Berawal dari Pengalaman Jadi Pasien, Kini Jadi Konsultan Bedah Plastik

Sabtu, 26 September 2020 - 11:00 WIB
loading...
Berawal dari Pengalaman Jadi Pasien, Kini Jadi Konsultan Bedah Plastik
Olivia Rachelina Hans (36). Foto/instagram oribiahansu
A A A
JAKARTA - Operasi plastik untuk kecantikan kini bukan hal tabu. Bahkan, sejumlah orang berani mengabadikan momen operasi plastiknya melalui video dan diunggah ke media sosial seperti Youtube.

Itu pula yang dilakukan Olivia Rachelina Hans (36) perempuan asal Makassar yang kini menetap di Perth, Australia. Dia tak malu dengan langkah operasi plastik yang telah diambilnya. (Baca: Pentingnya Mengajarkan Adab Makan kepada Anak)

"Sejak kecil oleh keluarga besar saya selalu dipanggil dengan nama panggilan yang melambangkan wajah yang bulat dan besar. Muka wajan, muka bakpao, kompiang (roti khas orang China yang bulat)," ucapnya.

Atas dasar itu pula Olivia mengubah bentuk mukanya. Apalagi, kelopak matanya yang semakin turun seiring dengan usia yang bertambah membuatnya semakin bertekad mengubah struktur wajahnya melalui bedah plastik.

Bukan hanya terbuka akan metamorfosis wajahnya, bahkan, kini Olivia menjadi pakar operasi plastik. Dia membuat konten Youtube yang berisi bedah operasi plastik para pesohor. Terakhir dia mengupas operasi plastik Jennie ”Blackpink” yang langsung menjadi viral dan kontroversi oleh para penggemar Blackpink.

Ya, Olivia kini menjalani profesi sebagai content creator di bidang bedah plastik. Bahkan, dari pengalamannya menjalani operasi plastik, dia kini menjadi konsultan sekaligus agen operasi plastik.

Olivia kerap menjadi perantara bagi WNI dari berbagai negara untuk melakukan operasi plastik di Korea Selatan (Korsel) dan Bangkok, Thailand. (Baca juga: 5 Tips Jaga Dayan Tubuh saat Banjir)

"Klien saya ada juga bule Australia, tapi mayoritas orang Indonesia dari Skotlandia, Baku-Azerbaijan, Arab Saudi, Amerika, Australia, Thailand, Jerman dan orang Indonesia yang berdomisili di Indonesia. Klien saya itu semua datang dari saluran Youtube saya," tutur Olivia.

Berdasarkan pengalamannya melakukan tiga kali operasi dengan belasan tindakan bedah membuatnya mengerti prosedur yang harus dijalani kliennya. Olivia awalnya menjalani konsultasinya melalui WhatsApp. Dia memberikan pemahaman tentang bedah plastik bagi mereka yang masih awam dengan operasi plastik.

"Untuk pemilihan negara kadang ada jenis operasi yang saya sarankan harus di Korsel karena pertimbangan risiko setelah operasi, tingkat kesulitan, dan tingkat kegagalan. Setelah semua oke mulai harga hingga waktu. Mereka saya arahkan untuk membayar uang muka ke rumah sakit untuk booking slot," kata pemilik akun Instagram @oribiahansu ini.

Bagi Olivia memilih operasi plastik di Bangkok dan Korsel hanya karena kebetulan dia tinggal di luar negeri dan tentu sekalian berlibur. Dia pun merasa saat ingin melakukan operasi dua tahun lalu tidak banyak iklan hasil operasi seperti before and after. (Baca juga: Penjelasan BMKG Mengenai Hujan Es)

"Setiap tanya dokter, hasil bedah tidak mau diperlihatkan karena katanya privasi klien. Padahal kadang yang ingin kita lihat hanya bagian mata saja atau hidung saja," sambung Olivia.

Pengalaman operasi plastik pertama Olivia cukup berkesan, yakni pada Oktober 2018. Dia terbang ke Bangkok dan memilih Rumah Sakit Masterpiece. Tindakan yang dilakukan ialah face liposuction di tiga area (sedot lemak wajah) seharga 49.000 baht (setara Rp22 juta), buccal fat removal atau membuang lemak di dalam pipi dengan biaya 25.000 baht (Rp11,6 juta), double eyelid (lipatan mata) senilai 35.000 baht (Rp16,3 juta), dan epicantoplasty (buka sudut dalam mata) seharga 20.000 baht (Rp9,3 juta). Total operasi pertama Olivia di Bangkok itu menghabiskan 129.000 baht (Rp60,1 juta), sudah termasuk obat dan lepas jahitan.

Namun Olivia sempat mendapat kendala, yakni dia mengalami kerusakan saraf, antara pipi dan mata selalu kedutan. Ternyata setelah dikonsultasikan pada dokter bedah plastik lain, itu akibat luka sayatan di atas hidung yang sebenarnya tidak boleh.

"Karena pada bagian itu banyak saraf mata dan hidung. Jika salah tusuk akan menyebabkan kebutaan dan gangrene atau matinya sel kulit. Kulit nantinya menghitam lama-lama akan lepas. Saya menyesal dan dijadikan pelajaran untuk semua," ucapnya.

Dulu Olivia asal memilih rumah sakit di Bangkok. Dia juga hanya suka dengan iklannya yang saat dicari di Google menempati urutan teratas. Padahal, semua itu belum tentu menjamin. (Baca juga: Ini yang Akan terjadi Jika Suatu Negara Masuk Jurang Resesi)

Pengalaman menarik lain yang paling menakjubkan ialah saat operasi plastik untuk ketiga kali di Korsel. Olivia hampir tidak merasakan sakit sama sekali. "Operasi facelift saya yang merupakan operasi besar baru saya merasakan sedikit sakit hanya di area telinga dan keesokan harinya saya sudah bisa pergi jalan-jalan setelah keluar dari rumah sakit," tuturnya.

Total operasi ketiga yang dilakukan Olivia di Nana Hospital ini sebesar 23 juta won (setara Rp305 juta). Biaya tersebut sudah termasuk anestesi umum, menginap semalam di rumah sakit, lepas jahitan, dan treatment mengecilkan bengkak.

Tidak jarang orang yang melakukan operasi plastik terus kembali melakukan operasi. Bagi Olivia hal tersebut bukan bentuk candu. Namun, perlu disadari setiap operasi plastik itu ada prosedur dan efek sampingnya. Misalnya, pipi Olivia sudah diambil lemaknya otomatis isi pipi berkurang sehingga kulit wajah turun.

Kemudian dia melakukan face counturing atau pemotongan tulang rahang sehingga semakin tambah turun. Maka, dokter mengatakan, Olivia harus melakukan facelift atau penambahan lemak untuk pipi yang diambil dari lemak di paha. Biaya facelift senilai 11 juta won atau setara Rp143juta. (Lihat videonya: Fenomena Hujan Disertai Butiran Es Landa Cimahi)

Bagi Anda yang tertarik ingin melakukan operasi plastik, Olivia menegaskan harus siap mental dan uang. "Harus yakin bagian wajah mana yang mau diubah. Sebaiknya menggunakan jasa agen karena harga agen dan rumah sakit sama. Agen bisa memilihkan dokter yang tepat untuk klien dan bila ada kegagalan dalam pembedahan, agen akan mengurus hingga tuntas sampai klien dapat revisi gratis," ungkapnya. (Ananda Nararya)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1406 seconds (0.1#10.140)