MLA Beri Wadah Para Chef Adu Keahlian Olah Daging Sapi Australia di Butchery and Cooking Competition
loading...

Butchery and Cooking Competition 2025 diikuti para chef profesional dari kota Solo dan Semarang Jawa Tengah. (Foto: dok MLA)
A
A
A
SEMARANG - Meat And Livestock Australia (MLA) dan Trade and Investment Queensland (TIQ) kembali menggelar Butchery and Cooking Competition 2025. Kompetisi adu ketangkasan dalam mengolah dan menyajikan daging sapi Australia ini diikuti 10 tim chef profesional, dari hotel dan restoran di Kota Semarang dan Solo, Jawa Tengah.
Para chef profesional ini berlomba menampilkan kreativitas terbaiknya dalam menyajikan kelezatan daging sapi Australia, yang kaya akan nutrisi dalam cita rasa yang menawan. Kompetisi yang berlangsung di Hotel Padma Semarang, Jawa Tengah, Rabu (22/1/2025) bertujuan untuk menampilkan bakat chef Indonesia dan memperdalam pengetahuan mereka tentang dunia daging sapi Australia.
Queensland Trade And Investment Commissioner, Indonesia - International Operation Trade And Investment Queensland Boyd Whalan menjelaskan, Butchery and Cooking Competition 2025 merupakan bagian dari upaya berkelanjutan MLA dan TIQ dalam mempromosikan dan mendorong konsumsi daging sapi Australia di Indonesia.
“Kompetisi ini bukan sekedar perayaan produk unggulan saja. Tetapi juga sebagai penguatan hubungan perdagangan yang terjalin erat, serta mendukung gaya hidup sehat masyarakat setempat, yang suka produk berkualitas tinggi,” ujarnya.
Whalan menambahkan, Queensland merupakan negara bagian penghasil sapi terbesar di Australia, dengan 50 persennya atau sebanyak 13 ribu peternak sapi berada di negara bagian ini. Industri daging sapi di Australia bernilai tujuh miliar dolar Australia per tahun, dan telah diekspor ke 60 negara, termasuk Indonesia yang konsumennya menghargai kualitas daging sapi Australia.
“Kami berkomitmen untuk memenuhi harapan konsumen, menjunjung prinsip keberlanjutan, dan ketelusuran. Daging sapi Queensland diproduksi dengan standar ketat, menjamin kualitas dan keamanan, serta dapat dilacak kembali ke peternakan asalnya. Peternakan di Queensland telah berinvestasi dalam teknologi ramah lingkungan untuk menjaga keseimbangan ekosistem,” tuturnya.
Acara ini merupakan komitmen MLA dan TIQ untuk terus memberikan edukasi, penghargaan kepada praktisi chef untuk terus meningkatkan pengetahuan kemampuan, dalam mengolah dan memasak daging sapi Australia menjadi makanan yang penuh cita rasa.
![MLA Beri Wadah Para Chef Adu Keahlian Olah Daging Sapi Australia di Butchery and Cooking Competition]()
Queensland Trade And Investment Commissioner, Indonesia - International Operation Trade And Investment Queensland Boyd Whalan. (Foto: dok MLA)
Mempelajari Daging Sapi Australia Terbaik
Kompetisi bergengsi antara chef profesional ini didukung PT Subur Arta Utama, yang merupakan salah satu pemasok daging sapi Australia di Indonesia. Direktur Utama PT Subur Arta Utama Alexander Hansen mengatakan, sapi asal Australia sudah terverifikasi kesehatan, bebas dari penyakit, dan halal.
“Dengan rantai pengiriman yang terjaga, rasa daging sapi Australia tidak akan berubah saat diterima oleh konsumen. Maka tidak heran beragam jenis daging sapi Australia merupakan daging yang berkualitas, yang sejak awal dijaga kualitasnya,” tutur Hansen.
Hansen mengaku bangga dapat terlibat dalam memberikan dukungan dalam acara ini. Ia dapat bertemu langsung dengan para profesional di bidang kuliner. Saling berbagi ilmu, pengetahuan, pengalaman, dan mempererat hubungan yang sudah terjalin.
Para chef profesional ini berlomba menampilkan kreativitas terbaiknya dalam menyajikan kelezatan daging sapi Australia, yang kaya akan nutrisi dalam cita rasa yang menawan. Kompetisi yang berlangsung di Hotel Padma Semarang, Jawa Tengah, Rabu (22/1/2025) bertujuan untuk menampilkan bakat chef Indonesia dan memperdalam pengetahuan mereka tentang dunia daging sapi Australia.
Queensland Trade And Investment Commissioner, Indonesia - International Operation Trade And Investment Queensland Boyd Whalan menjelaskan, Butchery and Cooking Competition 2025 merupakan bagian dari upaya berkelanjutan MLA dan TIQ dalam mempromosikan dan mendorong konsumsi daging sapi Australia di Indonesia.
“Kompetisi ini bukan sekedar perayaan produk unggulan saja. Tetapi juga sebagai penguatan hubungan perdagangan yang terjalin erat, serta mendukung gaya hidup sehat masyarakat setempat, yang suka produk berkualitas tinggi,” ujarnya.
Whalan menambahkan, Queensland merupakan negara bagian penghasil sapi terbesar di Australia, dengan 50 persennya atau sebanyak 13 ribu peternak sapi berada di negara bagian ini. Industri daging sapi di Australia bernilai tujuh miliar dolar Australia per tahun, dan telah diekspor ke 60 negara, termasuk Indonesia yang konsumennya menghargai kualitas daging sapi Australia.
“Kami berkomitmen untuk memenuhi harapan konsumen, menjunjung prinsip keberlanjutan, dan ketelusuran. Daging sapi Queensland diproduksi dengan standar ketat, menjamin kualitas dan keamanan, serta dapat dilacak kembali ke peternakan asalnya. Peternakan di Queensland telah berinvestasi dalam teknologi ramah lingkungan untuk menjaga keseimbangan ekosistem,” tuturnya.
Acara ini merupakan komitmen MLA dan TIQ untuk terus memberikan edukasi, penghargaan kepada praktisi chef untuk terus meningkatkan pengetahuan kemampuan, dalam mengolah dan memasak daging sapi Australia menjadi makanan yang penuh cita rasa.

Queensland Trade And Investment Commissioner, Indonesia - International Operation Trade And Investment Queensland Boyd Whalan. (Foto: dok MLA)
Mempelajari Daging Sapi Australia Terbaik
Kompetisi bergengsi antara chef profesional ini didukung PT Subur Arta Utama, yang merupakan salah satu pemasok daging sapi Australia di Indonesia. Direktur Utama PT Subur Arta Utama Alexander Hansen mengatakan, sapi asal Australia sudah terverifikasi kesehatan, bebas dari penyakit, dan halal.
“Dengan rantai pengiriman yang terjaga, rasa daging sapi Australia tidak akan berubah saat diterima oleh konsumen. Maka tidak heran beragam jenis daging sapi Australia merupakan daging yang berkualitas, yang sejak awal dijaga kualitasnya,” tutur Hansen.
Hansen mengaku bangga dapat terlibat dalam memberikan dukungan dalam acara ini. Ia dapat bertemu langsung dengan para profesional di bidang kuliner. Saling berbagi ilmu, pengetahuan, pengalaman, dan mempererat hubungan yang sudah terjalin.
Lihat Juga :