Mau Jadi Pendongeng yang Efektif untuk Anak? Ini Caranya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi virus corona membuat kita harus jarak sosial dan di rumah aja. Bagi anak-anak, mereka dapat meminta dan kerap melakukan tawar-menawar untuk waktu bermain dan pemutaran film yang lebih banyak daripada belajar.
Mengatasi ini, ada baiknya Anda menceritakan kisah-kisah seru yang memiliki dampak abadi pada anak-anak, kisah yang membentuk pikiran mereka. Selain itu, dibutuhkan keterampilan mendongeng yang baik.
Jika Anda bertanya-tanya bagaimana cara mempertajam keterampilan mendongeng Anda, seperti dilansir Times of India, ada beberapa kiat cemerlang untuk Anda:
1. Pilih cerita dengan bijak
Bagian pertama dari menceritakan kisah yang baik adalah memilih cerita dengan cermat. Anda tidak dapat meremehkan pentingnya dampak karakter fiksi ini pada pikiran anak. Jadi, alih-alih menempel pada gadis dalam dongeng yang menyedihkan, luangkan waktu dan cari cerita yang memberdayakan, tapi menghibur untuk anak Anda.
2. Tambahkan sedikit drama
Ya, kita berbicara tentang modulasi suara. Alih-alih hanya membaca cerita, berhenti sejenak dan hirup kehidupan ke dalam karakter. Jadi, ketika Anda mulai menceritakan sebuah kisah, jadilah karakter yang Anda bicarakan dan modulasikan suara Anda sesuai dengan itu. Ini akan membuat anak-anak tertarik pada cerita dan membantu mereka membayangkan karakter di kepala mereka.
3. Cetakan cerita sesuai dengan kebutuhan anak Anda
Bercerita adalah cara yang efektif untuk memberdayakan anak-anak Anda dan mengajarkan mereka pelajaran hidup tanpa terdengar khotbah. Misalnya, jika anak Anda menderita karena harga diri atau kepercayaan diri yang rendah, Anda dapat menceritakan sebuah kisah menawan tentang seorang underdog yang berjuang melawan para pengganggu. Kisah-kisah yang menginspirasi, seperti kisah nabi dan sahabat.
4. Pertahankan kontak mata, kapan pun Anda bisa
Kontak mata adalah salah satu cara non-verbal terpenting untuk berhubungan dengan anak-anak Anda. Ini akan memberi gambaran tentang apakah mereka mengikuti cerita atau tidak dan memahami bagian-bagian yang benar-benar membuat mereka penasaran. Dengan mempertahankan kontak mata Anda memegang perhatian mereka untuk rentang yang lebih lama dan membuat cerita lebih interaktif.
5. Jawab pertanyaannya
Wajar bagi si kecil untuk penasaran tentang bagaimana gajah yang agung dan semut yang kecil adalah teman baik. Jadi, kapan pun pertanyaan semacam itu muncul, luangkan waktu Anda untuk menjawabnya.
Itu hanya akan membangkitkan lebih banyak minat pada cerita yang Anda ceritakan karena anak Anda akan memiliki lebih banyak kejelasan tentang karakter di kepalanya. Jika Anda merasa bahwa pertanyaan menggagalkan jalan cerita, Anda dapat meminta si kecil untuk menuliskannya dan bertanya nanti.
Lihat Juga: Liliana Tanoesoedibjo Apresiasi Penyelenggaraan Kiko Wonders Day, Mampu Gali Kreativitas Anak
Mengatasi ini, ada baiknya Anda menceritakan kisah-kisah seru yang memiliki dampak abadi pada anak-anak, kisah yang membentuk pikiran mereka. Selain itu, dibutuhkan keterampilan mendongeng yang baik.
Jika Anda bertanya-tanya bagaimana cara mempertajam keterampilan mendongeng Anda, seperti dilansir Times of India, ada beberapa kiat cemerlang untuk Anda:
1. Pilih cerita dengan bijak
Bagian pertama dari menceritakan kisah yang baik adalah memilih cerita dengan cermat. Anda tidak dapat meremehkan pentingnya dampak karakter fiksi ini pada pikiran anak. Jadi, alih-alih menempel pada gadis dalam dongeng yang menyedihkan, luangkan waktu dan cari cerita yang memberdayakan, tapi menghibur untuk anak Anda.
2. Tambahkan sedikit drama
Ya, kita berbicara tentang modulasi suara. Alih-alih hanya membaca cerita, berhenti sejenak dan hirup kehidupan ke dalam karakter. Jadi, ketika Anda mulai menceritakan sebuah kisah, jadilah karakter yang Anda bicarakan dan modulasikan suara Anda sesuai dengan itu. Ini akan membuat anak-anak tertarik pada cerita dan membantu mereka membayangkan karakter di kepala mereka.
3. Cetakan cerita sesuai dengan kebutuhan anak Anda
Bercerita adalah cara yang efektif untuk memberdayakan anak-anak Anda dan mengajarkan mereka pelajaran hidup tanpa terdengar khotbah. Misalnya, jika anak Anda menderita karena harga diri atau kepercayaan diri yang rendah, Anda dapat menceritakan sebuah kisah menawan tentang seorang underdog yang berjuang melawan para pengganggu. Kisah-kisah yang menginspirasi, seperti kisah nabi dan sahabat.
4. Pertahankan kontak mata, kapan pun Anda bisa
Kontak mata adalah salah satu cara non-verbal terpenting untuk berhubungan dengan anak-anak Anda. Ini akan memberi gambaran tentang apakah mereka mengikuti cerita atau tidak dan memahami bagian-bagian yang benar-benar membuat mereka penasaran. Dengan mempertahankan kontak mata Anda memegang perhatian mereka untuk rentang yang lebih lama dan membuat cerita lebih interaktif.
5. Jawab pertanyaannya
Wajar bagi si kecil untuk penasaran tentang bagaimana gajah yang agung dan semut yang kecil adalah teman baik. Jadi, kapan pun pertanyaan semacam itu muncul, luangkan waktu Anda untuk menjawabnya.
Itu hanya akan membangkitkan lebih banyak minat pada cerita yang Anda ceritakan karena anak Anda akan memiliki lebih banyak kejelasan tentang karakter di kepalanya. Jika Anda merasa bahwa pertanyaan menggagalkan jalan cerita, Anda dapat meminta si kecil untuk menuliskannya dan bertanya nanti.
Lihat Juga: Liliana Tanoesoedibjo Apresiasi Penyelenggaraan Kiko Wonders Day, Mampu Gali Kreativitas Anak
(don)