Forum Dialog Ekonomi Digital: Memperkuat Kerja Sama di Era Indonesia Digital
loading...
A
A
A
“Aksesibilitas tidak hanya menghasilkan peluang untuk berkembang, tetapi juga meningkatnya ancaman yang merugikan bagi industri OTT video streaming. Salah satu masalah utama adalah pembajakan
atau penyiaran konten secara ilegal di Indonesia menjadi perhatian serius karena mengancam ekonomi digital serta perkembangan industri kreatif. Survei AVISI tahun 2023 mengungkap
bahwa meskipun sebagian besar masyarakat menyadari risiko pembajakan, banyak yang tetap memilih untuk melanjutkan mengakses konten ilegal. Kolaborasi antara pemerintah, AVISI, dan
para pemangku kepentingan lainnya penting untuk mengatasi masalah ini,” ucap dia.
Sebagai bagian dari industri OTT dan perwakilan Asosiasi Video Streaming Indonesia (AVISI), VISION+ turut menegaskan komitmennya dalam mendukung penguatan ekosistem digital
Indonesia. Wakil Sekretaris Jenderal AVISI sekaligus Direktur VISION+, Helmi Balfas, menyampaikan bahwa sinergi antar industri menjadi faktor kunci dalam menghadapi tantangan
digitalisasi. "Era digital membuka banyak peluang sekaligus tantangan bagi industri media dan hiburan. Sebagai bagian dari AVISI, VISION+ berkomitmen untuk terus mendorong ekosistem
OTT yang sehat, inklusif, dan inovatif. Melalui kolaborasi lintas sektor, kita dapat memastikan bahwa industri kreatif digital terus berkembang dengan regulasi yang mendukung pertumbuhan
serta perlindungan terhadap konten legal. Dengan infrastruktur yang kuat dan pengembangan talenta digital, kita dapat menciptakan industri yang lebih berdaya saing dan berkontribusi bagi
ekonomi digital nasional," ujar Helmi Balfas.
Sesi kedua, yang dimoderatori oleh Maria Angelica selaku perwakilan ITF sekaligus VP of Public Aairs Bukalapak, membahas mengenai Kebijakan Digital dan Peluang Industri dalam Era AI. Sesi
ini membahas pemanfaatan AI untuk meningkatkan produktivitas industri dan daya saing global.
Diskusi mencakup rekomendasi strategi pemerintah, inovasi AI di industri, tantangan implementasi, dampak sosial, serta masukan untuk mendukung inovasi dan pertumbuhan
digital.
CTO DANA, Norman Sasono, berbicara mengenai urgensi investasi dalam infrastruktur digital yang memungkinkan inovasi berbasis AI berkembang pesat di Indonesia. “Industri memiliki
peran penting dalam mengadopsi dan mengembangkan kecerdasan buatan (AI) secara strategis di tengah perubahan teknologi yang berlangsung cepat. Penerapan AI sebaiknya tidak sekadar
mengikuti tren, tetapi harus didasarkan pada kebutuhan yang jelas dan tujuan yang terukur.
Perusahaan perlu memahami tantangan spesifik yang ingin diselesaikan dan manfaat yang dapat diberikan AI, baik bagi bisnis maupun konsumen. AI harus diterapkan untuk menjawab
permasalahan yang konkret dan memberikan dampak nyata. Dengan pendekatan yang tepat, AI dapat menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan efisiensi, inovasi, dan daya saing dalam
ekosistem digital.” kata Norman Sasono.Sementara, COO Halodoc, Alfonsius Timboel, menggarisbawahi bagaimana teknologi digital dapat merevolusi sektor kesehatan. “Teknologi digital di bidang kesehatan bukan lagi sekadar
opsi, melainkan sebuah keharusan yang mendorong efisiensi, aksesibilitas, dan kualitas layanan. Dengan perkembangan AI yang tak terbendung, kita kini melihat transformasi besar salah
satunya otomatisasi proses administratif. Digitalisasi ini memperluas akses terhadap layanan kesehatan secara signifikan, memastikan masyarakat mendapatkan pelayanan yang berkualitas,
inklusif, dan lebih cepat,” ujar Alfonsius Timboel. Sesi terakhir, membahas mengenai Talenta Digital.
