Batasi Paparan Iklan di TV Dapat Kurangi Obesitas Masa Kecil

Sabtu, 19 Desember 2020 - 06:02 WIB
loading...
Batasi Paparan Iklan di TV Dapat Kurangi Obesitas Masa Kecil
Tindakan yang berpotensi mengurangi paparan iklan makanan kurang sehat di TV memberikan kontribusi yang berarti untuk mengurangi obesitas pada masa kanak-kanak. / Foto: Ilustrasi/NY Post
A A A
JAKARTA - Peneliti Inggris mengemukakan bahwa membatasi iklan TV untuk makanan dan minuman bergula, asin, dan tinggi lemak dapat membantu mengurangi obesitas pada masa kanak-kanak.

(Baca juga: Alami Tiga Gejala Darurat Usus Buntu Ini? Segera Kunjungi RS )

Mereka melihat iklan produk ini antara pukul 5.30 dan 21.00. Apabila semua iklan tersebut ditarik selama jam-jam tersebut, jumlah anak-anak obesitas di Inggris yang berusia antara 5-17 tahun akan turun 5% dan jumlah kelebihan berat badan anak-anak akan jatuh 4%.

Itu setara dengan 40.000 lebih sedikit anak-anak di Inggris yang akan mengalami obesitas dan lebih sedikit 120.000 yang akan kelebihan berat badan. Seperti dilansir WebMd, penemuan ini dipublikasikan secara online pada 13 Oktober 2020 di jurnal PLOS Medicine.

Oliver Mytton, dosen klinis akademis di Pusat Riset Diet dan Aktivitas di Universitas Cambridge, menjadi pemimpin penelitian tersebut.

"Tindakan yang berpotensi mengurangi paparan iklan makanan kurang sehat di televisi dapat memberikan kontribusi yang berarti untuk mengurangi obesitas pada masa kanak-kanak," kata penulis dalam rilis berita jurnal.

Tetapi penelitian ini juga menunjukkan bahwa mereka tidak dapat sepenuhnya memperhitungkan semua faktor yang akan memengaruhi dampak kebijakan, jika diterapkan.

(Baca juga: Membentuk Karakter Anak Hebat Melalui Festival Generasi Emas )

"Anak-anak sekarang mengonsumsi media dari berbagai sumber, dan semakin meningkat dari layanan online dan sesuai permintaan, jadi untuk memberikan semua anak kesempatan untuk tumbuh dengan sehat, penting untuk memastikan bahwa iklan ini tidak hanya bergerak ke slot 9-10 malam dan ke layanan online," jelas penulis.
(nug)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1378 seconds (0.1#10.140)