Ini Sejarah Tragis 'Youth Day' yang Diperingati Setiap 16 Juni

Rabu, 16 Juni 2021 - 11:09 WIB
loading...
Ini Sejarah Tragis Youth...
Youth Day di Afrika diperingati untuk mengenang perjuangan anak-anak muda menuntut pendidikan yang adil bagi mereka. Foto/Medium One Young World
A A A
JAKARTA - Setiap negara punya hari spesial yang layak dikenang dan dijadikan hari libur nasional. Di Afrika, salah satu hari bersejarah dalam perjalanan bangsa mereka adalah 16 Juni 1976 yang kemudian diperingati sebagai Youth Day.

Mengutip dari African Travel Canvas , Youth Day di Afrika dirayakan untuk memperingati pemberontakan di Soweto. Sebanyak 10 ribu anak sekolah kulit hitam berbaris sepanjang 1,6 km dan melakukan protes damai.

Protes tersebut dilakukan untuk mengkritik rendahnya kualitas pendidikan yang diterima anak-anak muda di Afrika. Selain itu, mereka juga menuntut pengajaran yang dilakukan dalam bahasa mereka sendiri, bukan bahasa asing. Hal ini juga terkait politik Apartheid yang menempatkan warga dengan ras kulit putih jauh lebih tinggi dibanding kulit hitam di Afrika.

Dalam aksi yang dimulai dari Stadium Orlando tersebut, rupanya polisi telah membarikade rute yang hendak mereka lewati. Pimpinan Soweto Students Representative (SSRC) mengatakan untuk tidak memprovokasi sehingga mereka memutuskan untuk mengganti rute perjalanan.

Layaknya protes pada umumnya, anak-anak muda tersebut menyanyikan yel-yel dan mengangkat slogan yang dapat menyuarakan kritik mereka. Sayangnya, polisi justru menembaki mereka dengan gas air mata dan amunisi yang berujung pada tewasnya 176 anak muda kulit hitam.

PERAYAAN YOUTH DAY DI AFRIKA

Ini Sejarah Tragis 'Youth Day' yang Diperingati Setiap 16 Juni

Foto: UNICEF

Pemimpin Afrika yang baru terpilih pada 1995 menyatakan bahwa 16 Juni adalah hari libur nasional dan hendaknya dipakai untuk mengingat pengorbanan anak-anak pada 1976 silam.

Biasanya, untuk merayakan Youth Day, digelar festival atau acara besar yang dapat dihadiri oleh semua orang dari berbagai kalangan. Akan tetapi, mengingat adanya pandemi, festival semacam itu tidak digelar pada 2020 dan 2021.

Baca Juga: 5 Filsuf Perempuan yang Jarang Diketahui, dari Eropa hingga Asia
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5404 seconds (0.1#10.24)