Niat Berlibur, Lutesha Malah Terseret dalam Teror Menegangkan!

Selasa, 31 Desember 2024 - 17:50 WIB
loading...
Niat Berlibur, Lutesha...
Bagian dari antologi Piknik Pesona yang memadukan berbagai genre dan perspektif budaya Indonesia, pada episode berjudul S(Aya) menghadirkan cerita psikologis. Foto/MNC Media
A A A
JAKARTA - Bagian dari antologi Piknik Pesona yang memadukan berbagai genre dan perspektif budaya Indonesia, pada episodenya yang berjudul S(Aya) menghadirkan sebuah cerita psikologis yang menegangkan. Nonton dengan klik di sini .

Film pendek ini menggali sisi gelap dunia influencer melalui karakter Aya, yang diperankan dengan apik oleh Lutesha. Drama ini menyuguhkan perjalanan Aya, seorang influencer yang perlahan kehilangan popularitasnya, dan mengangkat isu tentang identitas, tekanan sosial, serta efek psikologis yang ditimbulkan oleh dunia maya.

Aya, seorang influencer sukses dari Jakarta, merasa kehidupannya mulai kehilangan arah. Popularitas yang dulu menaungi dirinya kini mulai memudar, membawa rasa stres dan ketidakpuasan. Untuk mencari ketenangan, Aya memutuskan berlibur ke sebuah resor di daerah pesisir. Ia berharap dapat menjauh sejenak dari rutinitas dan tuntutan pekerjaannya. Namun, liburan yang ia impikan tak berjalan sesuai rencana.

Manajernya, Andhika yang diperankan oleh Nicholas Saputra, tetap mengirimkan produk-produk untuk diulas, memaksanya tetap bekerja karena klausul kontrak yang mengikat. Di tengah upayanya mencari ketenangan, Aya justru terjebak dalam rutinitas yang tak kunjung berhenti, bahkan di tempat terpencil sekalipun.



Namun, perasaan tertekan Aya semakin diperburuk dengan situasi aneh dan kehadiran sosok misterius yang seolah mengikutinya kemanapun ia pergi. Kejadian aneh mulai terjadi ketika ulasan produk yang belum sempat ia kerjakan tiba-tiba selesai dengan sendirinya.

Puncak kengerian terjadi saat Aya menyadari bahwa ia tak lagi bisa melihat wajahnya sendiri di cermin. Sosok misterius itu semakin nyata dan berani menampakkan diri, menantang Aya untuk menghadapi ketakutan terbesarnya.

(S)Aya tidak hanya menampilkan ketegangan psikologis, tetapi juga menyisipkan kritik terhadap kehidupan digital yang sering kali menuntut kesempurnaan. Melalui perjalanan Aya, penonton diajak merenungkan sisi gelap dunia influencer, di mana tekanan untuk terus relevan bisa membawa dampak buruk pada kesehatan mental.

Karakter Aya menjadi simbol dari banyak orang yang merasa terjebak dalam kehidupan yang dibentuk oleh ekspektasi orang lain, baik di dunia nyata maupun maya. Ketidakmampuannya melihat wajahnya sendiri di cermin menjadi metafora kuat tentang hilangnya identitas di tengah tuntutan untuk selalu "sempurna".

Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1813 seconds (0.1#10.140)