Kanker Prostat Ini Perlu Diwaspadai Para Pria! Karena Bisa Mengancam Jiwa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kanker prostat merupakan jenis kanker dengan jumlah angka kejadian terbanyak ke-4 di seluruh dunia dan menempati urutan ke-2 kanker yang diderita oleh pria.Berdasarkan Global Cancer Statistics 2018, diperkirakan sebanyak 1,2 juta kasus baru muncul di seluruh dunia dan 359.000 kematian disebabkan oleh kanker prostat. Kondisi ini terjadi karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kanker prostat dan kesadaran akan pentingnya pemeriksaan dini, terutama pada populasi risiko tinggi.
Kanker prostat merupakan kanker yang terjadi di prostat, sebuah kelenjar kecil berbentuk buah kenari pada pria yang menghasilkan cairan mani sebagai pemberi makan dan pengangkut sperma. Kanker ini adalah salah satu jenis kanker yang paling umum. Banyak kanker prostat tumbuh perlahan dan terbatas pada kelenjar prostat, di mana mereka mungkin tidak menyebabkan kerusakan yang serius.
Namun, sementara beberapa jenis kanker prostat tumbuh lambat dan mungkin memerlukan sedikit atau bahkan tanpa pengobatan, jenis lain bisa jadi bersifat agresif dan dapat menyebar dengan cepat. Karena itu kanker prostat dapat mengancam jiwa laki-laki. Di Indonesia, kanker prostat menempati urutan ke-4 dengan jumlah penderita diperkirakan mencapai 25.012 orang.
Baca Juga : Deteksi Dini, Kunci untuk Menghindari Kanker Prostat
Sebagian besar pasien didiagnosis pada stadium lanjut karena deteksi dini kasus kanker prostat belum optimal di Indonesia. Padahal, pasien kanker prostat yang didiagnosis dan ditatalaksana pada stadium dini memiliki angka harapan hidup selama 10 tahun dan mencapai di atas 90%. “Angka ini dapat turun hingga 50% apabila ditemukan pada stadium lanjut.
Oleh karena itu, program deteksi dini yang lebih baik dan efisien perlu ditingkatkan,” jelas dokter spesialis konsultan uro-onkologi Siloam Hospitals ASRI dr. Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, Sp.U (K), PhD dalam virtual media briefing yang diadakan ASRI Urology Center yang merupakan center of excellence Siloam Hospitals ASRI.
Adapun faktor risiko kanker prostat diantaranya usia yang semakin tua. Penyakit ini paling umum terjadi setelah usia 50 tahun. Kemudian ras, untuk alasan yang belum ditentukan, orang kulit hitam memiliki risiko lebih besar terkena kanker prostat daripada orang dari ras lain.
Baca Juga : Opsi Pengobatan Makin Banyak, Penyakit Kanker Bukan Akhir Segalanya
Pada orang kulit hitam, kanker prostat juga lebih cenderung menjadi agresif atau lanjut. Sejarah keluarga juga menjadi faktor risiko, jika saudara sedarah, seperti orang tua, saudara kandung atau anak, telah didiagnosis menderita kanker prostat, risiko seseorang mengalaminya akan meningkat.
Selain itu, jika memiliki riwayat keluarga dengan gen yang meningkatkan risiko kanker payudara (BRCA1 atau BRCA2) atau riwayat keluarga kanker payudara yang sangat kuat, risiko seorang laki-laki terkena kanker prostat bisa jadi lebih tinggi. Orang dengan obesitas mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker prostat dibandingkan dengan orang yang dianggap memiliki berat badan ideal.
Kanker prostat merupakan kanker yang terjadi di prostat, sebuah kelenjar kecil berbentuk buah kenari pada pria yang menghasilkan cairan mani sebagai pemberi makan dan pengangkut sperma. Kanker ini adalah salah satu jenis kanker yang paling umum. Banyak kanker prostat tumbuh perlahan dan terbatas pada kelenjar prostat, di mana mereka mungkin tidak menyebabkan kerusakan yang serius.
Namun, sementara beberapa jenis kanker prostat tumbuh lambat dan mungkin memerlukan sedikit atau bahkan tanpa pengobatan, jenis lain bisa jadi bersifat agresif dan dapat menyebar dengan cepat. Karena itu kanker prostat dapat mengancam jiwa laki-laki. Di Indonesia, kanker prostat menempati urutan ke-4 dengan jumlah penderita diperkirakan mencapai 25.012 orang.
Baca Juga : Deteksi Dini, Kunci untuk Menghindari Kanker Prostat
Sebagian besar pasien didiagnosis pada stadium lanjut karena deteksi dini kasus kanker prostat belum optimal di Indonesia. Padahal, pasien kanker prostat yang didiagnosis dan ditatalaksana pada stadium dini memiliki angka harapan hidup selama 10 tahun dan mencapai di atas 90%. “Angka ini dapat turun hingga 50% apabila ditemukan pada stadium lanjut.
Oleh karena itu, program deteksi dini yang lebih baik dan efisien perlu ditingkatkan,” jelas dokter spesialis konsultan uro-onkologi Siloam Hospitals ASRI dr. Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, Sp.U (K), PhD dalam virtual media briefing yang diadakan ASRI Urology Center yang merupakan center of excellence Siloam Hospitals ASRI.
Adapun faktor risiko kanker prostat diantaranya usia yang semakin tua. Penyakit ini paling umum terjadi setelah usia 50 tahun. Kemudian ras, untuk alasan yang belum ditentukan, orang kulit hitam memiliki risiko lebih besar terkena kanker prostat daripada orang dari ras lain.
Baca Juga : Opsi Pengobatan Makin Banyak, Penyakit Kanker Bukan Akhir Segalanya
Pada orang kulit hitam, kanker prostat juga lebih cenderung menjadi agresif atau lanjut. Sejarah keluarga juga menjadi faktor risiko, jika saudara sedarah, seperti orang tua, saudara kandung atau anak, telah didiagnosis menderita kanker prostat, risiko seseorang mengalaminya akan meningkat.
Selain itu, jika memiliki riwayat keluarga dengan gen yang meningkatkan risiko kanker payudara (BRCA1 atau BRCA2) atau riwayat keluarga kanker payudara yang sangat kuat, risiko seorang laki-laki terkena kanker prostat bisa jadi lebih tinggi. Orang dengan obesitas mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker prostat dibandingkan dengan orang yang dianggap memiliki berat badan ideal.