Allan Hant Siap Gemakan Musik Melayu di Kalangan Millenial

JAKARTA - Penyanyi muda bernama Allan Hant siap mengibarkan musik melayu, ia mencoba keberuntungannya di dunia musik lewat single perdana 'Masih Cinta' ciptaan Simon. Di Bawah label Positif Art, Allan Hant ingin mewujudkan mimpinya menjadi penyanyi profesional dan memilih genre musik pop melayu.

"Memang sejak SD aku mau jadi penyanyi. Cuma orang tua aku belum melihat minat aku di musik, jadi nggak diseriusin," kata Allan Hant dalam jumpa pers launching single 'Masih Cinta', di Hard Rock Cafe SCBD, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Allan menceritakan perjuangannya sejak SD untuk menjadi penyanyi. Saat masih kecil, ia pun menjajal kemampuannya dengan mengikuti lomba nyanyi. Kemudian, masuk dalam tingkatan SMA, pria berusia 18 tahun itu pun mengikuti paduan suara. Setelah lulus pun ia mengikuti les vokal agar karakter suaranya sempurna. Namun, kualitasnya masih dipandang sebelah mata oleh teman-temannya. Bully dan hinaan diterima oleh pria bernama lengkap Allan Krishna Al Asad itu.

Baca Juga : Walau Pandemi, Kylie Minogue Mampu Hasilkan Rp35 Miliar dari Album Terbarunya

"Suara aku dianggap jelek. Di paduan suara aja aku dianggap anak bawang. Cuma, ejekan itu aku jadikan motivasi biar bisa sukses. Sampai akhirnya bisa jadi kenyataan, aku anggap balas dendam paling nikmat dengan keberhasilan," jelasnya.

Mengenai lagu 'Masih Cinta', Allan mengungkapkan kalau lirik lagunga mengisahkan tentang seseorang yang masih cinta dengan mantan kekasihnya. Sebab, selama pacaran, orang tersebut menjalani tiga perbedaan, yakni perbedaan keyakinan, prinsip, dan juga soal status.

“Lagu ini aku ambil related banget sama aku. Kisah cinta aku ini sama banget dengan pengalaman yang aku rasakan sebelumnya, Jadi ketika nyanyi, ya aku bisa menikmati lagu tersebut,” ungkapnya.

Baca Juga : Justin Bieber Akan Rilis Album Keenam Bertajuk "Justice"

Sebagai penyanyi pendatang baru, Allan tak mau terlalu percaya diri. Tapi, ia yakin bisa sukses dengan menonjolkan musik melayu yang masih kurang peminatnya. Musik melayu dipilih pria kelahiran Sragen, 19 April 2002 dikarenakan ia punya misi yang spesial, yakni ingin mengajak generasi muda menyukai dan menikmati lagu melayu yang masih dianggap sebelah mata.

"Kan kesannya lagu Melayu norak, padahal engga. Asal bisa menikmati musiknya wajar aja. Aku berharap kedepan musik tidak dikotak-kotakin seperti itu," ungkapnya.