Sesi ini membahas strategi pengembangan talenta digital di Indonesia, termasuk peran public-private partnership dalam menutup skill gap. Diskusi mencakup tantangan industri dalam
mencari talenta digital, dampak AI terhadap kebutuhan keterampilan, serta langkah konkret dari pemerintah dan perusahaan untuk memastikan tenaga kerja Indonesia tetap kompetitif di era
digital.
Direktur Bukalapak, Victor Putra Lesmana, membahas pentingnya pengembangan talenta digital sebagai motor utama transformasi ekonomi berbasis teknologi. “Membangun ekosistem
talenta digital yang berdaya saing membutuhkan kolaborasi erat antara industri, pemerintah, dan akademisi. Keselarasan kebijakan, baik jangka pendek maupun jangka panjang, menjadi
kunci untuk memastikan bahwa pengembangan talenta digital tidak hanya menjawab kebutuhan industri saat ini, tetapi juga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi digital
Indonesia secara berkelanjutan di masa depan,” ujar Victor Putra Lesmana.
Perwakilan dari Pusat Pengembangan Aparatur Komdigi, Yuliar Magdalena Zega mengatakan pemerintah terus menggandeng industri dalam membangun talenta digital yang kompetitif.
Melalui skema public-private partnership, kami mendorong program pelatihan bersama, magang, dan sertifikasi yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Kolaborasi ini memastikan talenta
digital Indonesia tidak hanya siap kerja, tetapi juga mampu bersaing ditingkat global.
Yuliar Magdalena Zega Forum ini menjadi langkah nyata dalam memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam membangun ekosistem digital yang lebih maju dan berkelanjutan di Indonesia.
Dengan dukungan dari pemerintah, industri, serta komunitas digital, Indonesia diharapkan dapat menjadi pemain utama dalam ekonomi digital global.
atau penyiaran konten secara ilegal di Indonesia menjadi perhatian serius karena mengancam ekonomi digital serta perkembangan industri kreatif. Survei AVISI tahun 2023 mengungkap
bahwa meskipun sebagian besar masyarakat menyadari risiko pembajakan, banyak yang tetap memilih untuk melanjutkan mengakses konten ilegal. Kolaborasi antara pemerintah, AVISI, dan
para pemangku kepentingan lainnya penting untuk mengatasi masalah ini,” ucap dia.
Sebagai bagian dari industri OTT dan perwakilan Asosiasi Video Streaming Indonesia (AVISI), VISION+ turut menegaskan komitmennya dalam mendukung penguatan ekosistem digital
Indonesia. Wakil Sekretaris Jenderal AVISI sekaligus Direktur VISION+, Helmi Balfas, menyampaikan bahwa sinergi antar industri menjadi faktor kunci dalam menghadapi tantangan
digitalisasi. "Era digital membuka banyak peluang sekaligus tantangan bagi industri media dan hiburan. Sebagai bagian dari AVISI, VISION+ berkomitmen untuk terus mendorong ekosistem
OTT yang sehat, inklusif, dan inovatif. Melalui kolaborasi lintas sektor, kita dapat memastikan bahwa industri kreatif digital terus berkembang dengan regulasi yang mendukung pertumbuhan
serta perlindungan terhadap konten legal. Dengan infrastruktur yang kuat dan pengembangan talenta digital, kita dapat menciptakan industri yang lebih berdaya saing dan berkontribusi bagi
ekonomi digital nasional," ujar Helmi Balfas.
Sesi kedua, yang dimoderatori oleh Maria Angelica selaku perwakilan ITF sekaligus VP of Public Aairs Bukalapak, membahas mengenai Kebijakan Digital dan Peluang Industri dalam Era AI. Sesi
ini membahas pemanfaatan AI untuk meningkatkan produktivitas industri dan daya saing global.
