Rahasia Rumah Mode Wong Hang Tailor Bertahan hingga Empat Generasi

Rabu, 10 Februari 2021 - 00:45 WIB
loading...
Rahasia Rumah Mode Wong Hang Tailor Bertahan hingga Empat Generasi
Rumah mode Wong Hang Tailor sukses mempertahankan bisnis hingga empat generasi. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Rumah mode Wong Hang Tailor sukses mempertahankan bisnis hingga empat generasi sejak berdiri pada 1933. Setelan jas buatan mereka diketahui telah digunakan oleh hampir semua presiden RI dan figur publik lain. Pemilik Wong Hang Tailor, Samuel Wongso, bercerita perjalanan panjang usaha yang dimulai dari buyutnya itu.

Sejak berdiri pada 1933 hingga kini, jas buatan Wong Hang Tailor banyak digemari. Selama kurun waktu itu, karya Wong Hang sudah digunakan mulai dari Presiden Soekarno hingga Joko Widodo. Bukan hanya pejabat, kalangan selebriti Tanah Air juga menyukainya karena jahitan yang halus dan pas di badan pemakai.



Perjalanan panjang Wong Hang Tailor bermula dari sebuah rumah di Jalan Pahlawan, Surabaya, kemudian diteruskan oleh putra sulungnya, Wongso Soebroto. Setelah itu, Peter Wongso yang menjalankan bisnis Wong Hang. Peter membuka jalan ekspansi Wong Hang ke Jakarta dan daerah lain.

”Generasi pertama yaitu Wong Hang sendiri yang berangkat dari Guangdong China menuju Surabaya, lalu dilanjutkan generasi kedua kakek saya Wongso Soebroto dan generasi ketiga dilanjutkan oleh papa saya. Mereka tujuh bersaudara (pria) yang melanjutkan. Generasi keempat, yaitu generasi saya bersama kakak dan adik-adik sepupu, sementara masih lima orang,” terang Samuel melalui keterangan tertulis, Selasa (9/2).

Samuel mengaku, bangga bisa menjadi salah satu penerus Wong Hang. Baginya mengerjakan bisnis di bidang fashion bukan semata-mata untuk tujuan uang, tapi juga ada kecintaan pada dunia jahit. “Up and down bersama-sama keluarga yang mempunyai passion yang sama di dunia fashion tailoring selalu ada, tapi kita hadapi,” katanya.

Menjawab tantangan zaman, Samuel melakukan sejumlah terobosan baru. Salah satunya adalah traveling tailor, yakni upaya jemput bola agar semakin mendekatkan diri pada pelanggan. "Travelling tailor menurut saya salah satu pekerjaan yang seru dan fun karena kita datang ke satu kota lalu melakukan pekerjaan yang saya sangat suka dan bisa sambil jalan-jalan,” ucapnya.

Selain itu, Wong Hang juga memberikan servis Free Alteration (seumur hidup) kepada pelanggan. Tahun lalu traveling tailor sempat terhenti akibat pandemi COVID-19. Namun, tahun ini program tersebut akan kembali dijalankan ke sejumlah kota besar. Yaitu Surabaya, Jakarta, Semarang, Bandung, Makassar, dan Medan.

Kini 88 tahun telah berlalu sejak generasi pertama Wong Hang. Untuk generasi kelima, keluarga Wongso mengaku tak menyiapkan pengkaderan secara khusus. ”Ya ini sedang akan dipikirkan, yang pasti tidak ada paksaan seperti generasi kami juga tidak pernah dipaksa untuk bekerja di industri ini," sebut Samuel.



Samuel juga mengungkapkan rahasia di balik kesuksesan rumah modenya dan bisa bertahan hingga 88 tahun. Dia mengaku selalu memegang filosofi-filosofi tailor yang dianut keluarganya sejak dulu. Resep kuno itu sudah menempel di benak Samuel dan menjadi bekal untuk tetap mempertahankan bisnis keluarganya.

"Yang jelas, dari kecil saya selalu diajarkan filosofi-filosofi tailor di keluarga kami, sehingga resep kuno itu menempel di otak dan menjadi bekal untuk mempertahankan serta mengembangkan bisnis keluarga ini,” pungkas Samuel.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2756 seconds (0.1#10.140)