Blackpink dalam investigasi China karena Membahayakan Panda

Sabtu, 07 November 2020 - 14:45 WIB
loading...
Blackpink dalam investigasi...
foto / dok republicworld.com
A A A
JAKARTA - Klip Blackpink menjadi trending di China karena alasan yang berbeda sekaligus kontroversi.

Menurut netizen dan pejabat China, anggota Blackpink membahayakan bayi panda dan melanggar peraturan ketat dalam video tersebut. Karenanya, saat ini administrasi kehutanan pemerintah China ikut terlibat.

Minggu ini, Blackpink merilis klip pratinjau untuk episode terakhir reality show 24/365 with Blackpink. Klip tersebut menunjukkan keempat anggota menuju ke taman hiburan dan kebun binatang Everland untuk menghabiskan waktu bersama panda.

Baca juga : Urgensi Kasus Kekerasan Seksual,The BodyShop Kampanyekan RUU PKS

Dilansir dari Koreaboo, Sabtu (7/11) selain membuat makanan untuk induk panda, Blackpink juga berpelukan dengan seekor anak panda berusia 3 bulan bernama Fubao.

Sementara banyak penggemar menganggap pratinjau itu menggemaskan, kritik terhadap klip tersebut segera menyebar di media sosial di China. Menurut netizen dan pejabat China, acara tersebut menggambarkan bahaya bayi panda.

Fubao lahir di Korea Selatan tahun ini dan bukan milik kebun binatang Korea. Pemerintah China memiliki hampir semua panda di dunia, dan kebun binatang di seluruh dunia hanya menyewanya. Biaya pinjaman Panda mencapai 1 juta USD per tahun dengan kontrak 10 tahun diplomasi panda dan kebun binatang asing harus membayar pajak tambahan 400.000 USD untuk setiap bayi yang lahir dalam perawatan mereka.

Baca juga : Chayeoung TWICE Dikabarkan Dekat dengan Seniman Tato, Begini Respons sang Agensi

Karena panda di Dunia Panda Everland adalah milik China sehingga kebun binatang diharapkan mengikuti peraturan ketat untuk melindungi beruang dari penyakit apa pun. Salah satu aturan ini mengamanatkan bahwa anggota masyarakat tidak boleh menyentuh panda atau melakukan kontak dekat dengan mereka dengan cara apa pun.

Menurut Administrasi Kehutanan Negara China, mengizinkan non-profesional untuk menyentuh panda meningkatkan risiko tertular infeksi zoonosis. Selain itu, peraturan tersebut menyatakan bahwa orang yang memiliki hewan peliharaan tidak boleh melakukan kontak dekat dengan panda untuk mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3319 seconds (0.1#10.140)