Dampak Pandemi Lebih Parah dari Bom Bali dan Krisis Moneter
loading...
A
A
A
DENPASAR - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno menyebut pariwisata Bali benar-benar terdampak sangat dalam akibat pandemi. Dampak itu lebih dalam dari bom Bali dan krisis moneter.
Baca juga: Terselip Doa sang Pengrajin, Kemenparekraf Ajak Masyarakat Berbelanja Produk UMKM
"Dibandingkan bom bali satu dan dua, krisis moneter maupun krisis global tidak pernah kita mengalami krisis sedalam ini," kata Menparekraf Sandiaga Uno saat membuka Rapat Kerja Daerah Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Bali di Ubud, Kamis (12/2).
Dia mengungkap data yang diterima dari Bank Indonesia mengenai kontraksi ekonomi Bali tahun 2020 yang mencapai rekor minus 9%. Bahkan di kuartal tiga dan empat 2020, kontraksi minus hingga 12%.
Sandi mengibaratkan Bali saat ini sedang sakit demam tinggi dan kekurangan darah sehingga sudah selayaknya dibantu. Apalagi selama ini Bali menyumbangkan 55% devisa nasional.
Baca juga: 34 Juta Terancam Hilang Mata Pencarian, Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Beli Produk Kreatif Anak Bangsa
Dia meminta pengusaha hotel dan restoran tetap optimistis dan yakin badai ini pasti berlalu. "Di balik kesulitan ada kemudahan. Dan kita harus yakin Tuhan tidak akan mencoba suatu kaum di luar batas kemampuan," pungkasnya.
Lihat Juga: Yovie Widianto Yakin Pemisahan Kemenparekraf Dorong Progresivitas bagi Musisi dan Seniman
Baca juga: Terselip Doa sang Pengrajin, Kemenparekraf Ajak Masyarakat Berbelanja Produk UMKM
"Dibandingkan bom bali satu dan dua, krisis moneter maupun krisis global tidak pernah kita mengalami krisis sedalam ini," kata Menparekraf Sandiaga Uno saat membuka Rapat Kerja Daerah Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Bali di Ubud, Kamis (12/2).
Dia mengungkap data yang diterima dari Bank Indonesia mengenai kontraksi ekonomi Bali tahun 2020 yang mencapai rekor minus 9%. Bahkan di kuartal tiga dan empat 2020, kontraksi minus hingga 12%.
Sandi mengibaratkan Bali saat ini sedang sakit demam tinggi dan kekurangan darah sehingga sudah selayaknya dibantu. Apalagi selama ini Bali menyumbangkan 55% devisa nasional.
Baca juga: 34 Juta Terancam Hilang Mata Pencarian, Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Beli Produk Kreatif Anak Bangsa
Dia meminta pengusaha hotel dan restoran tetap optimistis dan yakin badai ini pasti berlalu. "Di balik kesulitan ada kemudahan. Dan kita harus yakin Tuhan tidak akan mencoba suatu kaum di luar batas kemampuan," pungkasnya.
Lihat Juga: Yovie Widianto Yakin Pemisahan Kemenparekraf Dorong Progresivitas bagi Musisi dan Seniman
(nug)