Koleksi Busana Mewah Chanel Ini Terinspirasi Kastil
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kastil Chateau des Dames menjadi inspirasi koleksi busana Metiers d'Art, label fashion asal Perancis, Chanel . Meski sekilas terlihat sederhana namun koleksi busana ini mengambil inspirasi dari keunikan arsitektur kastil tersebut.
Direktur kreatif Chanel, Virginie Viard menjelaskan, kastil Chateau des Dames membangkitkan La Pausa, Gabrielle, rumah dongeng milik Coco Chanel di Roquebrune di selatan Prancis. Rumah itu merupakan sebuah rumah mewah yang sang pendiri label tinggali saat masih muda.
Baca juga : 35 Kontestan Lolos ke Final Eliminasi Indonesian Idol Special Season
Lebih lanjut Viard menerangkan, kastil yang dibangun abad ke-16 ini juga dikenal sebagai Chateau des Femmes (Kastil Perempuan). Kastil ini pernah ditempati Diane de Poitiers, selir berpengaruh Raja Henry II, dan saingannya, Catherine de Medici , sang istri sah.
“Kastil ini diapit di kedua sisinya oleh taman yang dibuat oleh De Poitiers yang dikatakan telah mempertahankan kecantikan legendarisnya dengan mandi di Sungai Cher,” ujar Viard seperti dilansir dari vogue.com.
Viard juga mengambil inspirasi dari koleksi "pancuran" musim gugur 1983 trompe l’oeil Lagerfeld dengan menampilkan bordir unik. Trompe l'oeil dikembangkan oleh rumah bordir inventif Montex.Terdapat pula payet yang terinspirasi dari susunan batu bata kastil.
Viard mengambil desain bunga di dinding kastil sebagai motif bordir di koleksi ini. Koleksi ini menghadirkan 38 busana. Di beberapa busana terdapat detai lipit dan kancing hingga sulaman.
Beberapa model tampak tampil seperti putri Goth yang sebagian besar hitam dan putih. Ada pula model yang mengenakan rok mini payet berdesain papan catur hitam putih. Rok tersebut dipadukan dengan legging lycra berbahan beludru berhiaskan berlian. “Sekilas koleksi ini terlihat sederhana tetapi banyak sekali detail di dalamnya,” ujar Viard.
Terdapat pula rok tenun berbahan wol. Rok ini dipasangkan dengan sweater hitam bermotif bunga putih. Ada jubah, blus, sarung tangan gauntlet dan sepatu bot D'Artagnan massaro untuk sedikit gaya berpakaian abad ke-16. “Ada pula baju olahraga manik-manik yang mewah, atau shirtdress denim bertaburan bunga,” ujar Viard.
Baca juga : Sejarah Jamu dan Peraciknya Sejak Zaman Kerajaan
Terlihat pula ikat pinggang berbahan satin yang dipadupadankan dengan blus organza. Permadani Chateau yang berada di kastil ini menginspirasi rajutan Intarsia dan sweater bordir malam Lesage. “Hiasan berupa bulu dan bunga tiruan ditempelkan di gaun berbahan organza tembus pandang yang membangkitkan gaun pengadilan era Chenonceau dengan sentuhan tahun 2020 yang ringan,” ujar Viard.
Koleksi ini juga menghadirkan mantel beludru hitam yang terbuka untuk memperlihatkan lekuk tubuh dengan kancing emas seperti jaket Chanel tradisional. “Mantel ini dapat menangkal dinginnya udara di kastil,” ujar Viard.
Direktur kreatif Chanel, Virginie Viard menjelaskan, kastil Chateau des Dames membangkitkan La Pausa, Gabrielle, rumah dongeng milik Coco Chanel di Roquebrune di selatan Prancis. Rumah itu merupakan sebuah rumah mewah yang sang pendiri label tinggali saat masih muda.
Baca juga : 35 Kontestan Lolos ke Final Eliminasi Indonesian Idol Special Season
Lebih lanjut Viard menerangkan, kastil yang dibangun abad ke-16 ini juga dikenal sebagai Chateau des Femmes (Kastil Perempuan). Kastil ini pernah ditempati Diane de Poitiers, selir berpengaruh Raja Henry II, dan saingannya, Catherine de Medici , sang istri sah.
“Kastil ini diapit di kedua sisinya oleh taman yang dibuat oleh De Poitiers yang dikatakan telah mempertahankan kecantikan legendarisnya dengan mandi di Sungai Cher,” ujar Viard seperti dilansir dari vogue.com.
Viard juga mengambil inspirasi dari koleksi "pancuran" musim gugur 1983 trompe l’oeil Lagerfeld dengan menampilkan bordir unik. Trompe l'oeil dikembangkan oleh rumah bordir inventif Montex.Terdapat pula payet yang terinspirasi dari susunan batu bata kastil.
Viard mengambil desain bunga di dinding kastil sebagai motif bordir di koleksi ini. Koleksi ini menghadirkan 38 busana. Di beberapa busana terdapat detai lipit dan kancing hingga sulaman.
Beberapa model tampak tampil seperti putri Goth yang sebagian besar hitam dan putih. Ada pula model yang mengenakan rok mini payet berdesain papan catur hitam putih. Rok tersebut dipadukan dengan legging lycra berbahan beludru berhiaskan berlian. “Sekilas koleksi ini terlihat sederhana tetapi banyak sekali detail di dalamnya,” ujar Viard.
Terdapat pula rok tenun berbahan wol. Rok ini dipasangkan dengan sweater hitam bermotif bunga putih. Ada jubah, blus, sarung tangan gauntlet dan sepatu bot D'Artagnan massaro untuk sedikit gaya berpakaian abad ke-16. “Ada pula baju olahraga manik-manik yang mewah, atau shirtdress denim bertaburan bunga,” ujar Viard.
Baca juga : Sejarah Jamu dan Peraciknya Sejak Zaman Kerajaan
Terlihat pula ikat pinggang berbahan satin yang dipadupadankan dengan blus organza. Permadani Chateau yang berada di kastil ini menginspirasi rajutan Intarsia dan sweater bordir malam Lesage. “Hiasan berupa bulu dan bunga tiruan ditempelkan di gaun berbahan organza tembus pandang yang membangkitkan gaun pengadilan era Chenonceau dengan sentuhan tahun 2020 yang ringan,” ujar Viard.
Koleksi ini juga menghadirkan mantel beludru hitam yang terbuka untuk memperlihatkan lekuk tubuh dengan kancing emas seperti jaket Chanel tradisional. “Mantel ini dapat menangkal dinginnya udara di kastil,” ujar Viard.
(sal)