Karya Terakhir Didi Kempot Dinaungi NAGASWARA, CEO: Dia Seniman Luar Biasa

JAKARTA - Kabar berpulangya Didi Kempot pada Selasa (5/4) pagi di Solo, Jawa Tengah, cukup mengagetkan sekaligus meninggalkan kesan dan kesedihan banyak pihak. Di mata CEO NAGASWARA Rahayu Kertawiguna, Didi dinilai sebagai sosok seniman luar biasa. Kebetulan karya terakhir sang maestro campursari berada di bawah naungan label tersebut.

Menurut Rahayu, Didi telah meninggalkan sederet karya luar biasa untuk dikenang. "Saya turut menyampaikan duka cita mendalam. Didi Kempot adalah seniman yang luar biasa. Gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama. Seniman mati meninggalkan karya untuk dikenang oleh kita dan generasi di masa mendatang," kata Rahayu melalui pesan singkat kepada SINDOnews, Selasa (5/5).

Bersama NAGASWARA, Didi baru saja merilis single berjudul "Tulung" pada April lalu. Meski bukan lagu baru, "Tulung" sangat relevan dengan kondisi sekarang. Secara umum, lagu tersebut menceritakan harapan manusia atas pertolongan dari Yang Maha Kuasa.

“Almarhum Didi Kempot sempat menelurkan beberapa lagu di NAGASWARA dan baru pekan lalu merilis ulang lagu "Tulung"," sebut Rahayu.

Sebelumnya, Godfather of The Broken Heart itu juga pernah merilis lagu-lagunya yang lain di NAGASWARA. Pada 2002, ia mengeluarkan album "Didi Kempot Munajat Tresno". Lagu "Cucak Rowo" yang berada dalam album tersebut diketahui sebagai salah satu hits penyanyi kelahiran 1966 itu.

"Sebagai penyanyi, Didi Kempot adalah sosok seniman yang komplet. Dia mampu menghidupkan budaya lokal dalam setiap lagu-lagunya di tengah generasi sekarang. Karya-karyanya bahkan digemari oleh segala lapisan masyarakat," ujar Rahayu.

Didi Kempot juga dikenal sangat dermawan. Ia, misalnya, sempat mengumpulkan donasi sejumlah Rp7,6 miliar lewat konser amal dari rumah pada 11 April lalu. Uang tersebut digunakan untuk penanganan wabah corona di Tanah Air.

Diketahui, Didi Kempot meninggal dunia di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo, pada Selasa (5/5) pukul 07.45. Didi mengembuskan napas terakhir akibat henti jantung di usia 53 tahun. Jenazahnya akan dimakamkan di Ngawi, Jawa Timur, bersebelahan dengan sang putra pertama.