Saatnya Perempuan Pelaku UMKM Beralih ke Digital Ikuti Jejak 10 Juta yang Sudah on Board

Sabtu, 19 Desember 2020 - 23:20 WIB
loading...
Saatnya Perempuan Pelaku...
Para narasumber dalam webinar Perempuan Pelaku UMKM: Berkembang dengan Memanfaatkan Teknologi Digital yang digagas Danone-Indonesia bersama Google Indonesia, belum lama ini. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Sebanyak 10 juta pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) telah merambah ranah digital demi bisa mengembangkan bisnis. Faktanya, mereka yang mampu beradaptasi dengan teknologi itulah yang bertahan di tengah situasi sulit saat ini.

Pandemi COVID-19 memaksa para pelaku UMKM untuk lebih beradaptasi dengan teknologi digital. Sebab, hanya mereka yang mau belajar dan memiliki pemahaman tentang digitalisasi usahalah yang mampu bertahan, bahkan berkembang pesat, di masa pandemi.

( )

Kementerian Koperasi dan UKM mencatat, sejak pandemi COVID-19 melanda Indonesia, pelaku UMKM yang beralih memanfaatkan teknologi digital mengalami peningkatan cukup signikan. Dalam rentang waktu Mei hingga November 2020, 2,9 juta UMKM tercatat mulai "bermain" di ranah digital. Sementara di awal 2020, baru ada 8 juta UMKM yang dengan segala keterbatasan berusaha mengembangkan usaha lewat teknologi digital. Artinya, saat ini terdapat 10 juta lebih pelaku UMKM yang sudah masuk ke dunia digital.

"Sejak sebelum pandemi kami sebetulnya sudah mendorong agar UMKM mau beralih ke digital. Sampai awal 2020, ada 8 juta UMKM yang on board di ranah digital. Lalu ada pandemi dengan segala keterbatasan, PSBB, dan sebagainya, kita dipaksa untuk beradaptasi dengan situasi. Makanya, di bulan Mei hingga November kemarin, ada 2,9 UMKM yang juga on board ke digital. Nyatanya produk atau jasa yang bertahan, yang pasarnya luas, adalah yang bisa memanfaatkan teknologi digital serta mengurangi efek negatifnya," kata Destry Anna Sari, Asisten Deputi Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM dalam webinar bertajuk "Perempuan Pelaku UMKM: Berkembang dengan Memanfaatkan Teknologi Digital" yang digagas Danone Indonesia bersama Google Indonesia, Jumat (18/12).

Tak dipungkiri bahwa UMKM adalah tulang punggung perekonomian nasional, di mana pelakunya mencapai 99,9% dari seluruh pelaku ekonomi nasional. Jadi bayangkan, ujar Destry, ketika UMKM ini tidak bergerak, maka roda perekonomian nasional pun akan terhenti.

Destry menekankan perlunya kolaborasi di antara semua pihak untuk mendorong UMKM agar semakin melek dan paham teknologi digital. Hal ini semakin menantang karena mayoritas pelaku UMKM adalah perempuan.

Data Badan Pusat Statistik menyebutkan, UMKM yang dikelola perempuan berjumlah 64,5% dari total UMKM Indonesia pada 2018 atau mencapai 37 juta. Yang menjadi tantangan adalah, kebanyakan perempuan pelaku UMKM masih kurang percaya diri dalam mentransformasi usaha ke ranah digital. Padahal, banyak di antara mereka sudah akrab dengan teknologi itu, tapi belum memanfaatkannya untuk mengembangkan usaha.

"Setengah dari total pelaku UMKM adalah perempuan. Menurut data kami, 40%-50% perempuan memakai teknologi, tapi belum dimanfaatkan untuk mengembangkan usaha. Keinginan belajar yang harus ditingkatkan. Di masa sekarang platform digital sudah banyak banget. Tinggal bagaimana perempuan mau mencoba," kata Dora Songco, Product Marketing Manager for Brand & Reputation Google Indonesia.

"Mereka yang mampu cepat beradaptasi, cepat mengubah bisnisnya, dan punya inovasi untuk memperluas pasarlah yang paling resilien. Yang penting adalah percaya diri, mau belajar, dan bisa beradaptasi dengan apa yang ada," tambah Dora.

Saat ini, sebagian besar usaha yang dijalankan perempuan masih bergerak di sektor mikro, informal, bahkan ultra mikro yang tidak memiliki akses ke dunia digital. Maka, untuk mempercepat digitalisasi UMKM, Danone Indonesia bekerja sama dengan Google Indonesia melalui program "Women Will" memberikan dukungan edukasi literasi digital kepada mitra mikro bisnis mereka seperti AQUA Home Service dan Warung Anak Sehat.

AQUA Home Service (AHS) merupakan unit bisnis Danone-AQUA yang bertujuan memberdayakan para ibu rumah tangga dengan memberikan kesempatan untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan dan mendapatkan pemasukan dengan berjualan AQUA galon.

Sedangkan program Warung Anak Sehat (WAS) merupakan program dari Danone Specialized Nutrition terkait pembinaan terhadap ibu pengelola kantin di sejumlah SD di Indonesia untuk membantu pelaku usaha kecil (kantin sekolah) membangun kesadaran dan pentingnya gaya hidup sehat, terutama buat anak usia 5-12 tahun sekaligus membantu anak Indonesia menjadi generasi maju melalui penyediaan variasi pangan sehat.

“Di tengah pandemi ini, kami melihat fakta bahwa pengusaha perempuan AQUA Home Service dan Warung Anak Sehat mengalami situasi berbeda di mana transaksi secara fisik berkurang. Situasi ini menuntut mereka untuk bisa beradaptasi dengan teknologi karena berpengaruh pada bisnis mereka. Karena itu, Danone Indonesia menggandeng Google Indonesia untuk memberikan pelatihan digital secara virtual kepada sekitar 700 ibu AHS dan Warung Anak Sehat dari berbagai kota di Indonesia," sebut Vera Galuh Sugijanto, VP General Secretary Danone Indonesia.

Materi yang diberikan, lanjut Vera, adalah edukasi terkait pemanfaatan teknologi digital untuk optimalisasi bisnis seperti penggunaan media sosial dan fitur Google My Business, membangun kesiapan mental berwirausaha, serta penguatan business mindset yang disusun dalam 4 modul dan disampaikan secara bertahap selama Oktober hingga November 2020.

“Melalui program "Women Will", sebuah inisiatif Grow with Google yang berfokus pada program digital untuk pemberdayaan ekonomi wanita di seluruh dunia, kami menciptakan peluang ekonomi bagi wanita sehingga mereka dapat berkembang dan berhasil," sambung Dora.

( )

Indonesia merupakan negara yang sangat kuat kewirausahaannya. Untuk itu, ujar Dora, pihaknya berkomitmen membantu kaum wanita memaksimalkan teknologi untuk mengasah keterampilan, mendapatkan inspirasi, serta terhubung satu sama lain melalui pelatihan, acara, dan advokasi.

"Silakan cek website kami di g.co/growindonesia untuk melihat informasi pelatihan yang kami berikan kepada pelaku UMKM perempuan di mana mereka dapat menjalankan usaha dari rumah sambil menerapkan ilmu pemasaran secara digital untuk memperluas pasar sehingga dapat mengoptimalkan bisnis," pungkas Dora.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2135 seconds (0.1#10.140)