Bell's Palsy Muncul sebagai Gejala Umum COVID-19

Senin, 23 November 2020 - 23:30 WIB
loading...
Bells Palsy Muncul sebagai...
Kasus kelumpuhan saraf wajah menjadi semakin umum di antara pasien COVID-19. Foto Ilustrasi/Getty Images/Doucefleur
A A A
JAKARTA - Bell's palsy adalah kelumpuhan saraf wajah. Pada kondisi ini, otot di wajah mengalami kelemahan atau kelumpuhan sementara. Kondisi ini biasanya terjadi ketika saraf yang mengontrol otot wajah meradang, bengkak, atau tertekan. Ini dapat menyebabkan wajah terkulai atau menjadi kaku.

Menurut laporan terbaru, kasus kelumpuhan saraf wajah menjadi semakin umum di antara pasien COVID-19 . Pasien yang bahkan tidak memiliki diagnosis COVID-19 melaporkan masalah tersebut dan menunjukkan bahwa pasien COVID-19 yang tidak bergejala juga dapat menderita komplikasi ini.

( )

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh peneliti di Liverpool menyebutkan, virus corona baru bertanggung jawab atas peningkatan jumlah kelumpuhan wajah. Studi tersebut juga mengatakan bahwa dokter harus menyadari ini mungkin merupakan gejala awal penyakit.

Para peneliti menyimpulkan hal ini dengan melakukan penelitian. Di mana mereka menemukan bahwa kejadian bell's palsy pada 2020 adalah 3,5% lebih tinggi dari angka tahun lalu, yang merupakan perbedaan signifikan secara statistik. Dua dari 17 pasien juga dinyatakan positif mengidap virus corona baru.

Laman Times Now News melaporkan, dalam studi lain di Jepang, ditemukan bahwa kelumpuhan wajah dan gangguan penciuman merupakan gejala COVID-19. Studi tersebut melaporkan kasus COVID-19 pada seorang wanita Jepang, yang menunjukkan kelumpuhan saraf wajah.

Sesuai dengan penelitian yang diterbitkan di BMJ, kasus kehamilan cukup bulan didiagnosis dengan COVID-19, setelah wanita tersebut melaporkan kelumpuhan wajah perifer terisolasi. Wanita itu dirawat di rumah sakit setelah mengalami kontraksi.

Namun, dokter mencatat bahwa perifer kiri si wanita mengalami kelumpuhan saraf wajah. Karena dia tidak memiliki penyebab yang jelas mengapa hal itu bisa terjadi, para dokter menjadi bingung. Namun, saat dites virus corona baru, wanita tersebut didiagnosa positif COVID-19.

( )

Penyakit saraf wajah akut yang menyebabkan kelumpuhan wajah perifer umumnya dikaitkan dengan infeksi virus. COVID-19 dapat menjadi penyebab potensial dari kelumpuhan wajah perifer dan gejala neurologis bisa menjadi manifestasi pertama serta satu-satunya dari penyakit ini.

Virus corona baru telah terbukti menyebabkan gejala neurologis, dan bell's palsy salah satu indikatornya. Mengingat seberapa parah infeksi COVID-19, disarankan agar masyarakat terus mengikuti semua tindakan pencegahan.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2033 seconds (0.1#10.140)