5 Tanda Covid-19 Telah Masuk Dalam Darah, Salah Satunya Terjadi Pembengkakan

Rabu, 24 Februari 2021 - 09:01 WIB
loading...
5 Tanda Covid-19 Telah Masuk Dalam Darah, Salah Satunya Terjadi Pembengkakan
COVID-19 adalah infeksi kompleks seperti paru-paru atau jantung dan dapat menyebabkan kerusakan pada darah yang mengalir melalui pembuluh darah. Foto/Istimewa.
A A A
JAKARTA - Covid-19 merupakan penyakit pernapasan, namun dampaknya pada organ vital bisa sangat besar. Covid-19 juga menyebabkan kerusakan jantung ke otak dan darah yang mengalir melalui tubuh. Kondisi ini menyebabkan kerusakan dan komplikasi yang bahkan dialami orang yang masih muda dan sehat.

Komplikasi aliran darah juga dapat muncul sebagai tanda pasca-Covid-19 dan menyebabkan komplikasi yang mengancam, karena kurangnya pengetahuan. Oleh karena itu, banyak dokter yang memperingatkan pasien Covid-19 untuk berhati-hati dalam melakukan pemeriksaan preventif, bahkan setelah sembuh.



COVID-19 adalah infeksi kompleks seperti paru-paru atau jantung dan dapat menyebabkan kerusakan pada darah yang mengalir melalui pembuluh darah. Pembekuan darah yang dapat mengganggu aliran darah dapat menyebabkan gejala yang ringan atau bahkan mengancam.

Sederhananya, jika gumpalan darah menghalangi aliran darah yang mengalir melalui arteri atau vena, itu menyebabkan kerusakan jaringan dan kekurangan oksigen, yang dapat membuat sel-sel di jaringan itu mati. Meskipun sebagian pembekuan darah dianggap normal, yang menakutkan pada kasus Covid-19 adalah pembekuan yang tidak normal.

Karena virus juga mengaktifkan sitokin dan respons peradangan dalam tubuh. Pasien dengan Covid-19 dapat mengalami peningkatan insiden pembekuan di tubuh, yang dapat merusak. Berikut tanda Covid-19 telah memasuki darah dilansir dari Times of India, Rabu (24/2).

1. Pembekuan darah yang parah
Dokter sekarang melihat tingkat masalah pembekuan darah yang sangat tinggi pada pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit, baik usia tua atau muda. Masalah pembekuan darah tidak hanya dapat meluas, tetapi juga membawa risiko paling besar bagi orang-orang yang memiliki masalah yang sudah ada sebelumnya yang dapat memengaruhi aliran darah yang sehat, termasuk diabetes, tekanan darah tinggi atau penyakit jantung.

2. Trombosis
Efek samping lain yang semakin terlihat dari infeksi Covid-19 di tubuh adalah trombosis vena dalam. Kondisi ini juga bisa bertindak sebagai tanda infeksi yang tidak biasa, namun awal. Trombosis vena dalam dapat terjadi ketika virus menyerang vena dan lapisan tungkai di kaki, menyebabkan pembekuan darah.

Gumpalan tersebut dapat mengganggu aliran darah dan bahkan menyebabkan emboli yang menyakitkan dalam banyak kasus. Meskipun gumpalan vena dalam biasanya terbentuk di paha atau tungkai bawah, dalam beberapa kasus, hal itu juga dapat berdampak pada bagian tubuh lainnya, dan berubah menjadi kondisi serius jika tidak segera mendapatkan bantuan.



3. Pembengkakan atau peradangan kulit yang tidak biasa
Salah satu kerusakan paling penting yang disebabkan oleh virus corona baru adalah peradangan yang meluas di seluruh tubuh. Ketika virus menyerang kulit dan menyebabkan peradangan, dapat menyebabkan banyak pembekuan darah, yang kemudian menyebabkan pembengkakan, lesi, dan benjolan yang seringkali menyakitkan.

Banyak ahli menilai bahwa pembengkakan, peradangan kulit bisa luput dari perhatian, atau kurang diperhatikan sebagai tanda serius Covid-19, yang mengarah pada diagnosis yang buruk dan masalah di kemudian hari. Banyak pasien Covid-19 juga melaporkan menderita mati rasa, nyeri di tungkai atau jari, semuanya diklasifikasikan sebagai gejala trombotik. Karena itu, jangan anggap enteng tanda-tanda ini.

4. Meningkatnya risiko stroke
Anehnya, Covid-19 juga dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke di antara pasien asimtomatik, ringan atau berat. Bahkan mereka yang tidak memiliki riwayat masalah jantung dapat mengalami stroke mendadak, yang selanjutnya dapat memperumit prognosis. Risiko stroke yang meningkat adalah kemungkinan komplikasi yang disebabkan oleh aliran darah yang tidak normal atau pembekuan.

5. Kerusakan ginjal
Menurut sebuah penelitian yang dirujuk oleh John Hopkins Medicine, penyumbatan pembuluh darah di ginjal dengan bekuan darah dapat meningkatkan risiko pasien gagal ginjal dan bahkan mempersulit dialisis. Risiko terbesar ada pada mereka yang menderita penyakit yang parah.
(tdy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1476 seconds (0.1#10.140)