Profil Jacques Audiard, Sutradara yang Menghina Tuhan di Golden Globe 2025 sebelum Kebakaran Los Angeles
loading...
A
A
A
Dilansir dari IMDb, Senin (13/1/2025), meski begitu, Jacques muda awalnya menolak untuk mengikuti jejak keluarganya. Ia bercita-cita menjadi seorang guru dan sempat menempuh studi sastra dan filsafat di Universitas Sorbonne, meskipun akhirnya tidak menyelesaikan gelarnya.
Pilihan kariernya berubah setelah saran dari pacarnya yang mendorongnya untuk bekerja sebagai editor magang selama liburan kuliahnya. Pengalaman ini membawanya menjadi asisten editor pada beberapa film, salah satunya adalah Le locataire (1976) karya Roman Polanski.
Ia juga bergabung dengan dunia teater. Di mana ia banyak terlibat dalam berbagai pekerjaan, termasuk mengadaptasi karya untuk panggung, yang ternyata menjadi salah satu minatnya.
Pada 1980-an, Audiard mulai menulis skenario untuk sejumlah film sukses, seperti Mortelle Randonnee (1983), Reveillon Chez Bob (1984), Saxo (1987), Frequence meurtre (1988), dan Grosse Fatigue (1994). Sebagian besar karyanya bergenre thriller dan disutradarai oleh nama-nama besar seperti Claude Miller dan Michel Blanc.
Selain menulis skenario, Audiard juga menyutradarai beberapa film pendek yang mendapat apresiasi dari para kritikus.
Kesuksesan dalam dunia penulisan skenario memberinya kepercayaan diri untuk membuat film panjang pertamanya, Regarde les hommes tomber (1994). Film ini dibintangi oleh aktor-aktor ternama seperti Mathieu Kassovitz dan Jean-Louis Trintignant.
Karya ini berhasil memenangkan tiga penghargaan Cesar, termasuk Sutradara Baru Terbaik untuk Audiard dan Aktor Baru Terbaik untuk Kassovitz. Kesuksesan ini diikuti oleh film keduanya, Un héros tres discret (1996), yang diputar di Festival Film Cannes dan memenangkan penghargaan Skenario Terbaik.
Film ini mengisahkan seorang penipu muda yang menciptakan kisah heroik palsu tentang dirinya setelah Perang Dunia II, dengan tema yang menantang mitos perlawanan Prancis terhadap Nazi. Film ini juga mendapatkan penghargaan di Festival Stockholm dan Valladolid, memperkuat reputasi internasionalnya.
Pada 2001, Audiard merilis Sur mes leveres, sebuah kisah cinta yang tidak biasa antara seorang pekerja kantor yang tuli dan seorang mantan penjahat. Film ini sukses besar dan memenangkan tiga penghargaan Cesar, termasuk untuk Aktris Terbaik, Suara Terbaik, dan Skenario Terbaik.
Pilihan kariernya berubah setelah saran dari pacarnya yang mendorongnya untuk bekerja sebagai editor magang selama liburan kuliahnya. Pengalaman ini membawanya menjadi asisten editor pada beberapa film, salah satunya adalah Le locataire (1976) karya Roman Polanski.
Ia juga bergabung dengan dunia teater. Di mana ia banyak terlibat dalam berbagai pekerjaan, termasuk mengadaptasi karya untuk panggung, yang ternyata menjadi salah satu minatnya.
Baca Juga
Awal Karier di Dunia Skenario
Pada 1980-an, Audiard mulai menulis skenario untuk sejumlah film sukses, seperti Mortelle Randonnee (1983), Reveillon Chez Bob (1984), Saxo (1987), Frequence meurtre (1988), dan Grosse Fatigue (1994). Sebagian besar karyanya bergenre thriller dan disutradarai oleh nama-nama besar seperti Claude Miller dan Michel Blanc.
Selain menulis skenario, Audiard juga menyutradarai beberapa film pendek yang mendapat apresiasi dari para kritikus.
Debut Sutradara
Kesuksesan dalam dunia penulisan skenario memberinya kepercayaan diri untuk membuat film panjang pertamanya, Regarde les hommes tomber (1994). Film ini dibintangi oleh aktor-aktor ternama seperti Mathieu Kassovitz dan Jean-Louis Trintignant.
Karya ini berhasil memenangkan tiga penghargaan Cesar, termasuk Sutradara Baru Terbaik untuk Audiard dan Aktor Baru Terbaik untuk Kassovitz. Kesuksesan ini diikuti oleh film keduanya, Un héros tres discret (1996), yang diputar di Festival Film Cannes dan memenangkan penghargaan Skenario Terbaik.
Film ini mengisahkan seorang penipu muda yang menciptakan kisah heroik palsu tentang dirinya setelah Perang Dunia II, dengan tema yang menantang mitos perlawanan Prancis terhadap Nazi. Film ini juga mendapatkan penghargaan di Festival Stockholm dan Valladolid, memperkuat reputasi internasionalnya.
Film-film Ikonik
Pada 2001, Audiard merilis Sur mes leveres, sebuah kisah cinta yang tidak biasa antara seorang pekerja kantor yang tuli dan seorang mantan penjahat. Film ini sukses besar dan memenangkan tiga penghargaan Cesar, termasuk untuk Aktris Terbaik, Suara Terbaik, dan Skenario Terbaik.