Diet Mediterania Bantu Kurangi Stres dan Tunda Penuaan

Jum'at, 20 November 2020 - 08:36 WIB
loading...
Diet Mediterania Bantu Kurangi Stres dan Tunda Penuaan
Menurut studi di Wake Forest School of Medicine, diet mediterania membantu mengurangi efek fisiologis stres dan menunda penuaan dengan cara yang sehat. Foto/Istimewa.
A A A
JAKARTA - Diet Mediterania terbukti membantu mengurangi stres. Stres tidak hanya memiliki efek negatif pada pekerjaan dan hubungan pribadi, juga meningkatkan risiko banyak kondisi kronis, seperti penyakit jantung dan penyakit Alzheimer, hingga dikaitkan dengan tingkat kematian yang lebih tinggi.

Menurut studi baru yang dilakukan oleh para peneliti di Wake Forest School of Medicine, bagian dari Wake Forest Baptist Health, diet Mediterania memberikan cara yang relatif mudah untuk membantu mengurangi efek fisiologis stres dan menunda penuaan dengan cara yang sehat. (Baca juga: 8 Tips Kecantikan Sederhana untuk Ibu Hamil )

Temuan dari studi tersebut, percobaan praklinis pertama untuk mengukur efek konsumsi jangka panjang dari diet Barat versus Mediterania terhadap stres di bawah kondisi eksperimental terkontrol. Studi ini diterbitkan dalam edisi online terbaru jurnal Neurobiology of Stress.

"Sangat sulit untuk mengontrol atau mengurangi stres dalam hidup kita. Tapi kita tahu bahwa kita dapat mengontrol pola makan kita, dan studi observasi sebelumnya menunjukkan bahwa persepsi stres yang lebih rendah dikaitkan dengan konsumsi buah dan sayuran yang tinggi," kata Carol A. Shively, Ph.D., profesor patologi dan kedokteran komparatif di Wake Forest School of Medicine dan peneliti utama studi tersebut.

"Sayangnya, orang Amerika mengonsumsi makanan yang kaya protein hewani dan lemak jenuh, garam dan gula, jadi kami ingin mengetahui apakah diet tersebut memperburuk respons tubuh terhadap stres dibandingkan dengan diet Mediterania, di mana sebagian besar protein dan lemak berasal sumber tanaman," sambungnya.

Para peneliti mempelajari efek stres kronis dari status sosial yang rendah dan stres akut karena terisolasi secara sosial selama 30 menit pada 38 hewan paruh baya yang diberi makan makanan Mediterania atau Barat. Makanan tersebut diformulasikan untuk mencerminkan pola makan manusia, dengan protein dan lemak yang berasal dari sumber hewani di kelompok Barat dan sumber tumbuhan di kelompok Mediterania. (Baca juga: Hari Ini Rilis Album BE, BTS Raih 200 Juta Views untuk "Black Swan" )

Dilansir Medical Xpress, untuk menentukan efek diet terhadap respons stres, para ilmuwan mengukur perubahan dalam sistem saraf simpatis dan parasimpatis dan hormon kortisol kelenjar adrenal, sebagai respons terhadap stres akut dan kronis.

Sistem saraf simpatis terlibat dalam respons lawan atau lari dan mengatur fungsi tubuh seperti detak jantung dan tekanan darah. Sistem saraf parasimpatis memiliki efek berlawanan yang membantu tubuh kembali ke keadaan lebih tenang. Aktivitas sistem saraf simpatis yang tinggi bisa berbahaya bagi kesehatan, jadi menjaga keseimbangan yang sehat antara kedua sistem itu penting.

Kortisol, hormon stres utama tubuh, membantu tubuh mengakses sumber daya yang dibutuhkan untuk melawan atau melarikan diri. Namun, jika stres berlanjut, kadar kortisol tetap tinggi dan merusak jaringan.

Dibandingkan dengan hewan yang diberi makan makanan Barat, mereka yang diberi makan diet Mediterania menunjukkan ketahanan stres yang ditingkatkan seperti yang ditunjukkan oleh sistem saraf simpatik yang lebih rendah dan respons kortisol terhadap stres, dan pemulihan yang lebih cepat setelah stres berakhir.

"Studi kami menunjukkan bahwa diet Mediterania mengubah keseimbangan ke arah sistem saraf parasimpatis, yang baik untuk kesehatan. Sebaliknya, pola makan orang Barat meningkatkan respons simpatik terhadap stres, yang seperti memiliki tombol panik sepanjang waktu dan itu tidak sehat," jelas Shively.

Saat hewan penelitian berusia di atas 31 bulan, yang setara dengan sekitar 9 tahun pada manusia, kelompok peneliti tersebut mencatat bahwa aktivitas sistem saraf simpatis meningkat. Namun, diet Mediterania memperlambat penuaan sistem saraf simpatis. (Baca juga: Ariel Tatum Unggah Foto KTP, Netizen Malah Curhat )

Temuan studi tersebut menunjukkan bahwa adopsi seluruh populasi dari diet seperti Mediterania dapat memberikan intervensi yang relatif sederhana dan hemat biaya untuk mengurangi dampak negatif dari stres psikologis pada kesehatan dan menunda penuaan sistem saraf.
(tdy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2230 seconds (0.1#10.140)