Puncak Perayaan Dies Natalis ke-75, FKUI Hadirkan Pentas Wayang Orang
loading...
A
A
A
Dirinya melihat, dengan perpaduan seni pertunjukan wayang orang yang megah dan alunan gamelan klasik, acara ini menjadi perayaan budaya yang memperkuat nilai-nilai kebersamaan, penghormatan terhadap tradisi, serta semangat FKUI dalam menjaga warisan intelektual dan kebudayaan bangsa.
Adapun, wayang orang ini disutradarai oleh Arie Dagienkz. Sosok Arie Dagienkz dikenal karena karyanya yang inovatif dalam mengemas seni tradisional dengan sentuhan modern, seperti terlihat dalam pementasan Matajiwa X Matajiwo dan Wayang Orang Rock Ekalaya yang sukses menarik minat generasi muda terhadap budaya wayang.
"Keterlibatan Arie Dagienkz menghadirkan nuansa segar dan relevan dalam pementasan ini, sekaligus menjaga esensi dan nilai-nilai luhur dari seni wayang orang," ujarnya.
Wamenkes Prof. Dante Saksono menekankan pentingnya sinergi antara pendidikan kedokteran dan kebijakan kesehatan. Terutama dalam mencetak tenaga medis yang kompeten dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Prof. Dante mengapresiasi FKUI atas perannya dalam mencetak tenaga medis berkualitas.
"Ini menegaskan bahwa kesiapan SDM yang unggul dan berdaya saing tinggi menjadi salah satu kunci dalam menghadapi tantangan kesehatan di masa depan," katanya.
Sementara, Dekan FKUI Prof. dr. Ari Fahrial Syam menegaskan, peran FKUI dalam mengembangkan riset dan inovasi di bidang kesehatan. FKUI, kata dia, berkomitmen untuk terus menjadi institusi pendidikan kedokteran yang unggul dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.
"Inovasi sains dan teknologi kesehatan adalah kunci dalam mewujudkan kemandirian bangsa dalam sektor kesehatan," ungkapnya.
FKUI juga menyampaikan apresiasi atas dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak yang berperan dalam kesuksesan acara ini, termasuk ILUNI UI, ILUNI FKUI, PT Fyrom Internasional, serta panitia Dies Natalis ke-75 FKUI yang terdiri dari alumni FKUI angkatan 2000/2001 (KOMET).
Adapun, wayang orang ini disutradarai oleh Arie Dagienkz. Sosok Arie Dagienkz dikenal karena karyanya yang inovatif dalam mengemas seni tradisional dengan sentuhan modern, seperti terlihat dalam pementasan Matajiwa X Matajiwo dan Wayang Orang Rock Ekalaya yang sukses menarik minat generasi muda terhadap budaya wayang.
"Keterlibatan Arie Dagienkz menghadirkan nuansa segar dan relevan dalam pementasan ini, sekaligus menjaga esensi dan nilai-nilai luhur dari seni wayang orang," ujarnya.
Wamenkes Prof. Dante Saksono menekankan pentingnya sinergi antara pendidikan kedokteran dan kebijakan kesehatan. Terutama dalam mencetak tenaga medis yang kompeten dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Prof. Dante mengapresiasi FKUI atas perannya dalam mencetak tenaga medis berkualitas.
"Ini menegaskan bahwa kesiapan SDM yang unggul dan berdaya saing tinggi menjadi salah satu kunci dalam menghadapi tantangan kesehatan di masa depan," katanya.
Sementara, Dekan FKUI Prof. dr. Ari Fahrial Syam menegaskan, peran FKUI dalam mengembangkan riset dan inovasi di bidang kesehatan. FKUI, kata dia, berkomitmen untuk terus menjadi institusi pendidikan kedokteran yang unggul dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.
"Inovasi sains dan teknologi kesehatan adalah kunci dalam mewujudkan kemandirian bangsa dalam sektor kesehatan," ungkapnya.
FKUI juga menyampaikan apresiasi atas dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak yang berperan dalam kesuksesan acara ini, termasuk ILUNI UI, ILUNI FKUI, PT Fyrom Internasional, serta panitia Dies Natalis ke-75 FKUI yang terdiri dari alumni FKUI angkatan 2000/2001 (KOMET).
Lihat Juga :