Menikmati Sajian Hangat di Kawasan Dago Atas, Mantap Rasanya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Makanan dan minuman apa yang pertama kali terpikirkan saat cuaca dingin dan berangin di daerah pegunungan? Tentu saja makanan berkuah dan minuman berempah yang akan menghangatkan badan. Kalau Anda sedang berada di Bandung, sempatkan untuk mampir ke kawasan Dago Atas yang merupakan daerah sejuk di Kota Kembang.
Belum lama ini SINDOmedia sempat mampir ke Swiss-Kitchen Restaurant, di Swiss-Belresort Dago Heritage, salah satu hotel bintang empat di kawasan Dago Atas yang cocok untuk sejenak menikmati cuaca sejuk Bandung sambil mencicipi sajian hangatnya. Minuman mocktail jamu dengan pilihan ancestor legacy, spicy sour, dan Javanese tempation pun dipesan. Semuanya merupakan perpaduan minuman ekstrak rempah yang ditambahkan rempah kunyit asam dan jus jeruk untuk ancestor legacy, serta ginger dengan gula merah dan ginger ale untuk spicy sour. Sementara racikan Javanese temptation memadukan ekstrak beras kencur, sereh, dan ginger ale.
( )
Begitu minuman tersebut diteguk, sensasi kesegarannya terasa dan setelahnya tetap ada efek hangat di tenggorokan meski minuman disajikan dingin. Bila tamu meminta dibuat hangat pun bisa. Biasanya minuman disajikan hangat saat dipesan sore atau malam hari.
“Khasiat rempah seperti jahe untuk spicy sour akan tetap terasa. Walaupun disajikan dingin badan tetap hangat, cocok untuk cuaca di Dago. Kalau menu ancestor legacy direkomendasikan buat orang yang habis berenang,” ungkap Atika Nurliawati, Public Relations Manager Swiss-Belresort Dago Heritage.
Untuk makanannya ada satu yang menarik dan jadi highlight, yaitu sop janda bekam yang merupakan kepanjangan dari sop jakarta sunda betis kambing. Menu ini diolah dengan kambing muda impor Australia bersama perpaduan rempah lokal dan international. Sangat cocok untuk disantap di musim penghujan.
“Terinspirasi suasana hotel di tengah pegunungan dan cuaca dingin, saya buat makanan yang anget-anget. Paduan antara kuliner Jakarta dan Sunda . Kalau di Jakarta ada banyak hidangan kambing seperti sate kambing atau sop kambing, ini di-create lagi yang dipakai bagian betis kambing dari Australia, biar empuk dan tidak berbau,” sebut Sayadi, Executive Chef Swiss-Belresort Dago Heritage.
Lebih lanjut Sayadi menyebutkan, ciri khas masakannya yang memadukan kuliner Jakarta dan Sunda ini unik. Sunda cita rasanya ke arah pedas dan asin, sementara Jakarta terkenal dengan hidangan kambing. Bagian betis kambing dipilih untuk menjadi keunikan yang lain, karena jarang bagian ini dipakai. Tapi, teksturnya akan empuk karena dekat dengan tulang.
Pasangan untuk hidangan berkuah ini adalah nasi rempah seperti nasi biryani. Dengan pengalaman Chef Sayadi di Jeddah, Bahrain, dan Doha lebih dari sepuluh tahun, rasa nasi berbumbu itu pun tak diragukan lagi.
Sop janda bekam secara tampilan mirip dengan kuah sop buntut, namun memakai daging betis kambing yang ukurannya saat dihidangkan terbilang besar dan bisa dinikmati untuk dua orang. Kuah kaldunya terasa berbumbu, dengan pelengkap potongan sayuran seperti wortel dan kentang yang tingkat kematangannya juga pas. Daun bawang, bawang goreng, serta seledri menambah kuat aroma kuahnya. Selain itu untuk menambah basic taste pedas ala masakan Sunda, digunakan rebusan cabai rawit hijau utuh di tiga perempat proses terakhir pemasakan.
( )
Penasaran ingin mencoba menu tersebut? Langsung saja datang ke Swiss-Belresort Dago Heritage yang beralamat di Lapangan Golf Dago Atas No 78, Bandung. Dengan kapasitas 135 tempat duduk, pada masa pandemi ada pemberlakuan hanya memenuhi 50%-70% kapasitas saja. Tempatnya yang ada di area terbuka akan membuat Anda merasa nyaman, di samping juga sudah menerapkan protokol kesehatan.
