Tips Aman Olahraga di Tengah Pandemi COVID-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Olahraga merupakan cara yang tepat untuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan tubuh. Bagi kebanyakan orang, ikut serta dalam kegiatan olahraga akan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan umum.
Tak hanya itu, ada banyak alasan lain mengapa Anda harus olahraga. Mulai dari pengurangan lemak tubuh, penguatan tulang, peningkatan stamina, dan fleksibilitas menjadi beberapa alasan mengapa seseorang harus berolahraga. Di sisi lain, olahraga mampu mengendalikan berat badan, memungkinkan Anda mendapat kepuasan mengembangkan kebugaran, dan keterampilan.
( )
Olahraga dapat pula membantu melawan depresi dan kecemasan. Banyak olahraga bisa membantu meningkatkan stamina dan konsentrasi. Namun, adanya pandemi COVID-19 mengubah banyak hal, termasuk kegiatan olahraga. Karenanya, agar aman dan terhindar dari penularan virus corona baru, dokter menyarankan masyarakat untuk memperhatikan beberapa hal saat olahraga di tengah pandemi.
"Ada hubungan antara olahraga dan imunitas. Di mana kurang gerak bisa berisiko tinggi terkena virus. Sementara intensitas olahraga yang cukup itu akan menaikkan imunitas. Jadi olahraga itu pada dasarnya banyak sekali manfaatnya untuk kesehatan," kata Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga dr. Andi Kurniawan, Sp.Ko kepada SINDOnews beberapa waktu lalu.
Berikut tips aman olahraga di tengah pandemi COVID-19.
1. Olaharaga di Rumah dan Dalam Keadaan Sehat
Olahraga di tempat umum dan berkelompok hingga saat ini belum direkomendasikan karena berisiko tinggi menjadi sumber penularan COVID-19. Dr. Andi menjelaskan, idealnya olahraga direkomendasikan sendiri di rumah atau olahraga di luar, tapi sendiri atau bersama anggota keluarga saja dengan tetap menggunakan proteksi.
"Karena saat pandemi yang bisa kita percaya itu anggota keluarga yang bebas dari corona. Tapi orang lain, anggota komunitas, itu ibaratnya masih jangan terlalu percaya. Kita nggak tahu kesehatan mereka seperti apa," jelas dr. Andi.
2. Berolahraga pada Kondisi Tubuh Sehat dan Fit
Pada saat tidak sehat atau kurang enak badan, pastikan Anda tidak memaksakan diri untuk olahraga. Dr. Andi menyarankan olahraga sesuai dengan kemampuan tubuh.
3. Pastikan Tahu Kondisi Tubuh
Pastikan melakukan medical check up secara regular atau teratur, 6 bulan sekali sampai 1 tahun sekali untuk mengetahui apa yang terjadi pada tubuh. Ini bertujuan untuk mengetahui risiko dari olahraga terhadap penyakit atau masalah kesehatan yang dimiliki.
4. Pastikan Olahraga di Zona Hijau
Dr. Andi mengingatkan, jika ingin olahraga di luar rumah, penting untuk memilih tempat yang termasuk dalam zona hijau. Lebih lanjut, dr. Andi menekankan jangan sampai olahraga membuat masyarakat tertular atau menularkan COVID-19 . Apalagi, kasus COVID-19 di Indonesia masih terus bertambah.
Sebab itu, penting untuk masyarakat pandai-pandai menjaga kesehatan saat olahraga, seperti memilih rute atau tempat yang aman untuk olahraga. "Pastikan daerahnya hijau. Jakarta ada beberapa RW yang merah segala macam. Jadi itu perlu diperhatikan sebenarnya. Jadi rute, protective equipment, jangan sampai kita tertular atau menulari COVID ini," saran dr. Andi.
(
)
5. Gunakan Masker dan Jaga Jarak
Selama olahraga, masyarakat diimbau menggunakan masker. Menurut dr Andi, masker merupakan alat pelindung diri yang penting digunakan, termasuk saat olahraga. Mengingat kasus COVID-19 terus bertambah di Indonesia, maka penularan virus corona baru masih bisa terjadi sehingga penting untuk menggunakan masker.
"Part of daily exercise, harus pakai masker. Karena di zaman pandemi COVID ini, lingkungan kita masih lingkungan yang COVID ya. Artinya, penyebaran COVID masih bisa terjadi dan proteksi kita itu dua. Yang pertama physical distancing, kedua masker. Saat bertemu orang, berpapasan sama orang, masker akan jadi bagian untuk proteksi juga," ujar Dr Andi.
Sebuah tinjauan yang dilakukan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga menunjukkan, masker aman digunakan saat olahraga oleh individu yang sehat dan terlatih. Ketidaknyamanan menggunakan masker hanya terjadi pada fase akut atau penggunaan awal masker. Jika penyesuaian tubuh sudah terjadi, maka tidak lagi terjadi pengaruh negatif pada olahraga.
