Deddy Corbuzier Ingin Putranya Azka Masuk Islam, Tapi Tanpa Paksaan

JAKARTA - Mentalis Deddy Corbuzier mengungkapkan pengalaman spiritualnya dimana tahun ini, Deddy Corbuzier melewati bulan Ramadhan sebagai muslim untuk kedua kalinya. Pria berkepala plontos ini menjadi mualaf dengan mengucapkan dua kalimat syahadat di Masjid Al-Mbejaji, Pondok Pesantren Ora Aji, Yogyakarta pada 2019 lalu dibimbing oleh Gus Miftah.

Selama itu, dia mengaku mengalami banyak hal yang berkesan dan juga perubahan dan dari perjalanan spiritualnya ada harapan darinya agar sang anak, Azka Corbuzier bisa memeluk agama yang sama. Namun, Deddy Corbuzier tidak mau memaksa buah hatinya itu untuk berpindah keyakinan begitu saja. Tetapi, dia ingin Azka Corbuzier dengan sadar dan tulus mempelajari sendiri agama Islam dan meyakininya.

Deddy kini tengah menjalani puasa Ramadhan di tahun kedua setelah resmi jadi mualaf. Pria yang kini aktif sebagai YouTuber dengan berbagai konten yang digemari masyarakat itu telah melewati proses yang cukup panjang hingga pada akhirnya menjadi seorang Muslim. Dia bercerita kepada sang putra, Azka Corbuzier mengenai keinginannya untuk menjadi mualaf. Hal itu membuat banyak orang bertanya-tanya apakah ia akan mengajak sang putra masuk Islam.

Baca Juga : Aksi Berenang Bersama Lumba-lumba Disorot Susi Pudjiastuti, Lucinta Luna Minta Maaf

Diakui pria pemilik nama lengkap Deodatus Andreas Deddy Cahyadi Sunjoyo ini, terbesit keinginan agar putranya ikut memeluk Islam. Namun Deddy menegaskan tidak akan mengatur ke arah mana sang putra akan menjalani kehidupan beragama. Hal itu diakuinya ketika berbincang dengan Habib Husein Ja'far Al Hadar dalam channel youtube Cahaya Hati.

"Kalau Habib tanyanya ingin, ya ingin. Tapi gue belajar dari dahulu. Gue dari mualaf bukan karena disuruh. Gue mualaf karena ketemu teman-teman yang positif Islamnya," kata Deddy Corbuzier saat berbincang dengan Habib Husein Ja'far Al Hadar di kanal YouTube Cahaya Untuk Indonesia dikutip SINDOnews.com pada Jumat (16/4).

Menurut kelahiran Jakarta, 28 Desember 1976 ini, Azka Corbuzier putranya sudah mengenal tiga agama saat dirinya remaja, yaitu Islam, Katolik dan Buddha. Hingga saat ini, Deddy Corbuzier dan mantan istrinya, Kalina Oktarani, tidak pernah mau memaksakan sang anak untuk memeluk agama tertentu. Mereka sepakat Azka Corbuzier memutuskan untuk memeluk agama atas kepercayaannya sendiri."Dia kan baru 14 tahun, aqil baligh juga belum. Nantinya dia bisa mencontoh sendiri. Dibandingkan saya otoriter, gue dahulu kalau digituin juga pasti menghindar," terangnya.

Meski begitu, salah satu pemeran film Triangle the Dark Side ini mengaku ada kekhawatiran yang dipikirkan olehnya. Ia takut anaknya tidak mendapatkan informasi yang benar mengenai Islam sehingga putranya ini hanya terpapar mengetahui ajaran yang justru dinilai tidak sesuai dengan nilai Islam sehingga mengubah persepsinya tentang agama tersebut.

Ketakutan tersebut dilandasi pengalaman dirinya pernah mendapat stigma negatif dari keluarga besarnya. Sebelum masuk Islam, Deddy Corbuzier telah terlebih dahulu meminta restu dari sang Bunda. Dia dibebaskan untuk memilih keyakinan. Namun respon tak diduga justru datang dari keluarga besarnya.

Baca Juga : Disindir Ade Armando Pamer Kekayaan, Atta Halilintar Berikan Jawaban Menohok

Putra pasangan Omar Sundjojo dan Heniwaty ini pun memberikan contoh bagaimana keluarganya menempelkan stigma negatif terhadap Islam saat dirinya mau memutuskan untuk menjadi mualaf. Padahal menurutnya penilaian itu justru keliru. Saat memutuskan menjadi mualaf, Deddy Corbuzier tidak hanya meminta restu ke anaknya. Ia juga menceritakan niatnya itu ke keluarga besarnya.

"Kalau ibu dan saudara yang dekat tidak terlalu peduli mau saya mualaf, murtad, mereka tidak peduli. Tapi saya jadi gosip di keluarga besar. Mereka berpikirnya begitu saya mualaf, saya jadi radikal, menghina agama saya yang sebelumnya," ungkap Deddy Corbuzier.

Beruntung kekhawatiran itu tidak terbukti. Deddy Corbuzier menunjukkan dirinya justru menjadi pribadi yang lebih baik."Tetap saja di awal-awal mereka cemas. Tapi setelah mualaf berjalan dengan asyik, akhirnya mereka berpikir ternyata saya tidak berbeda. Malah menambah hal positif,"tuturnya.