Rumah Mendiang Goo Hara Dirampok, Pelaku Diduga Orang Dekat
loading...
A
A
A
SEOUL - Beberapa barang berharga di rumah Goo Hara telah dirampok. Kejadian tidak menyenangkan itu terjadi kira-kira dua bulan setelah Goo Hara meninggal dunia, dan pencurinya diduga adalah seseorang yang mengenal sang aktris dengan baik.
Dispatch mengungkapkan rekaman CCTV yang mereka amankan dari rumah Goo Hara dan memberikan analisis tentang rekaman tersebut. Pencuri kemungkinan besar adalah orang yang cukup mengenal Goo Hara untuk mengetahui tata letak rumahnya.
Pada 11 Januari 2020, upacara peringatan kematian 49 hari Goo Hara yang diadakan di rumahnya, berakhir. Dua hari kemudian pada 13 Januari 2020, kakak laki-laki Goo Hara, Goo Ho In, mengemasi beberapa barang dan meninggalkan rumah Goo Hara. Dia sempat tinggal di sana setelah Goo Hara tutup usia secara mendadak, dan kembali ke rumah orangtuanya.
( )
Keesokan harinya pada pukul 12.15 waktu setempat tanggal 14 Januari 2020, seorang pria tak dikenal melintasi tembok yang mengelilingi rumah. Meskipun tidak jelas apakah hanya ada satu atau dua pria yang terlibat, pencuri memasuki rumah Goo Hara, mencuri brankas lalu melarikan diri. Para analis percaya bahwa pencuri itu bukan seorang profesional, karena perilaku mereka yang canggung. Hal ini membuat penganalisis kasus mengira kalau pencuri itu adalah seseorang yang mengenal Goo Hara secara pribadi.
Di luar rumah, seorang pria tak dikenal terlihat memanjat tembok di luar rumah Goo Hara. Diyakini dia melintasi tembok dengan melewati tempat parkir vila, yang berada di sebelah rumahnya. Pencuri itu melintasi tembok dan terlihat di CCTV, kemudian berusaha menutupi lensa CCTV dengan daun.
Melansir laman Koreaboo pada Senin (12/10), dikatakan bahwa teman Goo Hara, K, yang tinggal bersamanya juga mengomentari perampokan tersebut. Dia mengatakan, telah mengetahui kejadian tersebut pada April 2020.
"Saya menemukan brankas itu hilang pada bulan April. Saya memeriksa CCTV bersama kakaknya. Ada adegan di mana pencuri mencoba menutupi lensa kamera dengan daun. Sepertinya mereka berusaha menyembunyikan identitas," kata K.
Pada pukul 12.30, video CCTV lain menunjukkan orang kedua menyeberang ke halaman depan rumah Goo Hara, lalu menuju pintu utama. Dia mencoba memasukkan kode sandi pintu, tetapi gagal membukanya. Sebaliknya, dia kemudian menempelkan wajah ke jendela untuk mengintip ke dalam. Setelah memastikan tidak ada orang di dalam saat itu, dia mencoba memasuki gedung lagi.
"Saya mengubah kata sandi setelah Goo Hara meninggal. Hanya Goo Ho In dan saya yang tahu sandinya. Saya pikir pencuri menekan kata sandi lama, yaitu 2 ** 2," jelas K.
Ada total empat kamera CCTV di rumah Goo Hara. Namun, hanya dua kamera CCTV yang bisa merekam pencurian di rumah tersebut. Setelah diperiksa lebih lanjut oleh seorang profesor, orang di dua kamera itu memakai sepatu yang sama. Ada juga kemiripan pada jaket yang dikenakan pria itu sehingga diduga hanya ada satu pencuri.
Ada lebih banyak alasan untuk percaya bahwa pencuri itu adalah kenalan Goo Hara. Pasalnya, di dalam brankas, Goo Hara menyimpan dokumen penting miliknya. Dulu, dia juga menyimpan ponsel lama di dalam sana. Baik Goo Ho In maupun K mengira pencurinya adalah seorang kenalan, karena mereka tahu kode sandi pintu rumah yang lama.
Ketika pencuri gagal masuk, dia mengambil jalan alternatif, masuk melalui beranda (balkon) di lantai dua. Dari beranda, dia langsung ke ruang utilitas ke lemari, mengakses brankasnya.
"Dia tahu struktur rumahnya dengan baik. Seseorang yang melihat rumah untuk pertama kali tidak akan pernah tahu bagaimana melakukannya. Dia bahkan tahu bahwa pintu biasanya tidak terkunci," ujar Goo Ho In.
Penjahat itu juga tahu lokasi pasti brankas dan hanya mengambil itu, kemudian meninggalkan yang lain.
( )
"Pintu lemari tidak terkunci, karena dia sering bolak-balik antara kamar dan lemari. Kami juga menonaktifkan sistem keamanan untuk pintu itu. Pencurinya adalah seseorang yang mengetahui hal ini," tambah K.
Goo Ho In dan K mengunjungi polisi pada Maret 2020, tetapi tidak ada hasil. CCTV lain yang dapat digunakan untuk membantu mengidentifikasi pencuri sudah dihapus. Video kotak hitam untuk kendaraan di daerah tersebut juga ditimpa dengan video yang lebih baru, yang tidak relevan dengan kasus tersebut. K sendiri yakin ada orang yang mengawasi di dekat gerbang, dan satu lagi di dalam SUV yang diparkir sebagai mobil pelarian.