Tak hanya itu, ada banyak alasan lain mengapa Anda harus olahraga. Mulai dari pengurangan lemak tubuh, penguatan tulang, peningkatan stamina, dan fleksibilitas menjadi beberapa alasan mengapa seseorang harus berolahraga. Di sisi lain, olahraga mampu mengendalikan berat badan, memungkinkan Anda mendapat kepuasan mengembangkan kebugaran, dan keterampilan.
( )
Olahraga dapat pula membantu melawan depresi dan kecemasan. Banyak olahraga bisa membantu meningkatkan stamina dan konsentrasi. Namun, adanya pandemi COVID-19 mengubah banyak hal, termasuk kegiatan olahraga. Karenanya, agar aman dan terhindar dari penularan virus corona baru, dokter menyarankan masyarakat untuk memperhatikan beberapa hal saat olahraga di tengah pandemi.
"Ada hubungan antara olahraga dan imunitas. Di mana kurang gerak bisa berisiko tinggi terkena virus. Sementara intensitas olahraga yang cukup itu akan menaikkan imunitas. Jadi olahraga itu pada dasarnya banyak sekali manfaatnya untuk kesehatan," kata Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga dr. Andi Kurniawan, Sp.Ko kepada SINDOnews beberapa waktu lalu.
Berikut tips aman olahraga di tengah pandemi COVID-19.
1. Olaharaga di Rumah dan Dalam Keadaan Sehat
Olahraga di tempat umum dan berkelompok hingga saat ini belum direkomendasikan karena berisiko tinggi menjadi sumber penularan COVID-19. Dr. Andi menjelaskan, idealnya olahraga direkomendasikan sendiri di rumah atau olahraga di luar, tapi sendiri atau bersama anggota keluarga saja dengan tetap menggunakan proteksi.
"Karena saat pandemi yang bisa kita percaya itu anggota keluarga yang bebas dari corona. Tapi orang lain, anggota komunitas, itu ibaratnya masih jangan terlalu percaya. Kita nggak tahu kesehatan mereka seperti apa," jelas dr. Andi.
2. Berolahraga pada Kondisi Tubuh Sehat dan Fit
Pada saat tidak sehat atau kurang enak badan, pastikan Anda tidak memaksakan diri untuk olahraga. Dr. Andi menyarankan olahraga sesuai dengan kemampuan tubuh.
3. Pastikan Tahu Kondisi Tubuh
Pastikan melakukan medical check up secara regular atau teratur, 6 bulan sekali sampai 1 tahun sekali untuk mengetahui apa yang terjadi pada tubuh. Ini bertujuan untuk mengetahui risiko dari olahraga terhadap penyakit atau masalah kesehatan yang dimiliki.
4. Pastikan Olahraga di Zona Hijau
Dr. Andi mengingatkan, jika ingin olahraga di luar rumah, penting untuk memilih tempat yang termasuk dalam zona hijau. Lebih lanjut, dr. Andi menekankan jangan sampai olahraga membuat masyarakat tertular atau menularkan COVID-19 . Apalagi, kasus COVID-19 di Indonesia masih terus bertambah.
Sebab itu, penting untuk masyarakat pandai-pandai menjaga kesehatan saat olahraga, seperti memilih rute atau tempat yang aman untuk olahraga. "Pastikan daerahnya hijau. Jakarta ada beberapa RW yang merah segala macam. Jadi itu perlu diperhatikan sebenarnya. Jadi rute, protective equipment, jangan sampai kita tertular atau menulari COVID ini," saran dr. Andi.
(
Baca Juga
5. Gunakan Masker dan Jaga Jarak
Selama olahraga, masyarakat diimbau menggunakan masker. Menurut dr Andi, masker merupakan alat pelindung diri yang penting digunakan, termasuk saat olahraga. Mengingat kasus COVID-19 terus bertambah di Indonesia, maka penularan virus corona baru masih bisa terjadi sehingga penting untuk menggunakan masker.
"Part of daily exercise, harus pakai masker. Karena di zaman pandemi COVID ini, lingkungan kita masih lingkungan yang COVID ya. Artinya, penyebaran COVID masih bisa terjadi dan proteksi kita itu dua. Yang pertama physical distancing, kedua masker. Saat bertemu orang, berpapasan sama orang, masker akan jadi bagian untuk proteksi juga," ujar Dr Andi.
Sebuah tinjauan yang dilakukan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga menunjukkan, masker aman digunakan saat olahraga oleh individu yang sehat dan terlatih. Ketidaknyamanan menggunakan masker hanya terjadi pada fase akut atau penggunaan awal masker. Jika penyesuaian tubuh sudah terjadi, maka tidak lagi terjadi pengaruh negatif pada olahraga.
(tsa)