Tablet Tambah Darah Dapat Bantu Cegah Anemia pada Remaja

Jum'at, 26 Februari 2021 - 19:52 WIB
loading...
Tablet Tambah Darah...
Upaya mencegah anemia erat kaitannya dengan asupan makanan yang dikonsumsi setiap hari. / Foto: ist
A A A
JAKARTA - Permasalahan gizi di Indonesia mengalami perubahan di antara tahun 2013 dengan 2018. Dari data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi balita kurang gizi, stunting, dan gizi menurun dibandingkan 2013. Namun, terdapat permasalahan lainnya, yakni munculnya masalah gizi lebih, hingga menempatkan Indonesia pada negara dengan kondisi masalah gizi ganda atau double burden.

Baca juga: Vaksinasi untuk Lansia Diyakini Dapat Turunkan Angka Kematian

Kekurangan gizi di usia remaja juga masih terjadi, di antaranya anemia. Padahal kekuarangan gizi di usia remaja berdampak jangka pendek di kehidupan sehari-hari remaja dalam belajar dan beraktivitas. Serta dampak jangka panjang pada masa kehidupan dan generasi selanjutnya.

Direktur Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, DR Dhian P Dipo MA mengatakan, upaya mencegah anemia erat kaitannya dengan asupan makanan yang dikonsumsi setiap hari. Data Susenas pada 2015 hingga 2019 memperlihatkan perbaikan pola konsumsi penduduk, di mana terdapat peningkatan asupan energi dan protein masyarakat.

Secara nasional rata-rata konsumsi energi dan protein sudah di atas standar kecukupan gizi. Namun demikian, perbaikan pola konsumsi harian masih perlu ditingkatkan ke arah yang lebih baik, di mana kecenderungan mengonsumsi makanan berisiko kesehatan seperti makanan tinggi gula, garam dan lemak meningkat, serta hanya 1 dari 10 orang penduduk Indonesia yang cukup konsumsi sayur dan buahnya.

"Buah dan sayur memberikan sumbangan vitamin dan mineral yang penting untuk kelancaran fungsi tubuh, menjaga imunitas dan tentunya juga menjaga tubuh tetap sehat bebas anemia. Kondisi ini memperlihatkan bahwa konsumsi harian kita masih belum bergizi seimbang," kata Dhian dalam webinar "Remaja Sehat Bebas Anemia: Cermati Pilihan Panganmu untuk Penuhi Gizi Seimbangmu" menyambut Hari Gizi Nasional ke-61, Jumat (26/2).

Dhian menambahkan, konsumsi gizi seimbang yang divisualisasikan dengan isi piringku setiap kali makan bila diterapkan dengan benar dapat memenuhi kebutuhan untuk hidup sehat. Konsumsi gizi seimbang dengan minum tablet tambah darah (TTD) 1 kali seminggu terutama pada remaja puteri dapat mencegah terjadinya anemia.

Menurut Dhian, saat ini masih terdapat tantangan terkait pola konsumsi masyarakat. Namun, sudah banyak potensi baik yang sudah dan terus dijalankan para remaja melalui pendidikan program gizi di sekolah dan di masyarakat.

"Saya sangat mengapresiasi kegiatan para remaja yang berkontribusi untuk perbaikan gizinya. Pengetahuan dan aktivitas baik ini semoga dapat dapat ditularkan kepada keluarga, teman dan masyarakat, demi terciptanya generasi Indonesia bebas masalah gizi dan maju," ujarnya.

Perekayasa Pusat Teknologi Agroindustri Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Dr Noer Laily mengutarakan, remaja mengalami masalah gizi mikronutrien karena sejumlah faktor.

Faktor-faktor tersebut antara lain kesadaran akan pemenuhan gizi pada remaja putri masih kurang, kesadaran untuk mengadopsi pola makanan gizi seimbang masih kurang, masih rendahnya konsumsi buah dan sayur, belum terpenuhinya kecukupan protein hewani, dan kurang aktivitas fisik.

Terkait anemia, lebih dari 50 persen kasus anemia disebabkan karena rendahnya daya serap zat besi. "BPPT menghasilkan inovasi makanan pendamping untuk melengkapi asupan zat gizi membantu cegah anemia. Makanan pendamping ini adalah Purula," tutur Noer.

Dia menjelaskan, Purula mengandung hidrolisat kedelai (biopeptida) yang berfungsi meningkatkan penyerapan zat besi dalam darah. Seperti diketahiu, zat besi, asam folat dan vitamin B12 berperan dalam pembentukan sel darah merah, serta rumput laut yg kaya akan cita rasa, serat pangan dan mineral. "Hasil uji efikasi menunjukkan konsumsi Purula dapat meningkatkan kadar serum Feritin dan penyerapan zat besi secara signifikan," kata Noer.

Tahun ini, BPPT memiliki program menyebarkan 50 ribu sachet Purula ke sekolah dan puskesmas. Mengenai manfaat Purula untuk mencegah anemia, akun Instagram BPPT akan memberi penjelasan lebih lanjut.

Sementara itu, Program Manager Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN), Eny Kurnia memiliki cara tersendiri untuk menyosialisasikan pangan sehat. GAIN memiliki program "Saya Pemberani" yang melibatkan anak muda sejak 2019 sampai 2020. Melalui program ini, GAIN mendapatkan ide-ide kreatif dari anak muda untuk gizi pangan yang baik untuk promosi gizi seimbang.

Baca juga: Super Pedas, Ini Resep Jamur Krispi Pedes Tapi Bikin Nagih

GAIN juga menginisiasi "Pelajar Peduli Gizi". Dua pelajar peduli gizi Dini Novita dan Defi Dina dari SMPN 5 Tanggul, Kabupaten Jember, Jawa Timur, berhasil membuat komunitas untuk mengedukasi para remaja mengenai makanan yang bergizi dan aman.
(nug)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2423 seconds (0.1#10.140)