Tips Nikita Willy Agar Tetap Khusyuk Beribadah di Rumah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Merebaknya wabah corona atau Covid-19 membuat semua pihak waspada. Kondisi itu juga dirasakan artis muda Nikita Willy. Dia mengaku lebih berhati-hati dan banyak mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Nikita mengaku sedih karena Ramadhan tahun ini terasa berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pandemi korona yang tengah mewabah di Indonesia membuatnya ingin selalu menaati imbauan pemerintah untuk lebih banyak menghabiskan waktu di rumah saja.
"Pastinya kita semua sedih harus melalui Ramadan di tengah kondisi yang seperti ini. Tapi harus ingat kalau kita semua ini adalah superhero untuk diri kita sendiri yang di rumah saja meskipun yang di luar untuk mencari nafkah. Jadi, mudah-mudahan semuanya lancar dan sehat-sehat selalu, puasanya lancar, dan apa pun yang kita lakukan berkah," kata Nikita.
Pemilik nama asli Nikita Purnama Willy ini menyadari betapa banyaknya orang merasa kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup di tengah pandemi seperti saat ini. Meski begitu, dia tetap merasa optimistis dengan selalu menjaga kesehatannya.
"Semua orang sedang mengalami kesulitan dan kita masing-masing harus berusaha tetap menafkahi keluarga, menjaga kesehatan kita sendiri. Pokoknya, bagaimana caranya untuk bisa bertahan hidup dan tidak sakit karena virus ini," sebutnya. (Baca: Belajar dari Kartini, Ayushita Ingin Menjadi Lebih Baik)
Selain memiliki pemikiran positif agar selalu sehat, Nikita juga memiliki cara tersendiri agar tetap produktif menjalani Ramadan di rumah meskipun dalam suasana prihatin karena masa karantina virus corona.
Nikita menerangkan bahwa sang mama mewajibkan anak-anak untuk rutin membaca Al-Qur’an selama Ramadan. Kendati demikian, wanita berkulit putih tersebut memiliki kebiasaan baru dengan membaca Al-Qur’an setelah selesai melaksanakan salat zuhur.
"Karena aku benar-benar gak tahu harus ngapain. Aku ‎kerjanya tuh bangun pagi terus berjemur, terus masih banyak waktu sebelum salat zuhur, jadi pasti aku gunain untuk berolahraga," tuturnya.
Selepas salat zuhur bersama keluarga, wanita berdarah Padang ini mengaku telah diberikan target tersendiri oleh mamanya untuk membaca Al-Qur’an baik bersama-sama maupun sendiri.
"Jadi, Mama sudah menyiapkan list sendiri, setiap hari harus membaca satu juz. Di masa seperti ini, benar-benar harus bisa belajar lebih dekat dengan agama karena hal itu bisa membantu kita jadi lebih berpikir positif," kata Nikita.
Nikita mengaku belum pernah khatam Al-Qur’an selama menjalani puasa Ramadan. Namun, rutinitas baca Al-Qur’an tidak pernah ditinggalkan. "Ramadan tahun lalu untuk membaca dua lembar Al-Qur’an saja butuh waktu lama. Ramadan kali ini aku bisa lebih banyak waktu untuk beribadah dan punya target untuk bisa khatam," ungkapnya.
Wanita kelahiran 29 Juni 1994 ini menekankan, pada saat sulit seperti ini seharusnya menjadi waktu yang tepat menanamkan kebaikan dan ibadah. Yang dahulu malas berdoa dan ibadah, sekarang harus banyak melakukannya.
Selama masa pandemi ini, Nikita merasakan ada bosan karena semua kegiatan dibatasi. Namun, harus diterima keadaan apa pun supaya tidak melawan kenyataan. Proses menerima keadaan dan kenyataan ini diyakini Nikita bisa menjadi penguat untuk mencapai keberhasilan.
"Sekarang ini jadi waktu kita untuk bersama memperbanyak beribadah. Jika dahulu sangat jarang melakukan salat berjamaah dan mengaji bersama, sekarang jadi waktu paling tepat untuk bisa berkumpul dan menambah pahala bersama keluarga," sebutnya. (Baca: Aminin Dukung Anak Muda Bisa Lebih Dekat dengan Agama)
Sambil terus bersabar dan mengikuti arahan pemerintah, Nikita pun berpesan, bahwa masyarakat harus bisa memanfaatkan waktu ini dengan hal yang lebih positif dan dekat dengan Tuhan yang Maha Esa. "Walau banyak keterbatasan, kita masih bisa memaksimalkan untuk beribadah di rumah," katanya.
