Inilah Adab Melancong di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru!
loading...
A
A
A
Tak tahan di rumah melulu dan pengen segera jalan-jalan ke tempat-tempat pelancongan yang kamu idamkan? Di masa adaptasi kebiasaan baru ini kita memang sudah boleh keluar rumah untuk bepergian melancong. Untuk mendukung bangkitnya sektor pariwisata Indonesia alangkah baiknya untuk melancong #DiIndonesiaAja. Sebagai negara dengan wilayah geografi yang begitu luas dan beragam, negeri kita menyediakan banyak pilihan untuk pelancongan. Untuk menjelajah lebih jauh lokasi-lokasi pelancongan di Indonesia kamu bisa memainkan jarimu di sini .
Tetapi ingat melancong di masa adaptasi kebiasaan baru tentu saja tidak bisa seperti dulu. Kita harus hati-hati dan wajib menerapkan protokol kesehatan serta memperhatikan etika lingkungan sekitar. Apa saja ciri-ciri responsible travel di masa adaptasi kebiasaan baru ini ? Mari kita simak berikut ini.
Selalu memakai masker
Selalu memakai masker selama plesiran. Karena masker terbukti dapat mencegah penularan. Masker merupakan standar minimal saat bepergian di masa adaptasi kebiasaan baru ini. Hal ini ditegaskan para ahli kesehatan dunia. Masker tidak hanya melindungimu tapi juga melindungi orang-orang di sekelilingmu.
Setelah masker aman, kamu juga harus selalu menjaga jaga jarak atau bahasa kerennya physical distancing. Semakin sedikit melakukan kontak fisik dengan orang lain, maka semakin kecil risiko penularan terjadi. Itulah tujuan physical distancing.
Tak cukup physical distancing, kamu juga sebaiknya rajin mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir tentunya. Salah satu kelemahan virus itu adalah saat berhadapan dengan detergen. Jadi bila kamu rajin cuci tangan tapi tanpa sabun, itu masih berisiko besar tertular. Syarat berikutnya adalah mencucinya dengan air yang mengalir. Air yang menggenang berisiko menyimpan virus yang bisa melompat ke tubuh kita. Ih ngeri kan?
Membawa masker cadangan
Saat keinginan melancong tak dapat dibendung lagi, selain menerapkan protokol kesehatan seperti sudah dijelaskan di atas, kita juga harus melengkapi diri dengan masker cadangan sesuai dengan durasi waktu kita berwisata, membawa hand sanitizer, tisu basah, dan sabun cair tentunya.
Masker cadangan sama pentingnya dengan masker yang kamu pakai saat ini. Karena menurut para ahli, masker hanya layak dipakai selama empat jam. Jadi, walaupun kamu bermasker bila tak diganti seharian selama kamu di berwisata, kesehatanmu dapat terancam.
Hand sanitizer akan sangat berguna bila kamu tiba-tiba ingin menyentuh wajah. Selagi berwisata kita sering lupa telah menyentuh apa saja. Dengan tangan yang sudah terbasuh hand sanitizer kamu tak ragu lagiuntuk menyentuh wajah. Tisu basah juga membantu saat kamu harus menyentuh sesuatu. Demikian pula sabun cair. Jaga-jaga saat di lokasi wisata kehabisan sabun untuk mencuci tangan.
Tetapi ingat melancong di masa adaptasi kebiasaan baru tentu saja tidak bisa seperti dulu. Kita harus hati-hati dan wajib menerapkan protokol kesehatan serta memperhatikan etika lingkungan sekitar. Apa saja ciri-ciri responsible travel di masa adaptasi kebiasaan baru ini ? Mari kita simak berikut ini.
Selalu memakai masker
Selalu memakai masker selama plesiran. Karena masker terbukti dapat mencegah penularan. Masker merupakan standar minimal saat bepergian di masa adaptasi kebiasaan baru ini. Hal ini ditegaskan para ahli kesehatan dunia. Masker tidak hanya melindungimu tapi juga melindungi orang-orang di sekelilingmu.
Setelah masker aman, kamu juga harus selalu menjaga jaga jarak atau bahasa kerennya physical distancing. Semakin sedikit melakukan kontak fisik dengan orang lain, maka semakin kecil risiko penularan terjadi. Itulah tujuan physical distancing.
Tak cukup physical distancing, kamu juga sebaiknya rajin mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir tentunya. Salah satu kelemahan virus itu adalah saat berhadapan dengan detergen. Jadi bila kamu rajin cuci tangan tapi tanpa sabun, itu masih berisiko besar tertular. Syarat berikutnya adalah mencucinya dengan air yang mengalir. Air yang menggenang berisiko menyimpan virus yang bisa melompat ke tubuh kita. Ih ngeri kan?
Membawa masker cadangan
Saat keinginan melancong tak dapat dibendung lagi, selain menerapkan protokol kesehatan seperti sudah dijelaskan di atas, kita juga harus melengkapi diri dengan masker cadangan sesuai dengan durasi waktu kita berwisata, membawa hand sanitizer, tisu basah, dan sabun cair tentunya.
Masker cadangan sama pentingnya dengan masker yang kamu pakai saat ini. Karena menurut para ahli, masker hanya layak dipakai selama empat jam. Jadi, walaupun kamu bermasker bila tak diganti seharian selama kamu di berwisata, kesehatanmu dapat terancam.
Hand sanitizer akan sangat berguna bila kamu tiba-tiba ingin menyentuh wajah. Selagi berwisata kita sering lupa telah menyentuh apa saja. Dengan tangan yang sudah terbasuh hand sanitizer kamu tak ragu lagiuntuk menyentuh wajah. Tisu basah juga membantu saat kamu harus menyentuh sesuatu. Demikian pula sabun cair. Jaga-jaga saat di lokasi wisata kehabisan sabun untuk mencuci tangan.