Asuransi Kesehatan Mental Makin Penting bagi Gen Z, Apa Saja yang Ditanggung BPJS Kesehatan?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Generasi Z atau Gen Z merupakan kelompok demografis yang lahir dari rentang waktu 1997 hingga 2012. Namun, kelompok ini begitu memerhatikan masalah pentingnya asuransi untuk kesehatan mental .
Pasalnya, dikutip akun Instagram @invent.ure, Gen Z sudah lelah dengan asuransi kesehatan yang itu-itu saja.
“Mereka butuh lebih dari sekadar pengobatan fisik. Akses ke psikiater, psikolog, hingga layanan kesehatan mental premium kini jadi standar baru,” tulis akun itu.
Menurutnya, well-being mereka bukan sekadar tren, tapi kebutuhan hidup modern yang tak bisa diabaikan.
“Perusahaan asuransi, siap-siap berubah atau kehilangan pasar potensial ini! Bayangkan, jika produk Anda bisa menjawab kebutuhan ini, apa yang terjadi? Pelanggan loyal, kemauan bayar premi lebih mahal, dan bisnis Anda jadi top of mind di era well-being,” tulisnya.
Prosesnya, sebelum ke psikiater atau dokter spesialis, pasien akan dirujuk terlebih dahulu ke fasilitas kesehatan (faskes) primer seperti puskesmas atau klinik. Usai mendapatkan rujukan, bisa mengunjungi psikiater atau psikolog rumah sakit pemerintah ataupun rumah sakit swasta yang telah bekerja sama dengan BPJS.
BPJS Kesehatan menanggung layanan diagnosis, pengobatan farmakologis, dan terapi psikososial bagi penderita skizofrenia.
Skizofrenia adalah gangguan mental yang serius yang mempengaruhi cara seseorang berpikir, merasakan, dan berperilaku. Penderita skizofrenia sering mengalami halusinasi dan delusi.
2. Gangguan Mood (Afektif)
Gangguan mood seperti depresi dan gangguan bipolar merupakan fokus penting dalam layanan kesehatan mental BPJS.
3. Gangguan Cemas
Gangguan kecemasan, yang meliputi gangguan kecemasan umum (GAD), gangguan panik, dan gangguan obsesif-kompulsif (OCD), juga ditanggung BPJS Kesehatan.
Pasalnya, dikutip akun Instagram @invent.ure, Gen Z sudah lelah dengan asuransi kesehatan yang itu-itu saja.
“Mereka butuh lebih dari sekadar pengobatan fisik. Akses ke psikiater, psikolog, hingga layanan kesehatan mental premium kini jadi standar baru,” tulis akun itu.
Menurutnya, well-being mereka bukan sekadar tren, tapi kebutuhan hidup modern yang tak bisa diabaikan.
“Perusahaan asuransi, siap-siap berubah atau kehilangan pasar potensial ini! Bayangkan, jika produk Anda bisa menjawab kebutuhan ini, apa yang terjadi? Pelanggan loyal, kemauan bayar premi lebih mahal, dan bisnis Anda jadi top of mind di era well-being,” tulisnya.
Kesehatan Mental Ditanggung BPJS
Dilansir dari laman resmi BPJS Kesehatan, masalah kesehatan mental sudah ditanggung, mencakup konsultasi dengan psikiater, terapi psikologis, pengobatan farmakologis, serta rawat inap jika diperlukan.Prosesnya, sebelum ke psikiater atau dokter spesialis, pasien akan dirujuk terlebih dahulu ke fasilitas kesehatan (faskes) primer seperti puskesmas atau klinik. Usai mendapatkan rujukan, bisa mengunjungi psikiater atau psikolog rumah sakit pemerintah ataupun rumah sakit swasta yang telah bekerja sama dengan BPJS.
Daftar Kesehatan Mental yang Ditanggung BPJS Kesehatan
1. Skizofrenia dan Gangguan Psikotik LainnyaBPJS Kesehatan menanggung layanan diagnosis, pengobatan farmakologis, dan terapi psikososial bagi penderita skizofrenia.
Skizofrenia adalah gangguan mental yang serius yang mempengaruhi cara seseorang berpikir, merasakan, dan berperilaku. Penderita skizofrenia sering mengalami halusinasi dan delusi.
2. Gangguan Mood (Afektif)
Gangguan mood seperti depresi dan gangguan bipolar merupakan fokus penting dalam layanan kesehatan mental BPJS.
3. Gangguan Cemas
Gangguan kecemasan, yang meliputi gangguan kecemasan umum (GAD), gangguan panik, dan gangguan obsesif-kompulsif (OCD), juga ditanggung BPJS Kesehatan.