; ?>/images/googleplay.png){kind=small}
Anggy Umbara Miliki Banyak Kenangan dengan Mendiang Hengky Solaiman
loading...
Henky Solaiman merupakan salah satu orang yang bisa membuat Anggy Umbara seperti merasakan kehadiran sosok Ayah lagi. / Foto: Thomas Manggalla
A
A
A
JAKARTA - Sutradara Anggy Umbara ikut merasa sangat kehilangan atas meninggalnya aktor senior Henky Solaiman. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, dunia hiburan Tanah Air kembali berduka dengan meninggal dunianya Henky Solaiman pada usia 78 tahun.
(Baca juga: Aktor Senior Henky Solaiman Meninggal Dunia )
Anggy Umbara menganggap mendiang Henky Solaimanseperti pamannya sendiri. "Dia sudah menjadi sosok paman untuk saya. Kalau ketemu, beliau selalu bercerita tentang Ayah saya," ujar Anggy melalui aplikasi WhatsApp, Jumat (15/5) malam.
"Pastinya beliau lebih kenal terhadap Ayah saya dibandingkan saya sendiri, karena Ayah saya wafat ketika saya berumur 4 tahun. Jadi saya belum ingat terlalu banyak tentang Ayah saya," lanjut sutradara kelahiran Jakarta, 21 Oktober 1980 itu.
Menurutnya, Henky Solaiman merupakan salah satu orang yang bisa membuatnya seperti merasakan kehadiran sosok Ayah lagi. Dia menyebutkan bahwa pribadi Henky yang selalu menyenangkan, lucu dan selalu bisa menghangatkan suasana setiap bertemu dan bekerja bareng. "Benar-benar sudah seperti paman dan keluarga sendiri," tandasnya.
(Baca juga: Sebelum Meninggal Dunia, Henky Solaiman Menderita Kanker Usus )
Dari segi keaktoran sendiri, Anggy berkisah jika mendiang Henky merupakan seorang aktor senior yang sangat profesional dan seorang manusia yang luar biasa baik. Ayahanda aktor Verdy Soelaiman ini juga kerap memberikan nasihat dan wejangan untuknya.
"Beliau selalu dan tak bosan mengingatkan banyak hal, terutama soal integritas untuk bisa tetap menjadi seorang profesional yang baik di industri perfilman, dan tetap menjadi orang baik juga yang bisa dibanggakan oleh keluarga. Dan beberapa judul film yang saya kerjakan bersama beliau seperti Comic 8, Rafathar, Insya Allah Sah 2, memberikan kesan mendalam dalam karier sebagai sutaradara," ucap putra sutradara senior Danu Umbara.
Hengky Solaiman merupakan sosok yang sangat berdedikasi terhadap dunia seni peran. Aktor yang memulai kariernya sejak 1970-an itu mengembuskan napas terakhirnya di kediamannya di Jalan Pilar II Blok G no 7, Kedoya Selatan, Jakarta Barat, sekitar pukul 16.40 WIB.
(Baca juga: Aktor Senior Henky Solaiman Meninggal Dunia )
Anggy Umbara menganggap mendiang Henky Solaimanseperti pamannya sendiri. "Dia sudah menjadi sosok paman untuk saya. Kalau ketemu, beliau selalu bercerita tentang Ayah saya," ujar Anggy melalui aplikasi WhatsApp, Jumat (15/5) malam.
"Pastinya beliau lebih kenal terhadap Ayah saya dibandingkan saya sendiri, karena Ayah saya wafat ketika saya berumur 4 tahun. Jadi saya belum ingat terlalu banyak tentang Ayah saya," lanjut sutradara kelahiran Jakarta, 21 Oktober 1980 itu.
Menurutnya, Henky Solaiman merupakan salah satu orang yang bisa membuatnya seperti merasakan kehadiran sosok Ayah lagi. Dia menyebutkan bahwa pribadi Henky yang selalu menyenangkan, lucu dan selalu bisa menghangatkan suasana setiap bertemu dan bekerja bareng. "Benar-benar sudah seperti paman dan keluarga sendiri," tandasnya.
(Baca juga: Sebelum Meninggal Dunia, Henky Solaiman Menderita Kanker Usus )
Dari segi keaktoran sendiri, Anggy berkisah jika mendiang Henky merupakan seorang aktor senior yang sangat profesional dan seorang manusia yang luar biasa baik. Ayahanda aktor Verdy Soelaiman ini juga kerap memberikan nasihat dan wejangan untuknya.
"Beliau selalu dan tak bosan mengingatkan banyak hal, terutama soal integritas untuk bisa tetap menjadi seorang profesional yang baik di industri perfilman, dan tetap menjadi orang baik juga yang bisa dibanggakan oleh keluarga. Dan beberapa judul film yang saya kerjakan bersama beliau seperti Comic 8, Rafathar, Insya Allah Sah 2, memberikan kesan mendalam dalam karier sebagai sutaradara," ucap putra sutradara senior Danu Umbara.
Hengky Solaiman merupakan sosok yang sangat berdedikasi terhadap dunia seni peran. Aktor yang memulai kariernya sejak 1970-an itu mengembuskan napas terakhirnya di kediamannya di Jalan Pilar II Blok G no 7, Kedoya Selatan, Jakarta Barat, sekitar pukul 16.40 WIB.
(nug)
Explore More