Billie Eilish Diduga Sindir Donald Trump yang Dilantik Jadi Presiden ke-47 Amerika
loading...
Billie Eilish diduga menyindir Donald Trump yang baru saja dilantik menjadi Presiden ke-47 Amerika Serikat pada Senin, 20 Januari 2025 waktu setempat. Foto/Getty Images
A
A
A
JAKARTA - Billie Eilish diduga menyindir Donald Trump yang baru saja dilantik menjadi Presiden ke-47 Amerika Serikat pada Senin, 20 Januari 2025 waktu setempat. Hal ini terungkap dari unggahan Instagram pribadi Eilish.
Beberapa jam sebelum pelantikan Donald Trump sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat, Billie Eilish membagikan foto Martin Luther King Jr di Instagram Stories-nya.
Peraih Grammy tersebut menyertai unggahan itu dengan salah satu kutipan terkenal sang aktivis.
"Ketidakadilan di mana pun merupakan ancaman bagi keadilan di mana pun," tulis Eilish dilansir dari Geo TV, Selasa (21/1/2025).
![Billie Eilish Diduga Sindir Donald Trump yang Dilantik Jadi Presiden ke-47 Amerika]()
Foto/Instagram Billie Eilish
Unggahan tersebut segera memicu spekulasi bahwa Eilish sedang menyindir Trump. Penyanyi 23 tahun itu sebelumnya memang telah menyuarakan kritiknya terhadap Presiden Amerika Serikat tersebut.
Dalam konsernya di Nashville pada bulan November tahun lalu, pelantun Lovely ini secara terang-terangan mengecam Trump dengan menyebutnya sebagai "seseorang yang sangat membenci wanita".
Sementara itu, pada hari diumumkannya kemenangan Trump dalam pemilu Amerika Serikat, pemilik nama asli Billie Eilish Pirate Baird O'Connell tersebut mengungkapkan perasaannya di hadapan para penggemarnya.
Penyanyi asal Los Angeles ini mengaku bahwa pagi itu, ia merasa sulit membayangkan tampil di atas panggung. Namun, Eilish menemukan kekuatan dalam kebersamaannya dengan para penggemar.
"Tidak dapat membayangkan melakukan pertunjukkan pada hari ini," kata Eilish.
"Semakin lama hari itu berlalu, saya merasa seperti, sungguh suatu keistimewaan bahwa saya dapat melakukan ini bersama kalian dan bahwa kita memiliki ini di masa seperti sekarang," lanjutnya.
Tindakan dan pernyataan Eilish ini sejalan dengan reputasinya sebagai seorang seniman yang tidak takut berbicara tentang isu-isu sosial dan politik.
Sebagai salah satu figur publik yang sangat berpengaruh, Eilish kerap menggunakan platformnya untuk menyuarakan pendapatnya. Termasuk dalam isu-isu yang kontroversial seperti politik di Amerika Serikat.
Beberapa jam sebelum pelantikan Donald Trump sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat, Billie Eilish membagikan foto Martin Luther King Jr di Instagram Stories-nya.
Peraih Grammy tersebut menyertai unggahan itu dengan salah satu kutipan terkenal sang aktivis.
"Ketidakadilan di mana pun merupakan ancaman bagi keadilan di mana pun," tulis Eilish dilansir dari Geo TV, Selasa (21/1/2025).
Foto/Instagram Billie Eilish
Unggahan tersebut segera memicu spekulasi bahwa Eilish sedang menyindir Trump. Penyanyi 23 tahun itu sebelumnya memang telah menyuarakan kritiknya terhadap Presiden Amerika Serikat tersebut.
Dalam konsernya di Nashville pada bulan November tahun lalu, pelantun Lovely ini secara terang-terangan mengecam Trump dengan menyebutnya sebagai "seseorang yang sangat membenci wanita".
Sementara itu, pada hari diumumkannya kemenangan Trump dalam pemilu Amerika Serikat, pemilik nama asli Billie Eilish Pirate Baird O'Connell tersebut mengungkapkan perasaannya di hadapan para penggemarnya.
Penyanyi asal Los Angeles ini mengaku bahwa pagi itu, ia merasa sulit membayangkan tampil di atas panggung. Namun, Eilish menemukan kekuatan dalam kebersamaannya dengan para penggemar.
"Tidak dapat membayangkan melakukan pertunjukkan pada hari ini," kata Eilish.
"Semakin lama hari itu berlalu, saya merasa seperti, sungguh suatu keistimewaan bahwa saya dapat melakukan ini bersama kalian dan bahwa kita memiliki ini di masa seperti sekarang," lanjutnya.
Tindakan dan pernyataan Eilish ini sejalan dengan reputasinya sebagai seorang seniman yang tidak takut berbicara tentang isu-isu sosial dan politik.
Sebagai salah satu figur publik yang sangat berpengaruh, Eilish kerap menggunakan platformnya untuk menyuarakan pendapatnya. Termasuk dalam isu-isu yang kontroversial seperti politik di Amerika Serikat.
(dra)
Lihat Juga :