Belum lama ini SINDOmedia sempat mampir ke Swiss-Kitchen Restaurant, di Swiss-Belresort Dago Heritage, salah satu hotel bintang empat di kawasan Dago Atas yang cocok untuk sejenak menikmati cuaca sejuk Bandung sambil mencicipi sajian hangatnya. Minuman mocktail jamu dengan pilihan ancestor legacy, spicy sour, dan Javanese tempation pun dipesan. Semuanya merupakan perpaduan minuman ekstrak rempah yang ditambahkan rempah kunyit asam dan jus jeruk untuk ancestor legacy, serta ginger dengan gula merah dan ginger ale untuk spicy sour. Sementara racikan Javanese temptation memadukan ekstrak beras kencur, sereh, dan ginger ale.
( )
Begitu minuman tersebut diteguk, sensasi kesegarannya terasa dan setelahnya tetap ada efek hangat di tenggorokan meski minuman disajikan dingin. Bila tamu meminta dibuat hangat pun bisa. Biasanya minuman disajikan hangat saat dipesan sore atau malam hari.
“Khasiat rempah seperti jahe untuk spicy sour akan tetap terasa. Walaupun disajikan dingin badan tetap hangat, cocok untuk cuaca di Dago. Kalau menu ancestor legacy direkomendasikan buat orang yang habis berenang,” ungkap Atika Nurliawati, Public Relations Manager Swiss-Belresort Dago Heritage.
Untuk makanannya ada satu yang menarik dan jadi highlight, yaitu sop janda bekam yang merupakan kepanjangan dari sop jakarta sunda betis kambing. Menu ini diolah dengan kambing muda impor Australia bersama perpaduan rempah lokal dan international. Sangat cocok untuk disantap di musim penghujan.
“Terinspirasi suasana hotel di tengah pegunungan dan cuaca dingin, saya buat makanan yang anget-anget. Paduan antara kuliner Jakarta dan Sunda . Kalau di Jakarta ada banyak hidangan kambing seperti sate kambing atau sop kambing, ini di-create lagi yang dipakai bagian betis kambing dari Australia, biar empuk dan tidak berbau,” sebut Sayadi, Executive Chef Swiss-Belresort Dago Heritage.
Lebih lanjut Sayadi menyebutkan, ciri khas masakannya yang memadukan kuliner Jakarta dan Sunda ini unik. Sunda cita rasanya ke arah pedas dan asin, sementara Jakarta terkenal dengan hidangan kambing. Bagian betis kambing dipilih untuk menjadi keunikan yang lain, karena jarang bagian ini dipakai. Tapi, teksturnya akan empuk karena dekat dengan tulang.
Pasangan untuk hidangan berkuah ini adalah nasi rempah seperti nasi biryani. Dengan pengalaman Chef Sayadi di Jeddah, Bahrain, dan Doha lebih dari sepuluh tahun, rasa nasi berbumbu itu pun tak diragukan lagi.
Sop janda bekam secara tampilan mirip dengan kuah sop buntut, namun memakai daging betis kambing yang ukurannya saat dihidangkan terbilang besar dan bisa dinikmati untuk dua orang. Kuah kaldunya terasa berbumbu, dengan pelengkap potongan sayuran seperti wortel dan kentang yang tingkat kematangannya juga pas. Daun bawang, bawang goreng, serta seledri menambah kuat aroma kuahnya. Selain itu untuk menambah basic taste pedas ala masakan Sunda, digunakan rebusan cabai rawit hijau utuh di tiga perempat proses terakhir pemasakan.
( )
Penasaran ingin mencoba menu tersebut? Langsung saja datang ke Swiss-Belresort Dago Heritage yang beralamat di Lapangan Golf Dago Atas No 78, Bandung. Dengan kapasitas 135 tempat duduk, pada masa pandemi ada pemberlakuan hanya memenuhi 50%-70% kapasitas saja. Tempatnya yang ada di area terbuka akan membuat Anda merasa nyaman, di samping juga sudah menerapkan protokol kesehatan.
(tsa)