memungkinkan.
3. Masak Sendiri di Rumah
Mengurangi frekuensi makan di luar dapat menghemat banyak uang dan lebih sehat.
4. Kurangi Kebiasaan Konsumtif
Hindari membeli barang hanya karena sedang diskon atau mengikuti tren. Fokus pada apa yang benar-benar Anda butuhkan.
5. Investasikan Uang
Manfaatkan uang yang dihemat untuk diinvestasikan pada instrumen keuangan yang sesuai, seperti reksa dana atau saham.
(dra)