Beri Dukungan Fisik, Kemenparekraf Pasang Toilet Portabel di Desa Wisata
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gunamemberikan kenyamanan kepada wisatawan , Kemenparekraf/Baparekraf memasang toilet portabel di destinasi Cau Belayu, Kabupaten Tabanan, Bali, Rabu (30/12). Kegiatan ini adalah bagian dari revitalisasi toilet yang dilakukan Kemenparekraf/Baparekraf.
(Baca juga: Kemenparekraf Perluas Program Bantuan Pariwisata )
Direktur Pengembangan Destinasi Regional II Kemenparekraf, Wawan Gunawan mengatakan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif hadir untuk mengangkat kembali sektor parekraf.
"Jangan sampai Kemenpar hadir di desa wisata tapi programnya tidak nyambung. Makanya kami upayakan komunikasi, melakukan survei lapangan agar program yang dijalankan memiliki kecepatan, ketepatan, praktis-praktis, singkat, padat dan tidak bertele-tele,"ungkap Wawan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (30/12).
(Baca Juga : WNA Dilarang Masuk Indonesia, Sandi Uno Optimalkan Potensi Wisnus )
Kemenparekrafmelihat potensi di desa wisata tersebut,sehingga perludiberikan dukungan fisik."Kita memberikan sesuatu yang sangat diperlukan, khususnya untuk mendukung kebersihan, keamanan, kesehatan, dan juga terkait dengan pelestarian," kata Wawan.
"Dan yang dibutuhkan toilet. Untuk itu saya komunikasikan dengan inspektorat. Destinasinya sudah bagus, wisatawan sudah bagus, tapi belum ada sarana prasarana terkait amenitas khususnya toilet,"lanjutnya.
Lebih jauh, Wawan mengutarakan, untuk melakukan revitalisasi toilet harus menyatukan antara suasana dan pelestarian alam. Ornamennya juga harus sesuai dengan nuansa Bali.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Tabanan yang diwakili Kasi Pemasaran Wayan Widimenyampaikan terima kasih kepada Kemenparekraf, karena sudah memberi bantuan.
"Mudah-mudahan dengan bantuan ini bisa bergairah lagi pengembangan pariwisata. Perlu kami sampaikan, Kabupaten Tabanan telah menerapkan protokol kesehatan. Mudah-mudahan ini bisa membangkitkan lagi pariwisata. Dan mudah-mudahan harapan Desa Belayu untuk bisa mengembangkan pariwisata bisa tercapai,"tuturnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Desa Cau Belayu, I Putu Eka Jayantara; Bendesa Adat Seribupati, I Ketut Dirka; Ketua BPD Cau Belayu, I Putu Ardana; Ketua LPM Cau Belayu, I Wayan Mastra; Pengelola Desa Wisata Cau Belayu, I Wayan Tunas; dan Ketua Pokdarwis Cau Belayu, I Wayan Sunastra.
(Baca juga: Resep Menjaga Imunitas ala Menparekraf Sandiaga Uno, Infused Water Buatan Istri )
Terpisah, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Hari Santosa Sungkari mengatakan, daerah tujuan wisata harus dilengkapi sarana dan prasarana amenitas. "Amenitas, seperti toilet yang higienis sangat dibutuhkan. Apalagi, dalam masa pandemi Covid-19 ini. Dengan revitalisasi toilet, kita memberikan kenyamanan ke pengunjung serta memastikan destinasi telah menerapkan CHSE,"tukasnya.
Lihat Juga: Yovie Widianto Yakin Pemisahan Kemenparekraf Dorong Progresivitas bagi Musisi dan Seniman
(Baca juga: Kemenparekraf Perluas Program Bantuan Pariwisata )
Direktur Pengembangan Destinasi Regional II Kemenparekraf, Wawan Gunawan mengatakan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif hadir untuk mengangkat kembali sektor parekraf.
"Jangan sampai Kemenpar hadir di desa wisata tapi programnya tidak nyambung. Makanya kami upayakan komunikasi, melakukan survei lapangan agar program yang dijalankan memiliki kecepatan, ketepatan, praktis-praktis, singkat, padat dan tidak bertele-tele,"ungkap Wawan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (30/12).
(Baca Juga : WNA Dilarang Masuk Indonesia, Sandi Uno Optimalkan Potensi Wisnus )
Kemenparekrafmelihat potensi di desa wisata tersebut,sehingga perludiberikan dukungan fisik."Kita memberikan sesuatu yang sangat diperlukan, khususnya untuk mendukung kebersihan, keamanan, kesehatan, dan juga terkait dengan pelestarian," kata Wawan.
"Dan yang dibutuhkan toilet. Untuk itu saya komunikasikan dengan inspektorat. Destinasinya sudah bagus, wisatawan sudah bagus, tapi belum ada sarana prasarana terkait amenitas khususnya toilet,"lanjutnya.
Lebih jauh, Wawan mengutarakan, untuk melakukan revitalisasi toilet harus menyatukan antara suasana dan pelestarian alam. Ornamennya juga harus sesuai dengan nuansa Bali.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Tabanan yang diwakili Kasi Pemasaran Wayan Widimenyampaikan terima kasih kepada Kemenparekraf, karena sudah memberi bantuan.
"Mudah-mudahan dengan bantuan ini bisa bergairah lagi pengembangan pariwisata. Perlu kami sampaikan, Kabupaten Tabanan telah menerapkan protokol kesehatan. Mudah-mudahan ini bisa membangkitkan lagi pariwisata. Dan mudah-mudahan harapan Desa Belayu untuk bisa mengembangkan pariwisata bisa tercapai,"tuturnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Desa Cau Belayu, I Putu Eka Jayantara; Bendesa Adat Seribupati, I Ketut Dirka; Ketua BPD Cau Belayu, I Putu Ardana; Ketua LPM Cau Belayu, I Wayan Mastra; Pengelola Desa Wisata Cau Belayu, I Wayan Tunas; dan Ketua Pokdarwis Cau Belayu, I Wayan Sunastra.
(Baca juga: Resep Menjaga Imunitas ala Menparekraf Sandiaga Uno, Infused Water Buatan Istri )
Terpisah, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Hari Santosa Sungkari mengatakan, daerah tujuan wisata harus dilengkapi sarana dan prasarana amenitas. "Amenitas, seperti toilet yang higienis sangat dibutuhkan. Apalagi, dalam masa pandemi Covid-19 ini. Dengan revitalisasi toilet, kita memberikan kenyamanan ke pengunjung serta memastikan destinasi telah menerapkan CHSE,"tukasnya.
Lihat Juga: Yovie Widianto Yakin Pemisahan Kemenparekraf Dorong Progresivitas bagi Musisi dan Seniman
(nug)