Hari Kanker Sedunia, dari Sini Sejarahnya Dimulai

JAKARTA - Hari Kanker Sedunia diperingati setiap tanggal 4 Februari. Hari Kanker Sedunia diperingati untuk menyebarkan kesadaran, menginspirasi perubahan, dan mengurangi dampak global dari kanker . Hari ini juga menandai tahun terakhir dari kampanye 'I Am and I Will' yang dimulai pada 2019.

Tujuan memperingati Hari Kanker Sedunia adalah mengurangi kesalahpahaman tentang kanker dan membantu orang-orang untuk mendapatkan informasi yang benar tentang penyakit ini. Peringatan ini juga menawarkan kesempatan untuk membuat dampak dalam perbaikan kehidupan pasien dan penyintas kanker.



Kanker menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia. Jadi, penting untuk memahami setiap jenis kanker dan bagaimana pengaruhnya terhadap tubuh. Di Hari Kanker Sedunia, setiap orang berkumpul dengan agenda untuk mencapai dunia yang lebih sehat dan bebas kanker.

Hari Kanker Sedunia berawal dari KTT Dunia Melawan Kanker yang pertama pada tahun 2000. Hari itu diadakan di Paris dan didirikan oleh Union for International Cancer Control (UICC).

Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), secara global 1 dari 6 orang kehilangan nyawa karena kanker setiap tahun. Ini adalah inisiatif yang dimulai oleh Union for International Cancer Control (UICC). Oleh karena itu, hari ini diperingati setiap tahun untuk menyebarkan kesadaran tentang penyakit yang mengancam jiwa.

Dilansir dari Times Now News, Kamis (4/2), adapun tema tahun ini adalah 'I Am and I Will' yang membagikan pesan positif bagi para pasien kanker agar berani melawan kondisi yang mengancam nyawa ini.

Sementara itu, hingga kini tidak ada penyebab pasti kanker. Namun setiap orang perlu menjaga dan melindungi diri dari faktor-faktor tertentu seperti kebiasaan gaya hidup tidak sehat untuk mengurangi risiko kanker. Seperti halnya tembakau, makanan, racun lingkungan, radiasi, dan gaya hidup menetap.



Gejala dari tiap jenis kanker berbeda-beda. Namun, ada jenis kanker tertentu yang memiliki tanda umum yang cukup menonjol. Di antaranya penurunan berat badan tiba-tiba, kelelahan yang ekstrem, benjolan, perubahan fungsi usus dan kandung kemih, perubahan kulit yang parah, serta nyeri akut.