Pedagang Es Teh yang Dihina Gus Miftah Merasa Sakit Hati, tapi Memaafkan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pak Pun atau Pak Dolop, pedagang es teh yang dihina Gus Miftah mengaku sakit hati. Hal itu diungkap saat berbincang dengan selebgram Clara Shinta melalui video call dan diunggah di akun Instagram @clarashintareal.
Awalnya, Clara Shinta menanyakan Pak Pun saat mendengar candaan yang dilayangkan Gus Miftah atau dai yang memiliki nama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman, pendakwah yang kini menjadi Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Pak Pun yang tinggal di Gesari, Banyusari, Grabag, Magelang ini pun mengaku jika dirinya sakit hati dengan candaan itu.
“Ya sakit lah, kecewa karena niatnya jualan untuk anak istri, tapi kok malah digituin,” kata Pak Pun.
“Bapak Ridho Dibecandain gitu? Bapak sudah iklhas?” kata Clara Shinta.
“Ikhas, iya sudah maafin,” kata pak Pun.
Netizen pun angkat bicara atas peristiwa tersebut. Kolom komentar akun Instagram Clara Shinta dibanjiri beragam komentar.
“Ternyata gampang banget bagi Allah mengangkat derajat seseorang dalam 1 malam, Dan menghancurkan derajat seseorang dalam 1 malam,” tulis netizen.
“Kereeennn gercepp.. abis di jatuhin langsung allah tolong dan angkat di muliakan Allah.. salut buat org2 baik yg gercep,” tulis netizen.
“Secepat itu Allah kasi liat kuasanya,baru juga kemarin sudah diangkat derajat beliau sudah bnyak skli yang empati kepada beliau. Sesederhana ini juga Allah menampar kita bahwa beragama endingnya adalah menjadi manusia yang baik yang vertikal horisontal hubungannya kesesama dan ke Dia yang maha kuasa bahkan kepada jagat raya. Agama tidak pernah salah,cara beragama manusia yang bisa salah. banyak sekali pemangku agama hari ini tapi tidak sesuai perilakunya dengan hakikat beragama itu sendiri. Wallahu a’lam. Sehat-sehat semua orang yang sedang mencari nafkah dan juga orang-orang yang mampu memanusiakan manusia, kita mmng perlu sekali meningktkan minat manusiawi kita,” tulis netizen.
“Percaya deh bapak es teh ini lebih mulia dari yg ngomong di panggung saat itu juga, bapak memilih untuk diam, sabar. sehat sehat bapak,” tulis netizen.
“Semoga Allah SWT angkat derajat beliau dan keluarganya. Jujur saya sedih banget dengan olok-olokan tersebut..,”tulis netizen.
Sebelummnya, Gus Miftah mengolok-olok seorang pedagang es dalam acara Magelang Bersholawat Bersama Gus Miftah Habiburrohman, Gus Yusuf Chudlori, Habib Zaidan Bin Yahya. Pak Pun, pedagang es teh dan air mineral kemasan hadir di acara tersebut dan berdiri di antara para jemaah. Es teh itu dibawanya di atas kepala.
Sebagian yang hadir di acara itu berteriak meminta Gus Miftah memborong dagangan pria yang menyaksikan dakwah sambil berdiri itu. Namun, Gus Miftah nyeletuk mengolok-olok pedagang minuman itu.
“Es tehmu masih banyak tidak? Masih? Ya sana jual go***!” celetuk Gus Miftah pakai bahasa Jawa yang disambut tawa mereka yang sepanggung dengan dirinya, dikutip dari YouTube PCNU Kabupaten Magelang, Selasa (3/12/2024).
Penjual es itu hanya bisa terdiam diolok-olok Gus Miftah. Tangan kanannya yang tadinya memegang tatakan es teh dan air mineral kemasan dagangannya diturunkannya. Bapak penjual es teh itu pun menghela napas.
Awalnya, Clara Shinta menanyakan Pak Pun saat mendengar candaan yang dilayangkan Gus Miftah atau dai yang memiliki nama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman, pendakwah yang kini menjadi Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Pak Pun yang tinggal di Gesari, Banyusari, Grabag, Magelang ini pun mengaku jika dirinya sakit hati dengan candaan itu.
“Ya sakit lah, kecewa karena niatnya jualan untuk anak istri, tapi kok malah digituin,” kata Pak Pun.
“Bapak Ridho Dibecandain gitu? Bapak sudah iklhas?” kata Clara Shinta.
“Ikhas, iya sudah maafin,” kata pak Pun.
Netizen pun angkat bicara atas peristiwa tersebut. Kolom komentar akun Instagram Clara Shinta dibanjiri beragam komentar.
“Ternyata gampang banget bagi Allah mengangkat derajat seseorang dalam 1 malam, Dan menghancurkan derajat seseorang dalam 1 malam,” tulis netizen.
“Kereeennn gercepp.. abis di jatuhin langsung allah tolong dan angkat di muliakan Allah.. salut buat org2 baik yg gercep,” tulis netizen.
“Secepat itu Allah kasi liat kuasanya,baru juga kemarin sudah diangkat derajat beliau sudah bnyak skli yang empati kepada beliau. Sesederhana ini juga Allah menampar kita bahwa beragama endingnya adalah menjadi manusia yang baik yang vertikal horisontal hubungannya kesesama dan ke Dia yang maha kuasa bahkan kepada jagat raya. Agama tidak pernah salah,cara beragama manusia yang bisa salah. banyak sekali pemangku agama hari ini tapi tidak sesuai perilakunya dengan hakikat beragama itu sendiri. Wallahu a’lam. Sehat-sehat semua orang yang sedang mencari nafkah dan juga orang-orang yang mampu memanusiakan manusia, kita mmng perlu sekali meningktkan minat manusiawi kita,” tulis netizen.
“Percaya deh bapak es teh ini lebih mulia dari yg ngomong di panggung saat itu juga, bapak memilih untuk diam, sabar. sehat sehat bapak,” tulis netizen.
“Semoga Allah SWT angkat derajat beliau dan keluarganya. Jujur saya sedih banget dengan olok-olokan tersebut..,”tulis netizen.
Sebelummnya, Gus Miftah mengolok-olok seorang pedagang es dalam acara Magelang Bersholawat Bersama Gus Miftah Habiburrohman, Gus Yusuf Chudlori, Habib Zaidan Bin Yahya. Pak Pun, pedagang es teh dan air mineral kemasan hadir di acara tersebut dan berdiri di antara para jemaah. Es teh itu dibawanya di atas kepala.
Sebagian yang hadir di acara itu berteriak meminta Gus Miftah memborong dagangan pria yang menyaksikan dakwah sambil berdiri itu. Namun, Gus Miftah nyeletuk mengolok-olok pedagang minuman itu.
“Es tehmu masih banyak tidak? Masih? Ya sana jual go***!” celetuk Gus Miftah pakai bahasa Jawa yang disambut tawa mereka yang sepanggung dengan dirinya, dikutip dari YouTube PCNU Kabupaten Magelang, Selasa (3/12/2024).
Penjual es itu hanya bisa terdiam diolok-olok Gus Miftah. Tangan kanannya yang tadinya memegang tatakan es teh dan air mineral kemasan dagangannya diturunkannya. Bapak penjual es teh itu pun menghela napas.
(tdy)