Tips untuk Dukung Anak dengan Karakter Pemalu

Jum'at, 18 Juni 2021 - 05:50 WIB
loading...
Tips untuk Dukung Anak...
Foto Ilustrasi/iStock
A A A
JAKARTA - Setiap anak terlahir dengan karakter dan sifat masing-masing. Tapi, tak dipungkiri sebagian orangtua mungkin kebingungan jika anak mereka memiliki sifat pemalu.

Sampai akhirnya untuk sebagian orang, sifat atau karakter pemalu ini dianggap sebagai kelemahan. Padahal, sebagai orangtua sudah sepatutnya bisa memberikan dukungan kepada anak tanpa harus memaksa sang anak untuk mengubah karakter dirinya.



Lalu, bagaimana cara memberikan dukungan yang tepat kepada anak pemalu, tanpa memaksakan anak untuk berubah? Melansir laman Huffingtonpost, Kamis (17/6), berikut tips dari ahli untuk mendukung anak dengan karakter pemalu.

1. Tak Melihat Pemalu sebagai Kelemahan

Hal pertama yang harus dilakukan orangtua yang mempunyai anak pemalu ialah, berhenti melihat sifat pemalu sebagai suatu kelemahan. Kebanyakan anak menunjukkan rasa malu atau enggan ketika bertemu orang baru dan ini adalah hal yang sangat normal.

Rasa malu awal itu adalah bagaimana kita memasuki ruang baru dan mendapatkan sikap diri. Disebutkan oleh Koraly Perez-Edgar, Direktur Asosiasi Social Science Research Institute with the Child Study Center, sifat pemalu bukanlah sesuatu yang harus dikhawatirkan orangtua.

“Saya tidak pernah didatangi orangtua yang cemas karena anaknya punya banyak sekali teman, karena orangtua melihat itu sebagai hal yang ideal. Tapi kalau anak pemalu, hanya punya satu atau dua orang teman, itu bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Itu hanya kepribadian anak Anda,” kata Koraly.

2. Hindari Melabeli Anak

Saran kedua datang dari Kasey Rangan, praktisi perawat anak di Children’s Hospital Los Angeles. Orangtua harus menghindari melabeli anak dengan sebutan pemalu.

Alih-alih langsung menyebut pemalu di depan orang lain, tapi orangtua harus menjelaskan kepada orang lain jika anaknya memang butuh waktu untuk bisa menyatu dan terbuka pada orang lain. Dengan cara ini, seharusnya sudah cukup ideal untuk juga menjadi pengingat orang lain agar tak melabeli anak Anda dengan sebutan anak pemalu.

3. Beri Anak Kesempatan untuk Berlatih Bersosialisasi

Bagian yang dikontrol benar-benar kuncinya di sini. Penting bagi orangtua untuk tidak mendorong dan memaksa anak-anak pemalu ke dalam situasi sosial yang berlebihan atau momen baru di mana mereka merasa sangat tidak nyaman. Tetapi, penting pula untuk memberi anak-anak banyak kesempatan guna mempraktikkan bagaimana rasanya mencoba hal-hal baru dan bertemu orang-orang baru.

4. Bertanya pada Anak

Penting untuk memberi anak kesempatan berbicara tentang apa yang mereka rasakan saat menghadapi dunia dan menjelajahi situasi baru. Koraly Perez-Edgar menyarankan, orangtua bisa tanyakan kepada anak tentang bagaimana harinya, apa yang ia sedang pikirkan hari ini, bagaimana perasaannya di sekolah.

Itu akan membantu orangtua memahami apakah rasa malu anak sudah mengganggu atau apakah anak merasa tak nyaman tanpa label apa pun dari orangtua. Ini tentang bagaimana membiarkan anak memberi tahu orangtuanya sampai mana batasan mereka dan orangtua bisa menghargai batasan tersebut.



5. Tahu Kapan Minta Pertolongan

Jika Anda memperhatikan bahwa rasa malu anak sudah tampak ekstrem, contohnya mengamuk setiap kali diantar ke sekolah atau anak mengalami kesulitan berteman dan tampaknya situasi tak akan segera membaik, maka jangan buang waktu. Ada baiknya untuk memeriksakan anak ke dokter anak atau ahli kesehatan mental profesional.

“Yang harus dikhawatirkan adalah anak yang tidak pernah terbuka, tidak pernah bahagia masuk ke dalam berbagai situasi, dan anak yang tak bisa mendapatkan teman,” kata Koraly.

Ingat, pada intinya sebagai orangtua, menerima anak adalah kunci utama. Sama sekali tidak ada yang salah dengan menjadi pemalu dan pendiam, dan orangtua harus menjelaskan kepada anak bahwa Anda sebagai orangtua menyukai kepribadian anak Anda apa adanya.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1664 seconds (0.1#10.140)