Jenis Menu Berbuka Puasa yang Sehat, Salah Satunya Kurma

JAKARTA - Memilih menu berbuka puasa yang sehat merupakan faktor penting agar ibadah puasa yang kita jalankan lancar tanpa ada gangguan kesehatan selama sebulan penuh.

Saat berbuka puasa, masyarakat Indonesia lebih suka mengonsumsi gorengan hingga es yang sebetulnya harus dibatasi dan jangan dikonsumsi terus-menerus.



Spesialis Gizi Klinik RSUI yang juga lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr. Wahyu Ika Wardhani, M.Biomed, M. Gizi, Sp.GK mengatakan, untuk menu berbuka, disarankan untuk menghindari makan yang terlalu berlebihan dan nikmatilah makanan secara perlahan.

Tips pemilihan makanan yang lain yaitu hindari mengonsumsi gorengan serta batasi gula. Contoh makanan berbuka yang baik misalnya kurma. “Sesuai sunnah Nabi, kita dapat mengonsumsi tiga buah kurma saat berbuka. Kurma adalah sumber serat yang baik. Saat berbuka, kita tidak harus mengonsumsi makanan yang manis seperti banyak jargon yang menyebutkan berbukalah dengan yang manis,” terang dr Ika.

Berbuka puasa dengan makanan yang mudah dicerna adalah pilihan yang baik dan sehat. Selama Ramadhan, orang cenderung makan banyak makanan dengan sangat cepat setelah berpuasa berjam-jam. Tetapi, cobalah berbuka puasa dengan sup, kemudian air atau jus buah sehingga dapat melembabkan tubuh setelah seharian, dan kemudian makan hidangan utama 10 atau 15 menit kemudian.

Sementara untuk hidangan utama seperti daging, ayam, atau sayuran adalah pilihan yang baik. Dengan mengunyah makanan secara menyeluruh dan berjalan-jalan satu atau dua jam setelah buka puasa, dapat membantu sistem pencernaan serta kardiovaskular.



Pada saat berbuka, utamakan juga mengonsumsi buah-buahan dan pastikan asupan serat cukup. Buah kurma sangat baik untuk menu berbuka puasa, begitu pula buah-buahan lain. Mengonsumsi buah potong dan tiga butir kurma adalah cara terbaik dilakukan saat berbuka. Buah-buah ini tidak perlu dibuat jus.

Kurma dapat pula dicampur di dalam oatmeal dan susu almond menjadi overnight oats, atau Anda juga bisa menambahkan kacang-kacangan agar semakin lengkap proteinnya. Selain itu, disarankan memilih metode pengolahan makanan utama yang tidak menggorengnya secara lama/deep fried karena tak ada hal baik dalam gorengan dan tidak ada waktu terbaik untuk mengonsumsi gorengan.