Dispatch mengungkapkan rekaman CCTV yang mereka amankan dari rumah Goo Hara dan memberikan analisis tentang rekaman tersebut. Pencuri kemungkinan besar adalah orang yang cukup mengenal Goo Hara untuk mengetahui tata letak rumahnya.
Pada 11 Januari 2020, upacara peringatan kematian 49 hari Goo Hara yang diadakan di rumahnya, berakhir. Dua hari kemudian pada 13 Januari 2020, kakak laki-laki Goo Hara, Goo Ho In, mengemasi beberapa barang dan meninggalkan rumah Goo Hara. Dia sempat tinggal di sana setelah Goo Hara tutup usia secara mendadak, dan kembali ke rumah orangtuanya.
( )
Keesokan harinya pada pukul 12.15 waktu setempat tanggal 14 Januari 2020, seorang pria tak dikenal melintasi tembok yang mengelilingi rumah. Meskipun tidak jelas apakah hanya ada satu atau dua pria yang terlibat, pencuri memasuki rumah Goo Hara, mencuri brankas lalu melarikan diri. Para analis percaya bahwa pencuri itu bukan seorang profesional, karena perilaku mereka yang canggung. Hal ini membuat penganalisis kasus mengira kalau pencuri itu adalah seseorang yang mengenal Goo Hara secara pribadi.
Di luar rumah, seorang pria tak dikenal terlihat memanjat tembok di luar rumah Goo Hara. Diyakini dia melintasi tembok dengan melewati tempat parkir vila, yang berada di sebelah rumahnya. Pencuri itu melintasi tembok dan terlihat di CCTV, kemudian berusaha menutupi lensa CCTV dengan daun.
Melansir laman Koreaboo pada Senin (12/10), dikatakan bahwa teman Goo Hara, K, yang tinggal bersamanya juga mengomentari perampokan tersebut. Dia mengatakan, telah mengetahui kejadian tersebut pada April 2020.
"Saya menemukan brankas itu hilang pada bulan April. Saya memeriksa CCTV bersama kakaknya. Ada adegan di mana pencuri mencoba menutupi lensa kamera dengan daun. Sepertinya mereka berusaha menyembunyikan identitas," kata K.
Pada pukul 12.30, video CCTV lain menunjukkan orang kedua menyeberang ke halaman depan rumah Goo Hara, lalu menuju pintu utama. Dia mencoba memasukkan kode sandi pintu, tetapi gagal membukanya. Sebaliknya, dia kemudian menempelkan wajah ke jendela untuk mengintip ke dalam. Setelah memastikan tidak ada orang di dalam saat itu, dia mencoba memasuki gedung lagi.
"Saya mengubah kata sandi setelah Goo Hara meninggal. Hanya Goo Ho In dan saya yang tahu sandinya. Saya pikir pencuri menekan kata sandi lama, yaitu 2 ** 2," jelas K.
Ada total empat kamera CCTV di rumah Goo Hara. Namun, hanya dua kamera CCTV yang bisa merekam pencurian di rumah tersebut. Setelah diperiksa lebih lanjut oleh seorang profesor, orang di dua kamera itu memakai sepatu yang sama. Ada juga kemiripan pada jaket yang dikenakan pria itu sehingga diduga hanya ada satu pencuri.
Ada lebih banyak alasan untuk percaya bahwa pencuri itu adalah kenalan Goo Hara. Pasalnya, di dalam brankas, Goo Hara menyimpan dokumen penting miliknya. Dulu, dia juga menyimpan ponsel lama di dalam sana. Baik Goo Ho In maupun K mengira pencurinya adalah seorang kenalan, karena mereka tahu kode sandi pintu rumah yang lama.
Ketika pencuri gagal masuk, dia mengambil jalan alternatif, masuk melalui beranda (balkon) di lantai dua. Dari beranda, dia langsung ke ruang utilitas ke lemari, mengakses brankasnya.
"Dia tahu struktur rumahnya dengan baik. Seseorang yang melihat rumah untuk pertama kali tidak akan pernah tahu bagaimana melakukannya. Dia bahkan tahu bahwa pintu biasanya tidak terkunci," ujar Goo Ho In.
Penjahat itu juga tahu lokasi pasti brankas dan hanya mengambil itu, kemudian meninggalkan yang lain.
( )
"Pintu lemari tidak terkunci, karena dia sering bolak-balik antara kamar dan lemari. Kami juga menonaktifkan sistem keamanan untuk pintu itu. Pencurinya adalah seseorang yang mengetahui hal ini," tambah K.
Goo Ho In dan K mengunjungi polisi pada Maret 2020, tetapi tidak ada hasil. CCTV lain yang dapat digunakan untuk membantu mengidentifikasi pencuri sudah dihapus. Video kotak hitam untuk kendaraan di daerah tersebut juga ditimpa dengan video yang lebih baru, yang tidak relevan dengan kasus tersebut. K sendiri yakin ada orang yang mengawasi di dekat gerbang, dan satu lagi di dalam SUV yang diparkir sebagai mobil pelarian.
(tsa)