Terapi Plasma Darah Sudah Digunakan Sejak 100 Tahun Lalu

Selasa, 19 Januari 2021 - 11:30 WIB
loading...
Terapi Plasma Darah...
Terapi plasma konvalesen kembali digunakan sebagai alternatif untuk pasien positif Covid-19. Pengobatan ini ternyata telah digunakan sejak satu abad lalu. Foto/Istimewa.
A A A
JAKARTA - Terapi plasma konvalesen atau plasma darah yang kini kembali digaungkan sebagai salah satu terapi alternatif untuk mengobati pasien positif Covid-19 bukan merupakan hal baru. Terapi ini telah digunakan sejak satu abad yang lalu untuk mengobati banyak penyakit, termasuk difteri.

Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, dr. Erlina Burhan, Sp.P (K), M.Sc., Ph.D mengatakan, bahwa perjalanan panjang terapi konvalesen hingga sekarang kembali terdengar.



“Terapi plasma konvalesen ini merupakan terapi yang sudah cukup lama, yakni sejak tahun 1900-an. Sehingga sudah digunakan untuk penyakit-penyakit seperti difteri, SARS, MERS, dan flu burung. Hanya saja, masih terbatas untuk uji klinis. Demikian juga dengan Covid-19, dipakai di banyak negara namun hanya sebatas uji klinis," kata Erlina belum lama ini.

Erlina menuturkan bahwa banyak negara yang telah menggunakan terapi plasma konvalesen dengan hasil yang lumayan bagus dan cukup efektif. Namun begitu, keberhasilan terapi yang telah dilakukan di banyak negara tersebut masih terbatas pada jumlah pasien yang sedikit.

“Misalkan di China, disana terdapat empat studi yang dilaporkan uji klinisnya, tapi sayangnya pasiennya masih sedikit. Ada yang dilakukan kepada lima pasien, 10 pasien, enam pasien, dan bahkan yang di Korea hanya dua pasien,” tutur Erlina.

Terapi konvalesen di Indonesia sendiri, saat ini masih berada dalam tahap uji klinis kepada para pasien positif Covid-19 dengan gejala berat. Erlina menyebutkan bahwa beberapa rumah sakit, termasuk RSUP Persahabatan telah siap dan akan segera melakukan uji coba terkait terapi ini.

“Sudah banyak sebenarnya rumah sakit yang melakukan uji klinis (plasma konvalesen) ini, seperti RSPAD, RSCM, dan saat ini RS Persahabatan,” ujar Erlina.



Namun, hal yang paling penting saat ini adalah bagaimana cara masing-masing individu untuk melakukan tindakan pencegahan. Pasalnya, hingga saat ini Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona baru masih belum ditemukan obatnya.

Oleh karenanya, Erlina kembali menggarisbawahi bahwa tindakan pencegahan dengan mematuhi protokol kesehatan 3M yakni mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak seperti yang ditetapkan merupakan langkah terbaik yang saat ini dapat dilakukan.

“Hal yang terpenting seharusnya adalah pencegahan, jangan sampai sakit, karena penyakit ini belum ada obatnya. Semua orang melakukan bermacam-macam uji klinis, tetapi yang paling penting justru dicegah jangan sampai sakit. Seperti yang sudah biasa kita katakan, pakai masker, jaga jarak, cuci tangan, tingkatkan imunitas, sehingga yang utama adalah pencegahan,” tutupnya.
(tdy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Persamaan Virus HMPV...
3 Persamaan Virus HMPV dan Covid-19, Keduanya dapat Menimbulkan Wabah
3 Persamaan Influenza...
3 Persamaan Influenza A dan Covid-19 yang Menyerang China
Mengenal HMPV yang Buat...
Mengenal HMPV yang Buat RS di China Kebanjiran Pasien, Gejalanya Mirip Covid-19
Viral Mitos Penyakit...
Viral Mitos Penyakit Mpox Efek dari Vaksin COVID-19, Kemenkes Tegaskan Tak Ada Hubungannya
Rod Stewart Batalkan...
Rod Stewart Batalkan 2 Konser di Las Vegas, Ngaku Kena Covid
Indonesia Ikut WHO Dorong...
Indonesia Ikut WHO Dorong Pembentukan Pandemic Treaty, Apa Manfaatnya?
Apakah Pembatasan Perjalanan...
Apakah Pembatasan Perjalanan ke Singapura Diberlakukan? Buntut COVID-19 Varian KP Merebak
Covid-19 Kembali Serang...
Covid-19 Kembali Serang Singapura, Ini Langkah Kemenkes untuk Halau Penyebarannya di Indonesia
Kemenkes Pastikan Varian...
Kemenkes Pastikan Varian Covid-19 KP yang Menyerang Singapura Belum Ditemukan di Indonesia
Rekomendasi
Anggota DPRD Dilecehkan,...
Anggota DPRD Dilecehkan, Ratusan Kader Gerinda di Banggai Desak Pelaku Persekusi Diadili
Hari Konsumen Nasional...
Hari Konsumen Nasional 2025, Perjalanan Keluarga Menemukan Makna
Billy Mambrasar Tepis...
Billy Mambrasar Tepis Isu Soal Akses Khusus Program MBG
Berita Terkini
Paus Fransiskus Meninggal,...
Paus Fransiskus Meninggal, Raja Charles III dan Ratu Camilla Patah Hati
5 menit yang lalu
3 Tempat Beli Kebaya...
3 Tempat Beli Kebaya Anggun dan Memukau di Jakarta, Nomor 1 Mall Paling Ikonik
2 jam yang lalu
KemenPPPA-Kowani Pecahkan...
KemenPPPA-Kowani Pecahkan Rekor MURI pada Perayaan Hari Kartini 2025
10 jam yang lalu
Rofiah Wujudkan Semangat...
Rofiah Wujudkan Semangat Kartini dengan Gerakkan Ekonomi Desa
11 jam yang lalu
Its Family Time! Chilling...
Its Family Time! Chilling Setelah Beraktivitas, Nonton Deretan Film Blockbuster Di Big Movies Platinum GTV!
11 jam yang lalu
4 Film Inspiratif yang...
4 Film Inspiratif yang Wajib Ditonton untuk Memperingati Hari Kartini
11 jam yang lalu
Infografis
HGU 100 Tahun Dipermasalahkan,...
HGU 100 Tahun Dipermasalahkan, UU IKN Digugat Warga Dayak ke MK
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved