Raja Charles III Murka Tidak Bisa Pecat Pangeran Andrew Akibat Ikatan Darah
loading...
A
A
A
INGGRIS - Raja Charles III dikabarkan sangat murka terhadap skandal terbaru yang melibatkan Pangeran Andrew, namun tidak bisa memecatnya akibat ikatan darah. Hubungan Andrew dengan seorang tersangka mata-mata China, H6, telah menyeret Keluarga Kerajaan Inggris ke dalam kontroversi besar.
Dilansir dari Mirror, Minggu (15/12/2024), hal ini menyusul jejak hubungan Pangeran Andrew sebelumnya dengan miliarder pedofil Jeffrey Epstein. Meski geram, Raja Charles III menerima kenyataan bahwa ia tidak bisa memecat adiknya karena ikatan darah yang tak terputuskan.
Sumber kerajaan menyatakan bahwa Andrew mungkin akan dijatuhkan berbagai sanksi karena kontroversinya, tetapi ikatan keluarga membuat Charles terpaksa menerima situasi tersebut.
"Istana telah bertindak sebaik mungkin dalam menghadapi hubungan yang sulit. Semua sanksi yang dapat dijatuhkan telah dijatuhkan, tetapi Anda tidak dapat memecat saudara Anda karena menjadi saudara Anda," kata sumber tersebut.
Foto/People
"Akan selalu ada ikatan darah dan semua keluarga sering kali memiliki kerabat yang sulit untuk dihadapi. Tentu saja dapat dipahami bahwa hal itu akan berdampak buruk bagi seluruh keluarga, tetapi itu hanya karena satu orang," sambungnya.
Hubungan Andrew dengan H6, seorang tersangka mata-mata yang dilarang masuk ke Inggris, memperburuk reputasi monarki Inggris. H6 diketahui bekerja untuk United Front Work Department (UFWD), sebuah sayap Partai Komunis China, dan menjalin hubungan dekat dengan pangeran 64 tahun itu.
Mata-mata China tersebut bahkan diundang ke pesta ulang tahun Andrew pada 2020 dan diduga diundang atas nama sang pangeran. Menurut intelijen Inggris, akses H6 ke lingkaran Andrew dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi penting, seperti nomor telepon, jadwal, hingga jaringan kontak yang bernilai politik dan komersial.
Hal ini memicu kekhawatiran bahwa kerentanan paman Pangeran William dan Pangeran Harry itu dimanfaatkan oleh intelijen China untuk tujuan spionase. Kasus ini juga menjadi fokus MI5, yang kini menyelidiki seberapa dalam infiltrasi yang terjadi dalam jaringan Andrew dan siapa saja yang mungkin telah menjadi target operasi China.
Sementara itu, informasi yang diperoleh dari perangkat elektronik H6 menunjukkan bahwa ia memiliki akses yang signifikan ke jaringan Andrew. Termasuk komunikasi dan lokasi strategis.
"Akses yang dimiliki orang ini dapat menghasilkan apa yang dianggap China sebagai tambang emas informasi. Pelaporan intelijen tentang pangeran sendiri akan menarik, mungkin menghasilkan nomor telepon, alamat, tanggal kejadian mendatang, dan fakta mengenai kerentanan bisnis dan keuangannya," jelasnya.
Di sisi lain, Charles disebut merasa sangat jengkel dengan situasi ini, terutama karena reputasi Keluarga Kerajaan kembali tercoreng hanya dua minggu sebelum ia dijadwalkan menyampaikan pesan Natal. Sebelumnya, ayah dua anak itu telah menghentikan tunjangan untuk keamanan Andrew dan mendesaknya meninggalkan Royal Lodge.
Skandal ini kembali membayangi kerja keras Charles dan William dalam memperbaiki reputasi Kerajaan Inggris. Meski semua langkah telah diambil, ikatan darah antara Charles dan Andrew menjadi hambatan terbesar untuk tindakan lebih tegas terhadap sang Duke of York.
Dilansir dari Mirror, Minggu (15/12/2024), hal ini menyusul jejak hubungan Pangeran Andrew sebelumnya dengan miliarder pedofil Jeffrey Epstein. Meski geram, Raja Charles III menerima kenyataan bahwa ia tidak bisa memecat adiknya karena ikatan darah yang tak terputuskan.
Sumber kerajaan menyatakan bahwa Andrew mungkin akan dijatuhkan berbagai sanksi karena kontroversinya, tetapi ikatan keluarga membuat Charles terpaksa menerima situasi tersebut.
"Istana telah bertindak sebaik mungkin dalam menghadapi hubungan yang sulit. Semua sanksi yang dapat dijatuhkan telah dijatuhkan, tetapi Anda tidak dapat memecat saudara Anda karena menjadi saudara Anda," kata sumber tersebut.
Foto/People
"Akan selalu ada ikatan darah dan semua keluarga sering kali memiliki kerabat yang sulit untuk dihadapi. Tentu saja dapat dipahami bahwa hal itu akan berdampak buruk bagi seluruh keluarga, tetapi itu hanya karena satu orang," sambungnya.
Hubungan Andrew dengan H6, seorang tersangka mata-mata yang dilarang masuk ke Inggris, memperburuk reputasi monarki Inggris. H6 diketahui bekerja untuk United Front Work Department (UFWD), sebuah sayap Partai Komunis China, dan menjalin hubungan dekat dengan pangeran 64 tahun itu.
Mata-mata China tersebut bahkan diundang ke pesta ulang tahun Andrew pada 2020 dan diduga diundang atas nama sang pangeran. Menurut intelijen Inggris, akses H6 ke lingkaran Andrew dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi penting, seperti nomor telepon, jadwal, hingga jaringan kontak yang bernilai politik dan komersial.
Hal ini memicu kekhawatiran bahwa kerentanan paman Pangeran William dan Pangeran Harry itu dimanfaatkan oleh intelijen China untuk tujuan spionase. Kasus ini juga menjadi fokus MI5, yang kini menyelidiki seberapa dalam infiltrasi yang terjadi dalam jaringan Andrew dan siapa saja yang mungkin telah menjadi target operasi China.
Sementara itu, informasi yang diperoleh dari perangkat elektronik H6 menunjukkan bahwa ia memiliki akses yang signifikan ke jaringan Andrew. Termasuk komunikasi dan lokasi strategis.
"Akses yang dimiliki orang ini dapat menghasilkan apa yang dianggap China sebagai tambang emas informasi. Pelaporan intelijen tentang pangeran sendiri akan menarik, mungkin menghasilkan nomor telepon, alamat, tanggal kejadian mendatang, dan fakta mengenai kerentanan bisnis dan keuangannya," jelasnya.
Di sisi lain, Charles disebut merasa sangat jengkel dengan situasi ini, terutama karena reputasi Keluarga Kerajaan kembali tercoreng hanya dua minggu sebelum ia dijadwalkan menyampaikan pesan Natal. Sebelumnya, ayah dua anak itu telah menghentikan tunjangan untuk keamanan Andrew dan mendesaknya meninggalkan Royal Lodge.
Skandal ini kembali membayangi kerja keras Charles dan William dalam memperbaiki reputasi Kerajaan Inggris. Meski semua langkah telah diambil, ikatan darah antara Charles dan Andrew menjadi hambatan terbesar untuk tindakan lebih tegas terhadap sang Duke of York.
Baca Juga
(dra)