Roster Ventilasi Unik untuk Percantik Dinding
loading...
A
A
A
JAKARTA - PENGENDALIAN arah sirkulasi udara disesuaikan dengan kebutuhan pemilik rumah dan karakteristik ruang yang diletakan pada bagian atas, tengah, atau bawah pada muka dinding. Salah satu pengendali udara selain jendela yakni roster.
Roster memang lebih kecil dari jendela, yakni hanya berupa bolongan-bolongan kecil di dinding. Bahan ini terbuat dari beton, batako, tanah liat, kayu, dan keramik. Bentuknya pun mulai dari persegi, persegi panjang, segi banyak, juga bermacam ukuran. Di pasaran, dimensi roster ini bervariasi rata-rata berkisar 20 cm x 20 cm, 25 cm x 25 cm, dan 30 cm x 30 cm.
Hafiz Bagaskoro, desainer arsitek dari Interlook menjelaskan, roster juga menjadi lubang masuknya cahaya alami pada siang hari. Material ini biasanya diletakkan pada dinding yang menghubungkan antara ruang dalam dan luar agar memaksimalkan sirkulasi udara alami yang baik dalam ruangan. Tetapi saat ini roster tidak hanya digunakan sebagai saluran sirkulasi udara dan lubang cahaya.
"Dalam desain interior, roster pun dapat dijadikan sebagai partisi, furnitur, dan menjadi unsur dekoratif pada ruangan. Sedangkan pada eksterior bangunan roster dapat diaplikasikan sebagai fasad bangunan serta pagar," jelasnya.
Harga satuan dari roster sangat beragam tergantung dari kualitas, bentuk, dan varian. Untuk satu buah roster rata-rata dijual dengan kisaran Rp25.000 ke atas. Roster tentu dipasang saat sedang membangun dinding. Cara pemasangan roster, pertama, tentukan desain pola dari roster, kemudian mulai untuk menyusunnya sesuai pola yang diinginkan.
"Susunan roster pun berbagai macam. Ada yang disusun rapi berderet, ada yang disusun menyilang seperti pasangan batu bata, atau saling menjepit. Ada juga roster yang disusun miring 45 derajat dan lainnya sesuai kreasi," tutur Hafiz.
Untuk merekatkan antarroster dapat menggunakan adukan plester, tetapi ada pula yang menggunakan lem silicone, kawat, dan rangka besi sebagai perekat atau penjepit antar roster. Tidak semua pemilik rumah memilih roster pada dinding rumah mereka. Konon, roster ini akan menjadi sarang nyamuk juga kotor. Jika menggunakan roster mereka memilih roster dengan lubang lebih besar agar mudah dibersihkan.
Mengenai hal ini, menurut Hafiz, sama halnya seperti dinding unfinished, roster dengan tekstur beton didesain agar tidak terlihat kotor. Apabila roster terdapat debu pembersihkan bisa dilakukan penyedotan debu.
"Jika ditempatkan di daerah yang lembap, roster dapat berlumut, bisa dihilangkan dengan larutan antilumut," pungkasnya.
Roster pun kini dapat dikreasikan, tidak hanya menjadi bagian kecil dari sebuah dinding yang luas, namun bisa memenuhi seluruh bagian dinding. Dikutip dari mandalapilar.comdinding roster dapat berukuran panjang 6,5 m dengan tinggi 1,5 m, sedangkan dinding samping berukuran panjang 2,2 m.
Roster memang lebih kecil dari jendela, yakni hanya berupa bolongan-bolongan kecil di dinding. Bahan ini terbuat dari beton, batako, tanah liat, kayu, dan keramik. Bentuknya pun mulai dari persegi, persegi panjang, segi banyak, juga bermacam ukuran. Di pasaran, dimensi roster ini bervariasi rata-rata berkisar 20 cm x 20 cm, 25 cm x 25 cm, dan 30 cm x 30 cm.
Hafiz Bagaskoro, desainer arsitek dari Interlook menjelaskan, roster juga menjadi lubang masuknya cahaya alami pada siang hari. Material ini biasanya diletakkan pada dinding yang menghubungkan antara ruang dalam dan luar agar memaksimalkan sirkulasi udara alami yang baik dalam ruangan. Tetapi saat ini roster tidak hanya digunakan sebagai saluran sirkulasi udara dan lubang cahaya.
"Dalam desain interior, roster pun dapat dijadikan sebagai partisi, furnitur, dan menjadi unsur dekoratif pada ruangan. Sedangkan pada eksterior bangunan roster dapat diaplikasikan sebagai fasad bangunan serta pagar," jelasnya.
Harga satuan dari roster sangat beragam tergantung dari kualitas, bentuk, dan varian. Untuk satu buah roster rata-rata dijual dengan kisaran Rp25.000 ke atas. Roster tentu dipasang saat sedang membangun dinding. Cara pemasangan roster, pertama, tentukan desain pola dari roster, kemudian mulai untuk menyusunnya sesuai pola yang diinginkan.
"Susunan roster pun berbagai macam. Ada yang disusun rapi berderet, ada yang disusun menyilang seperti pasangan batu bata, atau saling menjepit. Ada juga roster yang disusun miring 45 derajat dan lainnya sesuai kreasi," tutur Hafiz.
Untuk merekatkan antarroster dapat menggunakan adukan plester, tetapi ada pula yang menggunakan lem silicone, kawat, dan rangka besi sebagai perekat atau penjepit antar roster. Tidak semua pemilik rumah memilih roster pada dinding rumah mereka. Konon, roster ini akan menjadi sarang nyamuk juga kotor. Jika menggunakan roster mereka memilih roster dengan lubang lebih besar agar mudah dibersihkan.
Mengenai hal ini, menurut Hafiz, sama halnya seperti dinding unfinished, roster dengan tekstur beton didesain agar tidak terlihat kotor. Apabila roster terdapat debu pembersihkan bisa dilakukan penyedotan debu.
"Jika ditempatkan di daerah yang lembap, roster dapat berlumut, bisa dihilangkan dengan larutan antilumut," pungkasnya.
Roster pun kini dapat dikreasikan, tidak hanya menjadi bagian kecil dari sebuah dinding yang luas, namun bisa memenuhi seluruh bagian dinding. Dikutip dari mandalapilar.comdinding roster dapat berukuran panjang 6,5 m dengan tinggi 1,5 m, sedangkan dinding samping berukuran panjang 2,2 m.