Hebat, 14 Karya Desainer Indonesia di Pekan Mode Rusia

Selasa, 27 Oktober 2020 - 10:52 WIB
loading...
Hebat, 14 Karya Desainer Indonesia di Pekan Mode Rusia
Para model mengenakan koleksi desainer Indonesia yang digelar di Pekan Mode Rusia. foto/dok ist
A A A
JAKARTA - Potensi talenta di industri fashion Indonesia yang besar bisa membuka jalan untuk menjadi pusat fashion muslim dunia. Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) yang merupakan ajang tahunan ekonomi dan keuangan syariah terbesar di Indonesia mendukung tujuan tersebut. Penyelenggaraan ISEF yang telah memasuki tahun ketujuh menjadi upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional agar mendorong pemulihan ekonomi nasional.

Sebagai rangkaian kegiatannya, ISEF Sektor Fesyen mendukung 10 fashion designer yang berkolaborasi dengan 4 brand aksesori untuk menampilkan koleksi modest wear dalam ajang Virtual Fashion Show MERCEDES-BENZ FASHION WEEK RUSSIA pada 23 Oktober lalu yang ditayangkan secara virtual melalui lebih dari 100 platform digital, antara lain YouTube ISEF Indonesia.

Baca juga:Tren Nicola Bag yang Fashionable ala Emily in Paris


Sepuluh fashion designer dan 4 brand aksesori yang berkesempatan untuk tampil dalam pekan mode internasional ini merupakan anggota Industri Kreatif Syariah Indonesia (IKRA Indonesia). IKRA Indonesia yang diinisiasi oleh Bank Indonesia dan Yayasan Vivi Zubedi Indonesia merupakan suatu platform yang mempertemukan para pelaku usaha syariah, salah satunya sektor fesyen halal untuk membangun suatu ekosistem yang berkelanjutan bagi pengembangan produk usaha syariah secara holistik di Indonesia. Berikut 14 desainer Indonesia tesebut:

1. VIVI ZUBEDI

Menampilkan koleksi eksklusif bertema Archipelago series “HUMBANUA” yang menggabungkan kain dari dua daerah, yaitu kain sasirangan khas Borneo dengan motif sarat makna filosofis dan tenun Sumba yang menggambarkan kekuatan dan keramahan masyarakat Sumba. Potongan busana dibuat mengikuti tren padu-padan masa kini.

2. Wignyo

Koleksi bertema “Monochrome” dibawa Wignyo dengan menggunakan material tenun Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) motif Houndstooth yang dibuat oleh para perempuan perajin tenun di Sukabumi, Jawa Barat. Motif tenun ini identik dengan warna monokrom yang menciptakan kesan modern sekaligus dinamis sesuai selera pasar global.

3. Agung Bali Collection

Koleksi bertema “Weaving Heritage” dengan menuangkan kain tradisional Bali yaitu “Endek Seseh” dan “Endek Ikat” dengan meng-highlight motif heritage dan warna natural hasil pewarna alam yang sesuai dengan pasar Eropa.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2721 seconds (0.1#10.140)