Menelusuri Jejak Cheng Ho di Klenteng Sam Poo Kong

Rabu, 16 Desember 2020 - 14:22 WIB
loading...
A A A
Selama di Simongan, Wang Jing Hong memimpin anak buahnya menggarap lahan, membangun rumah, dan bergaul dengan penduduk setempat. Lingkungan sekitar gua jadi berkembang dan makmur karena aktivitas dagang maupun pertanian. Demi menghormati pimpinannya, Wang Jing Hong mendirikan patung Cheng Ho di gua batu tersebut untuk dihormati dan dikenang masyarakat sekitar.

Wang Jing Hong meninggal pada usia 87 tahun dan dimakamkan di sekitar situ. Sejak itu masyarakat menyebutnya sebagai makam Kyai Juru Mudi. Ketika gua batu runtuh akibat longsor, masyarakat membangun gua buatan yang letaknya bersebelahan dengan makam Kyai Juru Mudi.

"Mereka di Semarang sampai menikah dengan wanita lokal dan meninggal, makanya di sini (Semarang) banyak anak buah Cheng Ho. Ini klenteng dari masyarakat. Jadi lebih ke budaya. Di sini juga ada relief Sam Poo Kong. Perjalannya dari hidup, pelayarannya di setiap negara hingga meninggal," terang Desy.

( )

Sementara itu, selama pandemi COVID-19, Sam Poo Kong melakukan adaptasi dengan menerapkan protokol kesehatan berupa 3M yakni menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan untuk mencegah penyebaran virus corona baru. Ini sejalan dengan program yang diusung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yakni CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environment).

Di masa pendemi diharapkan masyarakat tetap menjadi pahlawan di negeri sendiri dengan berwisata #DiIndonesiaAja untuk menikmati #WonderfulIndonesia serta tetap menerapkan protokol kesehatan 3M.
(tsa)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3612 seconds (0.1#10.140)