Tidak hanya melakukan kegiatan khatam Al-Qur’an bersama, Nikita dan keluarga pun tidak pernah ketinggalan untuk melaksanakan salat tarawih berjamaah dengan keluarganya. "Untuk tarawih, kita sama-sama melakukannya di rumah. Intinya, semua kegiatan kita lakukan di rumah," kata Nikita. (Aprilia S Andyna)
Nikita mengaku sedih karena Ramadhan tahun ini terasa berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pandemi korona yang tengah mewabah di Indonesia membuatnya ingin selalu menaati imbauan pemerintah untuk lebih banyak menghabiskan waktu di rumah saja.
"Pastinya kita semua sedih harus melalui Ramadan di tengah kondisi yang seperti ini. Tapi harus ingat kalau kita semua ini adalah superhero untuk diri kita sendiri yang di rumah saja meskipun yang di luar untuk mencari nafkah. Jadi, mudah-mudahan semuanya lancar dan sehat-sehat selalu, puasanya lancar, dan apa pun yang kita lakukan berkah," kata Nikita.
Pemilik nama asli Nikita Purnama Willy ini menyadari betapa banyaknya orang merasa kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup di tengah pandemi seperti saat ini. Meski begitu, dia tetap merasa optimistis dengan selalu menjaga kesehatannya.
"Semua orang sedang mengalami kesulitan dan kita masing-masing harus berusaha tetap menafkahi keluarga, menjaga kesehatan kita sendiri. Pokoknya, bagaimana caranya untuk bisa bertahan hidup dan tidak sakit karena virus ini," sebutnya. (Baca: Belajar dari Kartini, Ayushita Ingin Menjadi Lebih Baik)
Selain memiliki pemikiran positif agar selalu sehat, Nikita juga memiliki cara tersendiri agar tetap produktif menjalani Ramadan di rumah meskipun dalam suasana prihatin karena masa karantina virus corona.
Nikita menerangkan bahwa sang mama mewajibkan anak-anak untuk rutin membaca Al-Qur’an selama Ramadan. Kendati demikian, wanita berkulit putih tersebut memiliki kebiasaan baru dengan membaca Al-Qur’an setelah selesai melaksanakan salat zuhur.
"Karena aku benar-benar gak tahu harus ngapain. Aku ‎kerjanya tuh bangun pagi terus berjemur, terus masih banyak waktu sebelum salat zuhur, jadi pasti aku gunain untuk berolahraga," tuturnya.
Selepas salat zuhur bersama keluarga, wanita berdarah Padang ini mengaku telah diberikan target tersendiri oleh mamanya untuk membaca Al-Qur’an baik bersama-sama maupun sendiri.
"Jadi, Mama sudah menyiapkan list sendiri, setiap hari harus membaca satu juz. Di masa seperti ini, benar-benar harus bisa belajar lebih dekat dengan agama karena hal itu bisa membantu kita jadi lebih berpikir positif," kata Nikita.
Nikita mengaku belum pernah khatam Al-Qur’an selama menjalani puasa Ramadan. Namun, rutinitas baca Al-Qur’an tidak pernah ditinggalkan. "Ramadan tahun lalu untuk membaca dua lembar Al-Qur’an saja butuh waktu lama. Ramadan kali ini aku bisa lebih banyak waktu untuk beribadah dan punya target untuk bisa khatam," ungkapnya.
Wanita kelahiran 29 Juni 1994 ini menekankan, pada saat sulit seperti ini seharusnya menjadi waktu yang tepat menanamkan kebaikan dan ibadah. Yang dahulu malas berdoa dan ibadah, sekarang harus banyak melakukannya.
Selama masa pandemi ini, Nikita merasakan ada bosan karena semua kegiatan dibatasi. Namun, harus diterima keadaan apa pun supaya tidak melawan kenyataan. Proses menerima keadaan dan kenyataan ini diyakini Nikita bisa menjadi penguat untuk mencapai keberhasilan.
"Sekarang ini jadi waktu kita untuk bersama memperbanyak beribadah. Jika dahulu sangat jarang melakukan salat berjamaah dan mengaji bersama, sekarang jadi waktu paling tepat untuk bisa berkumpul dan menambah pahala bersama keluarga," sebutnya. (Baca: Aminin Dukung Anak Muda Bisa Lebih Dekat dengan Agama)
Sambil terus bersabar dan mengikuti arahan pemerintah, Nikita pun berpesan, bahwa masyarakat harus bisa memanfaatkan waktu ini dengan hal yang lebih positif dan dekat dengan Tuhan yang Maha Esa. "Walau banyak keterbatasan, kita masih bisa memaksimalkan untuk beribadah di rumah," katanya.
Tidak hanya melakukan kegiatan khatam Al-Qur’an bersama, Nikita dan keluarga pun tidak pernah ketinggalan untuk melaksanakan salat tarawih berjamaah dengan keluarganya. "Untuk tarawih, kita sama-sama melakukannya di rumah. Intinya, semua kegiatan kita lakukan di rumah," kata Nikita. (Aprilia S Andyna)
(ysw)