Rompi Raja Charles I Saat Eksekusi Segera Dimuseumkan

Kamis, 06 Februari 2020 - 18:30 WIB
Rompi Raja Charles I Saat Eksekusi Segera Dimuseumkan
Rompi Raja Charles I Saat Eksekusi Segera Dimuseumkan
A A A
LONDON - Rompi yang dikenakan oleh Raja Charles I pada hari pengeksekusiannya 370 tahun lalu akan dipajang di Museum London.

Untuk diketahui, pada 30 Januari 1649, kepala sang raja telah dipenggal di depan kerumunan penonton di luar Banqueting House, Whitehall, London.

Dilansir dari laman Independent, saat itu Raja Charles mengenakan rompi sutra berwarna biru pucat. Rompi tersebut bakal ditampilkan akhir tahun ini sebagai bagian dari pameran yang disebut Eksekusi.

Setelah eksekusi Raja Charles I, yang dinyatakan bersalah atas tuduhan pengkhianatan, barang-barang yang pernah ia kenakan lantas dibagikan kepada masyarakat.

Meriel Jeater, kurator di Museum London, mengatakan bahwa sangat menarik dapat menampilkan rompi yang sangat langka itu di dalam pameran. Pameran itu sendiri akan mengeksplorasi eksekusi yang terjadi di London dari 1196 hingga 1868.

"Ini adalah kunci dalam menceritakan kisah salah satu eksekusi paling terkenal yang terjadi di London. Pameran ini berlangsung hampir 700 tahun. Masa ketika eksekusi publik lebih sering dilakukan di London daripada di kota lain dan menarik banyak orang beberapa kali dalam setahun di lokasi-lokasi di seluruh kota ini," kata Jeater.

Ketika Museum London menerima rompi pada 1925, pakaian tersebut datang dengan catatan yang membuktikan keasliannya sebagai pakaian yang dikenakan oleh raja untuk eksekusi. Rompi dibuat dengan rajutan, sutra berkualitas tinggi, serta memiliki noda di bagian depan yang dikatakan pihak museum sebagai cairan tubuh sang raja.

Namun, rompi bukan satu-satunya pakaian yang dikenakan oleh Raja Charles I saat pemancungannya dan akan dipajang di Museum London. Barang-barang lain milik raja juga ikut ditampilkan di antaranya sepasang sarung tangan, jubah, selempang, dan saputangan.

Pameran direncanakan dibuka pada Oktober mendatang dengan tiket yang akan dijual secara online melalui situs resmi Museum London mulai 1 Februari 2020. Awal bulan ini, dilaporkan bahwa beberapa barang dari lemari pakaian Ratu Victoria juga akan turut dilelang, setelah dijaga dalam lemari pakaian selama satu abad.

Menyusul wafatnya Ratu Victoria pada 1901, fotografer kerajaan Alexander Lamont Henderson diberi beberapa busana, termasuk sepasang pof, korset, rok, dan sepatu boot kulit. Setelah diturunkan dari generasi ke generasi, cicit dari sang fotografer memutuskan untuk menjual koleksi tersebut, yang diperkirakan akan dijual dengan harga lebih dari 15.000 poundsterling.
(tsa)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9804 seconds (0.1#10.140)