Keenan Nasution Tolak Royalti Rp50 Juta, Vidi Aldiano Singgung Kesejahteraan Musisi
loading...

Kisruh royalti lagu Nuansa Bening kembali mencuat setelah Keenan Nasution menolak Rp50 juta yang diberikan Vidi Aldiano. Vidi merespons dengan mengunggah VISI. Foto/Instagram Vidi Aldiano
A
A
A
JAKARTA - Kisruh royalti lagu Nuansa Bening kembali mencuat setelah Keenan Nasution menolak pembayaran sebesar Rp50 juta yang diberikan Vidi Aldiano. Menanggapi hal ini, Vidi merespons dengan mengunggah VISI di akun Instagram pribadinya.
VISI merupakan sebuah gerakan yang menyoroti kesejahteraan para musisi di Indonesia. Meski belum memberikan komentar langsung terkait royalti Nuansa Bening ciptaan Keenan Nasution, Vidi Aldiano menyatakan bahwa dirinya masih fokus pada pemulihan kesehatan setelah berjuang melawan kanker ginjal sejak 2019.
Unggahan Vidi menampilkan logo VISI, kepanjangan dari Vibrasi Suara Indonesia, yang ditulis dalam huruf besar dengan simbol menyerupai bintang di atasnya. Gerakan ini bertujuan untuk menyatukan, memberdayakan, serta memperjuangkan hak-hak para musisi dalam industri musik Indonesia.
Bukan hanya Vidi, beberapa musisi lain juga ikut mengunggah logo VISI, di antaranya Ariel NOAH, Duta Sheila On 7, Armand Maulana, Bernadya, Rossa, Raisa, Pamungkas, dan Fiersa Besari. Mereka bersatu untuk menyerukan keadilan dalam sistem royalti musik di Indonesia.
![Keenan Nasution Tolak Royalti Rp50 Juta, Vidi Aldiano Singgung Kesejahteraan Musisi]()
Foto/Instagram Vidi Aldiano
![Keenan Nasution Tolak Royalti Rp50 Juta, Vidi Aldiano Singgung Kesejahteraan Musisi]()
Foto/Instagram Vidi Aldiano
“VISI, Vibrasi Suara Indonesia. Manifesto Vibrasi Suara Indonesia. Kami peduli, kami bergerak: demi kesejahteraan insan musik Indonesia. Kami, Vibrasi Suara Indonesia, hadir untuk menyuarakan perubahan. Musik bukan sekadar hiburan-ini adalah ekspresi jiwa, karya, dan mata pencaharian bagi banyak insan,” bunyi keterangan tersebut.
“Di balik setiap lagu yang kita nikmati, ada dedikasi penyanyi, pencipta lagu, arranger, session player, dan seluruh pelaku industri musik yang berkontribusi menghidupkan ekosistem ini. Namun, di balik gemerlap panggung dan kemajuan industri musik Indonesia, masih terdapat tantangan besar yang perlu segera diselesaikan,” jelasnya.
“Sistem royalti, terutama dalam ranah Performing Rights, masih membutuhkan pengelolaan yang lebih adil, transparan, dan akuntabel agar hak para pelaku musik benar-benar terpenuhi,” lanjutnya.
VISI merupakan sebuah gerakan yang menyoroti kesejahteraan para musisi di Indonesia. Meski belum memberikan komentar langsung terkait royalti Nuansa Bening ciptaan Keenan Nasution, Vidi Aldiano menyatakan bahwa dirinya masih fokus pada pemulihan kesehatan setelah berjuang melawan kanker ginjal sejak 2019.
Unggahan Vidi menampilkan logo VISI, kepanjangan dari Vibrasi Suara Indonesia, yang ditulis dalam huruf besar dengan simbol menyerupai bintang di atasnya. Gerakan ini bertujuan untuk menyatukan, memberdayakan, serta memperjuangkan hak-hak para musisi dalam industri musik Indonesia.
Bukan hanya Vidi, beberapa musisi lain juga ikut mengunggah logo VISI, di antaranya Ariel NOAH, Duta Sheila On 7, Armand Maulana, Bernadya, Rossa, Raisa, Pamungkas, dan Fiersa Besari. Mereka bersatu untuk menyerukan keadilan dalam sistem royalti musik di Indonesia.

Foto/Instagram Vidi Aldiano

Foto/Instagram Vidi Aldiano
“VISI, Vibrasi Suara Indonesia. Manifesto Vibrasi Suara Indonesia. Kami peduli, kami bergerak: demi kesejahteraan insan musik Indonesia. Kami, Vibrasi Suara Indonesia, hadir untuk menyuarakan perubahan. Musik bukan sekadar hiburan-ini adalah ekspresi jiwa, karya, dan mata pencaharian bagi banyak insan,” bunyi keterangan tersebut.
“Di balik setiap lagu yang kita nikmati, ada dedikasi penyanyi, pencipta lagu, arranger, session player, dan seluruh pelaku industri musik yang berkontribusi menghidupkan ekosistem ini. Namun, di balik gemerlap panggung dan kemajuan industri musik Indonesia, masih terdapat tantangan besar yang perlu segera diselesaikan,” jelasnya.
“Sistem royalti, terutama dalam ranah Performing Rights, masih membutuhkan pengelolaan yang lebih adil, transparan, dan akuntabel agar hak para pelaku musik benar-benar terpenuhi,” lanjutnya.
Lihat Juga :