Panggung Virtual: Saat Penari Tetap Kreatif Selama Pandemi
loading...

Para penari dari Eky Dance Company termasuk yang bergabung dalam program Saweran Online IDN. Foto/Facebook EKI Dance Company
A
A
A
JAKARTA - Pandemi yang masih terjadi membuat banyak bidang kehidupan dan profesi harus beradaptasi. Tak terkecuali seniman tari, yang membutuhkan panggung untuk pertunjukan mereka.
Gara-gara pandemi, baik pekerja, pelajar, juga mahasiswa terpaksa tinggal di rumah aja. Mau gak mau, semuanya jadi serba daring demi kegiatan tetap bisa berjalan meski pandemi masih berlanjut.
Tapi, jangan salah, banyak juga ide-ide kreatif yang muncul biar tetap bisa bertahan selama di rumah. Salah satunya, ide menarik yang datang dari para seniman tari ini.
“Aku udah diskusi sama sejumlah komunitas tari di beberapa wilayah di Indonesia. Intinya, sih, mereka seneng dan pengen banget untuk tampil menari lagi,“ papar Ratri Anindyajati, penari sekaligus produser seni, dikutip dari The Jakarta Post.
Ratih yang belakangan dikenal sebagai penyintas nomor 3 COVID-19, juga didaulat jadi duta kegiatan “Saweran Online”. Nah, program ini menjadi jalan untuk ngasih kesempatan kepada publik untuk bisa membantu seniman tari yang kehilangan kesempatan tampil di panggung, dan menggantinya dengan penampilan daring. Gimana, tuh, maksudnya?
![Panggung Virtual: Saat Penari Tetap Kreatif Selama Pandemi]()
Foto: Instagram/@ indonesiadancenetworkJadi, kamu bisa nonton karya-karya tari yang beragam di pentas virtual dalam kanal YouTube Indonesia Dance Network (IDN). Sejak dirilis bertepatan dengan Hari Tari Nasional yang jatuh pada 29 April, program hasil kerja sama Komite Tari Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ini udah bisa kamu nikmati di kanal YouTube IDN.
Gak cuma terbatas seniman tari profesional, para penari pemula atau yang mengajar di sanggar atau sekolah juga boleh ikut tampil.
Sejauh ini, udah ada sekitar 60 video pertunjukan sampai latihan menari yang prosesnya direkam di dalam rumah atau studio tari. Konten-konten ini bisa kamu akses secara gratis, tapi ada sistem yang unik, nih.
Buat yang mau 'nyawer’, kamu bisa mengisi formulir landing page di tautan (link) tiap video, lalu proses pembayarannya lewat layanan bayar elektronik OVO atau DOKU.
Menurut Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid, hasil saweran ini bakal diserahkan ke seniman tari yang berkarya dan sisanya untuk bantuan terkait pandemi virus corona.
Gara-gara pandemi, baik pekerja, pelajar, juga mahasiswa terpaksa tinggal di rumah aja. Mau gak mau, semuanya jadi serba daring demi kegiatan tetap bisa berjalan meski pandemi masih berlanjut.
Tapi, jangan salah, banyak juga ide-ide kreatif yang muncul biar tetap bisa bertahan selama di rumah. Salah satunya, ide menarik yang datang dari para seniman tari ini.
“Aku udah diskusi sama sejumlah komunitas tari di beberapa wilayah di Indonesia. Intinya, sih, mereka seneng dan pengen banget untuk tampil menari lagi,“ papar Ratri Anindyajati, penari sekaligus produser seni, dikutip dari The Jakarta Post.
Ratih yang belakangan dikenal sebagai penyintas nomor 3 COVID-19, juga didaulat jadi duta kegiatan “Saweran Online”. Nah, program ini menjadi jalan untuk ngasih kesempatan kepada publik untuk bisa membantu seniman tari yang kehilangan kesempatan tampil di panggung, dan menggantinya dengan penampilan daring. Gimana, tuh, maksudnya?

Foto: Instagram/@ indonesiadancenetworkJadi, kamu bisa nonton karya-karya tari yang beragam di pentas virtual dalam kanal YouTube Indonesia Dance Network (IDN). Sejak dirilis bertepatan dengan Hari Tari Nasional yang jatuh pada 29 April, program hasil kerja sama Komite Tari Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ini udah bisa kamu nikmati di kanal YouTube IDN.
Gak cuma terbatas seniman tari profesional, para penari pemula atau yang mengajar di sanggar atau sekolah juga boleh ikut tampil.
Sejauh ini, udah ada sekitar 60 video pertunjukan sampai latihan menari yang prosesnya direkam di dalam rumah atau studio tari. Konten-konten ini bisa kamu akses secara gratis, tapi ada sistem yang unik, nih.
Buat yang mau 'nyawer’, kamu bisa mengisi formulir landing page di tautan (link) tiap video, lalu proses pembayarannya lewat layanan bayar elektronik OVO atau DOKU.
Menurut Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid, hasil saweran ini bakal diserahkan ke seniman tari yang berkarya dan sisanya untuk bantuan terkait pandemi virus corona.