Diskusi mencakup rekomendasi strategi pemerintah, inovasi AI di industri, tantangan implementasi, dampak sosial, serta masukan untuk mendukung inovasi dan pertumbuhan
digital.
CTO DANA, Norman Sasono, berbicara mengenai urgensi investasi dalam infrastruktur digital yang memungkinkan inovasi berbasis AI berkembang pesat di Indonesia. “Industri memiliki
peran penting dalam mengadopsi dan mengembangkan kecerdasan buatan (AI) secara strategis di tengah perubahan teknologi yang berlangsung cepat. Penerapan AI sebaiknya tidak sekadar
mengikuti tren, tetapi harus didasarkan pada kebutuhan yang jelas dan tujuan yang terukur.
Perusahaan perlu memahami tantangan spesifik yang ingin diselesaikan dan manfaat yang dapat diberikan AI, baik bagi bisnis maupun konsumen. AI harus diterapkan untuk menjawab
permasalahan yang konkret dan memberikan dampak nyata. Dengan pendekatan yang tepat, AI dapat menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan efisiensi, inovasi, dan daya saing dalam
ekosistem digital.” kata Norman Sasono.Sementara, COO Halodoc, Alfonsius Timboel, menggarisbawahi bagaimana teknologi digital dapat merevolusi sektor kesehatan. “Teknologi digital di bidang kesehatan bukan lagi sekadar
opsi, melainkan sebuah keharusan yang mendorong efisiensi, aksesibilitas, dan kualitas layanan. Dengan perkembangan AI yang tak terbendung, kita kini melihat transformasi besar salah
satunya otomatisasi proses administratif. Digitalisasi ini memperluas akses terhadap layanan kesehatan secara signifikan, memastikan masyarakat mendapatkan pelayanan yang berkualitas,
inklusif, dan lebih cepat,” ujar Alfonsius Timboel. Sesi terakhir, membahas mengenai Talenta Digital.
Sesi ini membahas strategi pengembangan talenta digital di Indonesia, termasuk peran public-private partnership dalam menutup skill gap. Diskusi mencakup tantangan industri dalam
mencari talenta digital, dampak AI terhadap kebutuhan keterampilan, serta langkah konkret dari pemerintah dan perusahaan untuk memastikan tenaga kerja Indonesia tetap kompetitif di era
digital.
Direktur Bukalapak, Victor Putra Lesmana, membahas pentingnya pengembangan talenta digital sebagai motor utama transformasi ekonomi berbasis teknologi. “Membangun ekosistem
talenta digital yang berdaya saing membutuhkan kolaborasi erat antara industri, pemerintah, dan akademisi. Keselarasan kebijakan, baik jangka pendek maupun jangka panjang, menjadi
kunci untuk memastikan bahwa pengembangan talenta digital tidak hanya menjawab kebutuhan industri saat ini, tetapi juga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi digital
Indonesia secara berkelanjutan di masa depan,” ujar Victor Putra Lesmana.
Perwakilan dari Pusat Pengembangan Aparatur Komdigi, Yuliar Magdalena Zega mengatakan pemerintah terus menggandeng industri dalam membangun talenta digital yang kompetitif.
Melalui skema public-private partnership, kami mendorong program pelatihan bersama, magang, dan sertifikasi yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Kolaborasi ini memastikan talenta
digital Indonesia tidak hanya siap kerja, tetapi juga mampu bersaing ditingkat global.
Yuliar Magdalena Zega Forum ini menjadi langkah nyata dalam memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam membangun ekosistem digital yang lebih maju dan berkelanjutan di Indonesia.
Dengan dukungan dari pemerintah, industri, serta komunitas digital, Indonesia diharapkan dapat menjadi pemain utama dalam ekonomi digital global.
Lihat Juga :