Label Fashion Lawlaka Milik Ronal Surapradja Ternyata Terinspirasi Hadis Nabi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ronal Surapradja dikenal sebagai presenter, komedian, sekaligus aktor yang sukses. Dia tampil di film Vina Bilang Cinta, Janji Joni dan sederet film lainnya. Tak sampai disana, belakangan ini, membawa acara 1000 Tanya di GTV ini mulai melirik dunia fashion.
Dimulai saat pandemi yang memaksa setiap orang untuk tetap di rumah. Waktu santainya pun begitu banyak. Tapi, sebagai pekerja entertainment, Ronal tidak bisa diam begitu saja. (Baca juga: Kolaborasi 'Nakal' Band GIGI Dan Via Vallen Bikin Heboh Amazing Concert GTV )
“Pandemi membuat saya lebih banyak memiliki waktu untuk merenung dan mencari jawaban “ke dalam”. Termasuk memaknai hadis "Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan menyukai keindahan",” kata Ronal.
Lahirlah Lawlaka, yang pemaknaannya kata itu sejalan dengan kesukaan dirinya terhadap kain Nusantara, seperti batik, lurik, tenun dan lainnya.
“Saya menamakan brand fashion saya ini Lawlaka, lagi lagi diambil dari hadis. Kali ini dari hadis qudsi ‘lawlaka, lawlaka, maa khalaqtu al-aflaka’ yang artinya ”Jika bukan karena engkau, jika bukan karena engkau (wahai Muhammad), Aku tidak akan menciptakan ufuk (alam) ini,” tutur Ronal.
Setelah memiliki ide itu, pemain film Mau Jadi Apa? Ini corat coret di atas kertas, kemudian membeli kain dan membawanya ke tukang jahit. Hasilnya, celana sarung dengan aplikasi kain batik yang unik dan desain awal ini yang digunakan dirinya untuk salat Jumat.
“Pikir saya, jika hendak “bertemu” Dia selayaknya menggunakan pakaian terbaik yang kita punya. Saya tidak mau lagi menggunakan pakaian seadanya saat bertemu Dia yang Maha Memberi Segalanya,” paparnya. (Baca juga: Tetap Harus Banyak Bersyukur Ketika Sedang Kesulitan )
Hasil rancangannya ini pun diunggah di Instagram. Ronal tidak menyangka jika mendapat respon positif. Hal ini yang mendoronganya untuk lebih semangat membuat desain lain.
“Seminggu kemudian hal yang sama saya ulangi lagi. Hasilnya semakin banyak respon positif yang saya terima, bahkan beberapa diantara bertanya, dimana bisa membelinya,” terang Ronal.
“Corat coret berubah jadi desain yang lebih serius, termasuk eksplorasi motif batik, lurik, dan tenun dari berbagai daerah di Indonesia. Ide pun mengalir deras,” sambungnya.
Namun, yang membuat rancangan Ronal ini semakin diminati adalah karena desain Lawlaka limited, dalam arti bukan model artikelnya, melainkan motif batik, lurik, atau tenunnya tidak diproduksi dalam jumlah banyak.
“Model bisa sama, tapi motif dan warna bisa berbeda. Meski awalnya memang setelan untuk kegiatan keagamaan, Lawlaka inklusif untuk semua kalangan karena menyukai keindahan adalah fitrah semua manusia, meski kadang dikesampingkan atas nama kepraktisan,” beber dia. (Baca juga: Sukses di Sinetron Ikatan Cinta, Arya Saloka Mau Terus Belajar )
Hadirnya Lawlaka membuat Ronal makin gencar untuk menghasilkan beragam desain yang menarik. Hal itu bisa dilihat di Instagram @Lawlaka.Indonesia, website www.lawlaka.com, dan e-commerce. “Sementara untuk departement store, Lawlaka bekerja sama dengan Metro Plaza Senayan. Saya harapan akan bertambah di mall atau kota lainnya,” tutup dia.
Dimulai saat pandemi yang memaksa setiap orang untuk tetap di rumah. Waktu santainya pun begitu banyak. Tapi, sebagai pekerja entertainment, Ronal tidak bisa diam begitu saja. (Baca juga: Kolaborasi 'Nakal' Band GIGI Dan Via Vallen Bikin Heboh Amazing Concert GTV )
“Pandemi membuat saya lebih banyak memiliki waktu untuk merenung dan mencari jawaban “ke dalam”. Termasuk memaknai hadis "Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan menyukai keindahan",” kata Ronal.
Lahirlah Lawlaka, yang pemaknaannya kata itu sejalan dengan kesukaan dirinya terhadap kain Nusantara, seperti batik, lurik, tenun dan lainnya.
“Saya menamakan brand fashion saya ini Lawlaka, lagi lagi diambil dari hadis. Kali ini dari hadis qudsi ‘lawlaka, lawlaka, maa khalaqtu al-aflaka’ yang artinya ”Jika bukan karena engkau, jika bukan karena engkau (wahai Muhammad), Aku tidak akan menciptakan ufuk (alam) ini,” tutur Ronal.
Setelah memiliki ide itu, pemain film Mau Jadi Apa? Ini corat coret di atas kertas, kemudian membeli kain dan membawanya ke tukang jahit. Hasilnya, celana sarung dengan aplikasi kain batik yang unik dan desain awal ini yang digunakan dirinya untuk salat Jumat.
“Pikir saya, jika hendak “bertemu” Dia selayaknya menggunakan pakaian terbaik yang kita punya. Saya tidak mau lagi menggunakan pakaian seadanya saat bertemu Dia yang Maha Memberi Segalanya,” paparnya. (Baca juga: Tetap Harus Banyak Bersyukur Ketika Sedang Kesulitan )
Hasil rancangannya ini pun diunggah di Instagram. Ronal tidak menyangka jika mendapat respon positif. Hal ini yang mendoronganya untuk lebih semangat membuat desain lain.
“Seminggu kemudian hal yang sama saya ulangi lagi. Hasilnya semakin banyak respon positif yang saya terima, bahkan beberapa diantara bertanya, dimana bisa membelinya,” terang Ronal.
“Corat coret berubah jadi desain yang lebih serius, termasuk eksplorasi motif batik, lurik, dan tenun dari berbagai daerah di Indonesia. Ide pun mengalir deras,” sambungnya.
Namun, yang membuat rancangan Ronal ini semakin diminati adalah karena desain Lawlaka limited, dalam arti bukan model artikelnya, melainkan motif batik, lurik, atau tenunnya tidak diproduksi dalam jumlah banyak.
“Model bisa sama, tapi motif dan warna bisa berbeda. Meski awalnya memang setelan untuk kegiatan keagamaan, Lawlaka inklusif untuk semua kalangan karena menyukai keindahan adalah fitrah semua manusia, meski kadang dikesampingkan atas nama kepraktisan,” beber dia. (Baca juga: Sukses di Sinetron Ikatan Cinta, Arya Saloka Mau Terus Belajar )
Hadirnya Lawlaka membuat Ronal makin gencar untuk menghasilkan beragam desain yang menarik. Hal itu bisa dilihat di Instagram @Lawlaka.Indonesia, website www.lawlaka.com, dan e-commerce. “Sementara untuk departement store, Lawlaka bekerja sama dengan Metro Plaza Senayan. Saya harapan akan bertambah di mall atau kota lainnya,” tutup dia.
(tdy)