Gurihnya Laksan, Pempek Berkuah Santan untuk Berbuka dan Sahur

Kamis, 07 Mei 2020 - 14:07 WIB
loading...
Gurihnya Laksan, Pempek Berkuah Santan untuk Berbuka dan Sahur
Gurihnya Laksan, pempek berkuah santan untuk berbuka dan sahur. Foto SINDOnews
A A A
PALEMBANG - Satu lagi kuliner khas wong Palembang yang gurih dan menggugah selera selain pempek, namun tidak bercuka jadi aman untuk dinikmati di bulan puasa. Dengan rasa ikan yang kuat dan berpadu kuan santan yang pedas dijamin cocok untuk menu berbuk begitu juga saat sahur. Laksan, ya namanya laksan.

Sumsel dan Palembang pada khususnya memang ahlinya dalam mengelola ikan dan variasi pempek. Laksan juga menggunakan pempek, yang dipotong persegi dan dihidangkan dengan kuah santan berkaldu udang. Kebayangkan rasanya seperti apa, dengan taburan bawang goreng, tentu sangat cocok untuk berbuka.

Gurihnya Laksan karena kuah dibuat dari santan yang dicampur dengan banyak rempah-rempah dan tambahan daging udang. Karenanya, hidangan satu ini menghadirkan aroma menggoda, apalagi setelah ditaburi bawang goreng dan sambal bagi penyuka pedas. Gurih sensasi pedas dengan potongan pempek akan memanjakan lidah.

Di bulan Ramadan seperti saat ini, laksan dan aneka pempek lainnya sangat mudah ditemukan. Kendatipun di tengah pandemi corona, masih ada beberapa penjual menu berbuka di lorong-lorong. Makanya, di saat tidak dapat merayakan buka bersama atau sahur on the road, karena kita harus mematuhi anjuran pemerintah untuk mencegah corona, ada laksan yang akan menemani berbuka atau sahur bersama keluarga.

Laksan dibuat dari campuran daging ikan gabus, dapat juga tenggiri dan kakap dengan sagu. Kemudian adonannya dibentuk memanjang layaknya pempek lenjer. Adapun kuahnya dibuat diawali dengan menumis bumbu yang terdiri dari dari jahe, lengkuas, dan kemiri.

Kemudian ditambah bawang putih, garam, ketumbar, lada, potongan daun kucai, serai, santan, dan gula secukupnya. Setelah kuah mendidih, dimasukkan potongan laksan yang telah dibuat terus dimasak hingga kuah menyerap sempurna kedalam potongan pempek.

“Puasa seperti saat ini, kita menyiapkan laksan karena di bulan puasa ada yang tidak bisa langsung makan pempek dengan cuka, karena perut seharian kosong. Solusinya Laksan ini,” kata Eva Oktariani, perajin pempek di Kompleks Graha Raya Lestari Palembang.

Perlu diketahui, sebagai hidangan berkuah, menikmati laksan dimulai dengan mencoba kuahnya. Sempurna rasa pada kuah menjadi hal penting dalam penilaian Laksan. Ketika gurihnya kuah terasa mantap dan cocok, potongan pempek dipastikan ludes dilahap. Apalagi jika ditambah kerupuk khas Palembang yang lagi-lagi berbahan ikan.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1484 seconds (0.1#10.140)